Tingkat pertumbuhan
penjualan adalah
persentase pertumbuhan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan setiap tahun.
Hasil penjualan adalah jumlah produk yang dijual dalam satu tahun dikalikan harga jual per produk. Kenaikan dan penurunan hasil
penjualan dari periode ke periode dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan penjualan perusahaan. juka hasil penjualan dirata-ratakan
untuk beberapa periode akan menghasilkan tingkat pertumbuhan penjualan rat-rata.
Hasil penjualan PT Puspeta Agronusa pada tahun 2007 sebesar Rp Rp 27.987.550.000,00 dan hasil penjualan perusahaan pada tahun
2006 sebesar Rp 22.589.600.000,00 Tingkat pertumbuhan penjualan PT Puspeta Agronusa pada tahun 2007 meningkat sebesar 23,89 persen
dari tahun 2006.
7.1.2. Perspektif Pelanggan
Pelanggan memegang peranan penting dalam perusahaan, karena pelanggan mendatangkan pendapatan bagi perusahaan yaitu dengan membeli
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, kebutuhan pelanggan dijadikan sebagai pemacu segala kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Dengan demikian perusahaan memfokuskan semua sumber daya yang dikuasai untuk
menghasilkan value untuk memenuhi pelanggan. Berkaitan dengan kondisi bisnis perusahaan yang dikatagorikan bertahan
sustain, pada perspektif pelanggan perusahaan memiliki potensi untuk berkembang dengan menjaga dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan
atau dengan meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. PT Puspeta Agronusa memiliki pelanggan mitra atau biasa dikatagorikan pelanggan tetap yaitu
perusahaan peternakan PT Widodo Makmur, PT Mahesa Unggul Perkasa dan Farm Gandoar. Produk yang dihasilkan oleh PT Puspeta Agronusa terdiri dari
lima jenis produk daintaranya pakan konsentrat untuk starter, indukan, pedet, finisher dan rekondisi, dengan komposisi protein yang berbeda. Pelanggan mitra
atau tetap yaitu pelanggan yang terus-menerus melakukan pembelian, biasanya melakukan pembelian dalam jumlah besar sehingga untuk pembayaran biasanya
dilakukan secara kredit dengan jangka waktu yang diberikan selama satu minggu. Tetapi bagi pelanggan yang pembelian sedikit, pembayaran biasanya secara tunai
atau cash. Dimensi produk atau atribut produk yang sangat penting dalam
mendorong penjualan adalah : a.
Tingkat kompetitif harga b.
Kualitas produk c.
Ketepatan waktu pengiriman Berdasarkan uraian diatas tersebut, maka sasaran strategis yang ingin
dicapai dalam perspektif pelanggan oleh perusahaan yaitu tingkat kompetitif harga, penguatan citra produk dan layanan, dan kepuasan pelanggan. Dengan
demikian, diharapkan dapat meningkatkan peningkatan posisi keuangan dan pertumbuhan profitabilitas melalui peningkatan penjualan perusahaan.
1. Tingkat Kompettif Harga
Tingkat kompetitif harga Dapat dilihat dari adanya pesaing kuat yang juga menawarkan produk sejenis dengan kualitas bersaing maka faktor harga menjadi
sangat menentukan dalam meraih pangsa pasar. Faktor harga bukan saja terletak pada tingkat harga absolut tapi juga attractiveness, dengan cara; lamanya
pembayaran dan adanya tingkat potongan harga. Masalah utama yang dihadapi peternak adalah meningkatnya harga pakan ternak yang tidak diimbangi dengan
meningkatnya kemampuan pembelian pelanggan. Hal ini akan mengakibatkan para peternak lebih memperhatikan lagi efisiensi biaya terutama dari segi
pengeluaran untuk pakan ternak. Harga yang diberikan PT Puspeta Agronusa kepada pelanggannya tidak dibedakan menurut segmen pasarnya. Harga yang
diberikan kepada konsumen umum dan konsumen mitra sama, untuk tahun 2006 harga pakan konsentrat sebesar Rp 1100 per kg dan pada tahu 2007 mengalami
kenaikan Rp 50 per kg. Perbedaannya hanya terletak pada potongan harga dan biaya transportasi yang disesuaikan dengan jarak pembelian. Indikator hasil lag
indicator yang dipergunakan untuk mengukur tingkat kompetitif harga PT Puspeta Agronusa dalam mendorong penjualannya untuk peningkatan posisi
keuangan dan pertumbuhan profitabilitas perusahaan adalah tingkat perbandingan harga produk sejenis dibandingkan kompetitor. Adapun indikator pemicu leag
indicator yang dapat digunakan adalah . Kualitas produk pakan konsentrat identik dengan kandungan nutrisi yang
terdapat dari komposisi pakan itu sendiri. Semakin tinggi tingkat nutrisi yang terkandung dalam pakan konsentrat maka semakin berkualitas dan harga jual
produk semakin tinggi. Oleh sebab itu, kualitas produk pakan konsentrat menjadi prioritas untuk meningkatkan harga jual. PT puspeta Agronusa telah mengikuti
prosedur standar kualitas pakan yang diterapakan dalam pedoman pembuatan pakan yang baik, dikeluarkan oleh Departemen Pertanian yaitu melalui SNI 19-
17025-2000 untuk mutu pakan, baik itu bahan baku dan produk jadi. Selain itu, kualitas produk pakan tergantung dari pengadaan bahan baku mikro dan makro,
selain itu, tergantung juga pada proses produksi yang terdiri dari persiapan peralatan mesin dan kecanggihan mesin proses produksi.
