∑ ∑
= fi
wi fi
x .
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1, yang dapat diinterpretasikan
sebagai berikut :
Alpha Tingkat Reliabilitas
00,00 - 0,20 Kurang Reliabel
0,20 - 0,40 Agak Reliabel
0,40 - 0,60 Cukup Reliabel
0,60 - 0,80 Reliabel
0,80 - 1,00 Sangat Reliabel
3.7.3. Korelasi Rank Spearman
Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain,
khususnya untuk data ordinat. Tahapan kerja pengolahan data kuisioner untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin kerja karyawan adalah sebagai berikut : 1. Memberi skor pada masing-masing jawaban responden
berdasarkan bobot tertentu pada setiap jawaban dengan skala Linkert. Skala Likert berhubungan tentang sikap seseorang
terhadap sesuatu, yaitu : a.
Sangat Tidak setuju b.
Tidak Setuju c.
Cukup Setuju d.
Setuju e.
Sangat Setuju Setiap jawaban responden dari pertanyaan dalam kuesioner
diberikan bobot skor rataan. Cara menghitung skor rataan adalah menurut Durianto dalam Imaduddin, 2005 adalah sebagai berikut :
......................................................................4
∑
= bxj
X M
bobot R
Rs =
Dimana : X = rata-rata berbobot
fi = frekuensi wi = bobot
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan
menggunakan nilai skor. Setiap bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1
hingga 5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang sangat positif, kemudian dihitung rentang skala dengan rumus
sebagai berikut : .................................................................5
Dimana : R bobot = bobot terbesar- bobot terkecil
M = banyaknya kategori bobot Kemudian menentukan nilai X untuk masing-masing dimensi
dengan menggunakan rumus : ...................................................6
Dimana : b = bobot
j = jumlah responden yang memilih kategori tersebut 1.
Memindahkan jawaban dari lembar kuisioner ke lembar tabulasi dan menghitung nilai total dari masing-masing variabel dengan
program komputer Microsoft Excel. 2.
Memindahkan data ke lembar kerja untuk diolah dan dianalisi dengan menggunakan komputer SPSS 13,00 menggunakan model
uji korelasi Rank Spearman. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur korelasi pada statistik non parametrik khusus
data ordinal, yaitu data yang mempunyai skala pengukuran berjenjang dan merupakan pengamatan dari variabel X dan
variabel Y yaitu disiplin kerja karyawan. Rumus koefisien korelasi Rank Spearman yang digunakan adalah sebagai berikut:
r
s
= 1 - N
N di
−
∑
3 2
6 ........................................................................7
Dimana : r
s
= Koefisien korelasi Rank Spearman di = Selisih antara peringkat X dan Y
N = Jumlah sampel Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H : Nilai-nilai budaya perusahaan tidak berhubungan dengan
disiplin kerja karyawan. H
1
: Nilai-nilai budaya perusahaan berhubungan dengan
disiplin kerja karyawan. Besarnya nilai terletak antara -1r
s
1, artinya : r
s
= 1, hubungan X dan Y sempurna positif. Mendekati 1 hubungan sangat kuat dan positif.
r
s
= -1, hubungan X dan Y sempurna negatif r
s
= 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungannya
Batasan yang digunakan untuk mengkategorikan nilai r
s
yaitu sebagai berikut : 1.
Sampai 0.25 atau 0.00 sampai -0.25 disebut no association, yaitu kondisi yang menunjukkan tidak adanya hubungan
antara variabel X dan variabel Y 2.
0.26 sampai 0.50 atau -0.26 sampai -0.50 disebut moderately low association
, yaitu kondisi yang menunjukkan hubungan yang lemah anatara variabel X dan variabel Y.
3. 0.51 sampai 0.75 atau -0.51 sampai -0.75 disebut moderately
high association , yaitu kondisi yang menunjukan adanya
hubungan yang agak kuat antara variabel X dan variabel Y 4.
0.76 sampai 1.00 atau -0.76 sampai -1.00 disebut high assocuiation
, yaitu kondisi yang menunjukan hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y
Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,05 5. Angka ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan
antara 2 variabel dan cukup banyak digunakan dalam penelitian tentang ilmu-ilmu sosial. Hasil perbandingan nilai r hitung
tersebut dikonsultasikan dengan tabel r yang digunakan dalam memutuskan apakah pendapat diterima atau ditolak. Kriteria
pengujian hubungan observasi H adalah sebagai berikut :
Tolak H : Jika r hitung r tabel
Tolak H
1
: Jika r hitung r tabel
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Kota Bogor yang dahulu dikenal dengan nama Buitenzorg telah mempunyai sistem pelayanan air minum sejak tahun 1918 yang dibamgun
oleh Pemerintah Belanda saat itu, dengan memanfaatkan sumber mata air Kota Batu yang letaknya di daerah Kabupaten Bogor dan berjarak ± 7 km
dari Kota Bogor. Nama perusahaan air minum pada waktu itu ialah Gemeentelijhe Waterleiding te Buitenzorg
. Dalam sejarahnya sumber mata air Kota Batu ini merupakan cikal bakal keberadaan PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor dan tahun 1918 dianggap sebagai dimulainya pelayanan air minum Kota Bogor.
Sejalan dengan perkembangannya, terhitung mulai bulan April 1977 berdasarkan Peraturan Daerah Perda Kota Bogor Nomor 5 Tahun 1977
tentang Perusahaan Daerah, pengelolaan air minum Kota Bogor berubah status yang semula sebagai dinas daerah menjadi berstatus badan hukum
sebagai perusahaan daerah.Visi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah menjadi perusahaan terdepan di bidang pelayanan air minum. Dalam
mewujudkan visi tersebut, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor memiliki misi untuk memberikan kepuasan pelayanan air minum secara berkesinambungan
kepada masyarakat sesuai standar kesehatan yang ada dengan mempertimbangkan keterjangkauan masyarakat dan berperan sebagai
penunjang otonomi daerah, serta meningkatkan SDM secara maksimal. Jumlah karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor per 31 Desember
2005 berjumlah 460 orang. Untuk komposisi karyawan berdasarkan status karyawan, tingkat jabatan, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada Tabel 1, 2, 3, dan 4.