Pakan Menurut Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan 2003, pakan

pasture fattening, dan campuran antara penggemukan dry lot fattening dan pasture fattening. Penggemukan sapi dengan sistem keraman yaitu sapi dipelihara dan dikeram di dalam kandang terus-menerus selam 3-4 bulan dengan kenaikan 0,33 kg hari. Sapi-sapi tersebut diberi pakan konsentrat dan hijauan dan air minum di dalam kandang. Menurut Sugeng 2005, sistem penggemukan dry lot fattening merupakan salah satu cara penggemukan yang mengutamakan pemberian pakan berupa konsentrat secara penuh dan pakan hijauan dengan jumlah yang sudah ditentukan oleh peternak. Umumnya penggemukan berlangsung selam 3-6 bulan. Sedangkan pasture fattening yaitu sapi-sapi digembalakan di padang yang luas dengan pakan utama berupa hijauan. Lama pemeliharaan berkisaran antara 6-8 bulan dengan umur sapi yang dipelihara 2,5 tahun. Pertambahan bobot badan sapi melalui pasture fattening ini mencapai 0,6-0,75 kghari. c. Lama penggemukan Waktu yang dibutuhkan untuk penggemukan setiap satu ekor sapi tidak selalu sama. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : umur sapi, jenis kelamin, kondisi sapi, berat badan sapi, kualitas bibit, dan mutu pakan.

2.2. Pakan Menurut Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan 2003, pakan

adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Bahan baku pakan adalah bahan- bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan atau bahan lainnya yang layak dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah maupun yang belum diolah. Menurut Sugeng 2005, menggolongkan bahan pakan sapi menjadi tiga yakni pakan hijauan, pakan penguat dan pakan tambahan.. a. Pakan Konsentrat Pakan penguat atau konsentrat adalah pakan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan lemak yang tinggi dengan kadar serat kasar relatif rendah serta mudah dicerna. Konsentrat adalah makanan utama bagi ternak sapi potong dengan pemeliharaan dry lot fattening Siregar, 2003. Konsentrat ini dibuat dari dua atau lebih bahan hasil ikutan pabrik, limbah pabrik atau produk pabrik. Kandungan proteinnya biasanya berkisar 14 persen sampai 17 persen dengan kandungan TDN 65 sampai 70 persen, dilengkapi dengan vitamin dan mineral. Bahan baku pembuat konsentrat dapat dilihat pada Tabel 4. b. Pakan Hijauan Pakan hijauan adalah semua pakan yang berasal dari tanaman ataupun tumbuhan berupa daun-daun, terkadang termasuk batang, ranting dan bunga, terdiri dari rumput, legum, dan tumbuhan-tumbuhan lainnya. Berdasarkan bentuknya hijuan dibagi menjadi hijuan segar dan hijuan kering. Hijauan segara berupa silase dan hijuan kering berupa hay yaitu hijuan yang sengaja dikeringkan. c. Pakan Tambahan Pakan tambahan digunakan dengan harapan bahwa proses penggemukan sapi potong dapat berlangsung lebih cepat, efisien, murah dan mudah ditetapkan. Pakan tambahan ternak sapi potong berupa vitamin, mineral, dan urea. Pakan tambahan ini dibutuhkan oleh sapi yang sistem pemeliharaannya secara intensif. Tabel 4. Bahan Baku Pembuatan Konsentrat Sapi Potong NO NAMA KIMIA KA PK SK ABU BJ SUMBER ENERGI MAK MIN MAK MAK MIN 1 Pollard 15 12 18 12 2 Bekatul 16 10 18 12 3 Dedak halus 16 10 18 12 4 Dedak kasar 16 10 18 12 0.8 5 Jagung 16 9 18 10 0.8 6 Gaplek 16 3 18 6 7 Onggok 1 16 2 18 6 0.8 8 Onggok 2 18 2 18 6 0.8 9 Ampok jagung 16 8 18 12 0.8 SUMBER PROTEIN 10 Bungkil sawit 16 14 18 12 0.8 11 Bungkil kopra 16 21 18 12 0.8 12 Bungkil kapuk 16 26 20 12 0.8 13 Kulit kopi 16 10 22 12 0.8 14 Kulit kedelai 16 10 18 12 0.8 15 Kulit coklat 16 13 18 12 0.8 16 Janggel jagung fermentasi 16 12 18 12 0.8 17 Ampas kecap 0.8 18 Kulit kacang 0.8 19 Mie kering 0.8 20 Urea 21 Molasses 1.3 Sumber PT Puspeta Agronusa, 2007. Keterangan : KA kadar air : PK protein kasar : SK serat kasar : ABU hasil pembakaran bahan baku untuk mengetahui kadar air : BJ berat Jenis 2.3 Konsep Manajemen Strategi 2.3.1. Strategi