disiplin kerja yang ada dan memberikan peluang pelanggar untuk mengabaikan disiplin perusahaan.
c. Pemberian Sanksi Harus Konsisten
Pemberian sanksi kepada pegawai yang melanggar harus konsisten. Hal ini bertujuan agar pegawai sadar dan menghargai
peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Ketidakkonsistenan dalam pemberian sanksi dapat mengakibatkan
pegawai merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi dan pengabaian disiplin.
d. Pemberian Sanksi Harus Impersonal
Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda- bedakan pegawai, keseluruhan pegawai harus diperlakukan sama
sesuai dengan peraturan yang ada. Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua pegawai
dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.
2.2. Hubungan Budaya Perusahaan dengan Disiplin Kerja Karyawan
Segala macam kebijaksanaan tidak mempunyai arti kalau tidak didukung oleh disiplin pelaksananya Sun Tzu dalam Triguno, 2005
Pemerintah Indonesia melihat essensi penting dari disiplin kerja sehingga mengambil langkah untuk menegakkan disiplin nasional melalui
Gerakan disiplin nasional berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 33 tahun 1995. program yang diutamakan adalah Budaya Bersih, Budaya Tertib
dan Budaya Kerja. Bila Budaya kerja dapat dilakukan dengan benar maka Disiplin kerja akan dapat diraih Triguno, 2005
Budaya yang kuat dan kuat berarti akan semakin banyak anggota organisasi yang menerima keterikatannya pada norma-norma dan sistem
nilai-nilai organisasional yang berlaku dan makin meningkat pula komitmen mereka terhadap keberhasilan penerapan norma-norma dan sistem nilai-nilai
tersebut Siagian dalam Moeljono, 2005.
2.3. Tinjauan Studi Terdahulu
Hayani 2002 dalam penelitiannya mengenai Analisis Budaya Perusahaan Corporate Culture dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja
Karyawan Pada PT. Pupuk Kujang, menganalisis budaya perusahaan dengan menggunakan 10 nilai-nilai inti dalam budaya perusahaan yang dikeluarkan
oleh The Jakarta Consulting Group. Nilai-nilai tersebut meliputi inisiatif individu, toleransi resiko, arahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol,
identitas, sistem penghargaan, toleransi konflik, pola komunikasi dalam hubungan pengaruh yang diberikan terhadap motivasi kerja karyawan yang
diujikan pada karyawan pada tingkat jabatan stuktural, tingkat jabatan fungsional dan tingkat jabatan pelaksana. Nilai-nilai budaya PDAM Tirta
Pakuan Kota Bogor yang meliputi lima nilai semangat kerja dan sepuluh sikap kerja perusahaan akan diujikan untuk melihat hubungannya dengan
disiplin kerja karyawan. Minarti 2003 dalam skripsinya, Hubungan Budaya Perusahaan
Corporate Culture dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara III PERSERO menggunakan 10 nilai inti
budaya yaitu inisiatif individu, toleransi resiko, arahan, integrasi, sistem penghargaan, dukungan manajemen, kontrol, identitas, toleransi konflik,
pola komunikasi dalam hubungan pengaruhnya pada motivasi kerja karyawan yang dianalisis dengan menggunakan rumus Slovin. Pada
penelitian ini, nilai-nilai inti budaya perusahaan yang akan digunakan untuk menguji hubungannya disiplin kerja karyawan pada PDAM Tirta Pakuan
Kota Bogor adalah nilai-nilai yang merupakan PDAM value yang sudah menjadi bagian dalam perusahaan..
Hidayah 2005 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Budaya Perusahaan Corporate Culture dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja
Karyawan Industri Tekstil Studi Kasus Di Divisi Spinning PT. Sandratex, Rempoa Tangerang menggunakan 10 nilai inti budaya perusahaan yaitu
inisiatif individu, toleransi resiko, arahan, integrasi, sistem penghargaan, dukungan manajemen, kontrol, identitas, toleransi konflik, pola komunikasi
dalam hubungan pengaruhnya pada motivasi kerja karyawan yang dianalisis dengan menggunakan metode Rank Kendal. Dengan elemen nilai-nilai
budaya perusahaan yang ada dalam PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang meliputi lima nilai semangat kerja, sepuluh sikap kerja perusahaan maka
akan dilakukan pengujian pada penelitian ini pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dalam hubungannya dengan disiplin kerja karyawan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Budaya perusahaan sebagai produk perjanjian psikologis antara karyawan dengan perusahaan memiliki arti yang penting dalam
membangun iklim kerja perusahaan. PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menerjemahkan budaya perusahaan yang dimilikinya dalam
nilai-nilai budaya perusahaan yang tertuang sebagai ”Lima Nilai Semangat Kerja” Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Pelanggan,
Keteladanan dan Penghargaan Kepada SDM dan ”Sepuluh Sikap Kerja” Fokus, Antisipatif dan Responsif, Koordinasi,
Pemberdayaan, Pertanggungjawaban, Keteladanan, Efektif dan Efisien, Kemauan Berubah, Peningkatan Kemampuan, Konsisten.
Nilai-nilai ini disosialisasikan kepada karyawan agar dipahami, dimaknai dan mampu terinternalisasi dalam diri karyawan.
Lingkungan kerja perusahaan sangat penting artinya dalam membangun perilaku kerja karyawan. Lingkungan kerja yang ada
dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh budaya kerja yang menjadi karakteristiknya. Salah satu faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan
kerja adalah disiplin kerja karyawan. Disiplin kerja membawa konsekuensi pada kinerja karyawan pada perusahaan. Semakin
disiplin seorang karyawan dalam melakukan tugas dan pekerjaannya maka akan semakin meningkatkan kinerja individu karyawan itu
sendiri yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.