Ketepatan waktu pengiriman merupakan ukuran untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk perusahaan sesuai
kesepakatan waktu yang telah ditentukan saat proses transaksi dilakukan antara perusahaan dengan pelanggan. Selain itu, ukuran ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat kinerja sistem administrasi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan.
2. Penguatan Citra Produk dan Layanan
Disamping atribut produk yang terdiri dari kualitas, harga, dan waktu pengiriman, pelanggan juga menilai produk dari citra merk brad image dan
hubungan perusahaan dengan pelanggannya. PT Puspeta Agronusa belum menggunakan indikator yang dapat menunjukan brand image. Brand image
terbentuk dari pengalaman pelanggan terhadap citra yang terbentuk dari pengiriman delivery, kualitas quality, dan kredit dan jangka pembayaran
credit trems, dan pelayanan servis. Pengukuran kinerja dari keempat faktor brand image akan memberikan gambaran posisi citra produk dimata pelanggan
secara lebih cepat. Brand image juga akan menentukan apakah pelanggan akan memilih produk PT Puspeta Agronusa atau kompetitor. Dengan kata lain kinerja
brand image akan memberikan indikasi revenue yang akan dihasilkan oleh PT Puspeta Agronusa. Hal inilah yang dimaksud dengan pengukuran yang bersifat
menilai pencapaian root cause brand image dari results revenue. Indikator
hasil lag indicator yang dipergunakan untuk mengukur penguatan citra produk dan layanan PT Puspeta Agronusa dalam mendorong penjualannya untuk
peningkatan posisi dan pertumbuhan profitabilitas perusahaan adalah pangsa pasar market share, dan tingkat kepercayaan perusahaan peternakan sapi potong dan
masyarakat ternak sapi potong akan mutu dan layanan produk PT Puspeta Agronusa. Adapun ukuran pemicu kerja leag indcator yang dapat digunakan
adalah pengiriman delivery, kualitas quality, dan kredit dan jangka pembayaran credit trems, dan pelayanan servis.
3. Kepuasan Pelanggan
Dari pengukuran perspektif pelanggan PT Puspeta Agronusa, masih belum memonitor secara memadai indikator kinerja yang menyebabkan kepuasan
pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat dilakukan melalui customer survey yang diadakan berkala dengan mengambil sampel pelanggan yang representatif baik
volume penjualan, segmen, dan geographis. Indikator hasil lag indicator yang dipergunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan PT Puspeta Agronusa
dalam mendorong penjualannya adalah costomer satisfaction rate survei customer satisfaction.
PT Puspeta Agronusa juga dapat melakukan pengukuran kepuasan pelanggan dari monitoring yang lebih detail terhadap pelanggan dengan melihat
indikator yang menjadi penyebab lead indicator kepuasan pelanggan sebagai berikut :
b. Tingkat pemenuhan order fulfilment cause; persentase order
pelanggan yang dapat dipenuhi pengirimannya tepat waktu toleransi pengiriman.
c. Tingkat pengambilan bahan baku reject ke supplier ; persentase
bahan baku yang dikembalikan kepada suplier per 100 ton d.
Rasio pembobotan kualitas bahan baku dari setiap supplier ; harga dibagi dimensi kualitas kemurnian, ketahanan, kandungan nutrisi,
kemudian di beri bobot, sehingga didapatkan rating bagi tiap produk. e.
Rasio jumlah komplain masuk tiap jumlah pelanggan ; persentase keluhan pelanggan tiap 100 orang
f. Rasio volume pengambilan produk karena kualitas tidak memenuhi
syarat; persentase pakan ternak yang dikembalikan oleh pelanggan per 100 ton.
g. Rasio pelanggan baru ; persentase jumlah pelanggan baru per 100
ton. Dalam perspektif pelanggan, inisiatif strategis perusahaan untuk mencapai
sasaran strategis adalah tingkat kompetitif harga, penguatan citra produk dan layanan dan kepuasan pelanggan. Dengan demikian inisiatif strategis untuk
perspektif pelanggan adalah meningkatkan kualitas produk, membangun citra dan nama baik, meningkatkan kualitas layanan, menajalin hubungan baik dengan
pelanggan, dan menciptakan harga yang optimum
7.1.3. Perspektif Proses Bisnis Internal