Saran KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan

kepuasan personel karyawan, tingkat kehadiran karyawan, dan produktivitas karyawan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Insiatif yang dipilih untuk perspektif pelanggan adalah meningkatkan kualitas produk, membangun citra dan nama baik, meningkatkan kualitas pelayanan, membangun hubungan berkualitas dengan pelanggan dan meningkatkan harga optimum; untuk perspektif proses bisnis internal adalah melaksanakan standar kerja dengan baik sesuai dengan kapasitas mesin dan kapasitas produksi, pengembangan produk baru per periode, dan pemenuhan order yang tepat waktu; untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah meningkatkan komunikasi dengan pihak manajemen, memenuhi kesejahteraan karyawan, membuat aturan yang jelas, dan menetapakan sistem reward dan punisment. Dari rancangan Balanced Scorecard PT Puspeta Agronusa, dapat dirumuskan Key Performance KPI untuk PT Puspeta Agronusa yaitu : Laba Sebelum Pajak, Laba Kotor, ROI, Net Profit Margin, ROA, Tingkat perbandingan harga produk sejenis dibandingkan kompetitor, Pangsa pasar market share, Tingkat kepercayaan masyarakat peternak akan mutu dan layanan produk, Survey kepuasan Pelanggan, Rate of fulfilled orders, Capacity Utilisation, Machine downtime rate, Varian anggaran budget vs aktual, Tingkat kepuasan personel karyawan, Tingkat kehadiran karyawan, dan Produktivitas karyawan

8.2 Saran

1. Meskipun kinerja PT Puspeta Agronusa pada tahun 2006 dan 2007 menunjukkan kinerja yang baik tetapi di masa mendatang dengan tingkat persaingan yang semakin ketat, perusahaan memerlukan tolak ukur kinerja yang dapat menunjukkan pencapaian kinerja perusahaan atas tujuan-tujuan strategisnya, yaitu tolak ukur yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menggunakan Balanced Scorecard sebagai sistem penggukuran kinerja perusahaan. Balanced Scorecard selain tetap mempertahankan ukuran finansial sebagai suatu ringkasan penting kinerja manajerial dan bisnis, juga menambahkan seperangkat ukuran yang lebih luas dan terpadu, yaitu ukuran perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sehingga dapat menunjang keberhasilan keuangan perusahaan dalam jangka panjang. 2. Untuk mengatasi masalah dan resiko bisnis yang dihadapi, perusahaan dapat menggunakan rancangan Balanced Scorecard yang terdapat dalam penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk diimplementasikan dan diterapkan dalam sistem manajemen perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arysanti, Anggoro Budi. 2007. Pengukuran Kinerja Strategic Bussiness Unit SBU Perberasan PT Pertani Persero dengan Konsep Balanced Scorecard. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Badan Pusat Statistik, 2005. Jumlah Penduduk di Indonesia. Jakarta. David, Fred R. 2002. Manajemen Strategis : Konsep. Edisi Ketujuh. Pearson Education Asia Pte. Dan PT Perhallindo. Jakarta. Direktorat Jenderal Peternakan. 2006. Buku Statistik Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta. Febriliyani, Kurnia Wulan. 2007. Analisis Efisisnsi Penggemukan Usaha Sapi Potong Peranakan Ongole PO dan Brahman Cross BX Studi Kasus Pada PT Santosa Agrindo, Probolinggo. Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hansen, R. Don, dan Maryanne, M. Mowen. 1998. Manajement Accounting, Edisi Kelima. Cincinn Nati-Ohio: South-Western Publishing Company. Hardiyanto, E.R. 2007. Analisis Kinerja Restoran Ayam Goreng Fatmawati Hotel Salak Bogor. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. PT Salemba empat. Jakarta. Kaplan, Robert S. dan David P, Norton. 2000. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga. Jakarta. Pierce, J. A. dan R. B. Robinson. 1997. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Pertama. Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta. Ratri, I. A. 2004. Analisis Kinerja Koperasi Melalui Penerapan Balanced Scorecard. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rinaldi, Reza. 2005. Penerapan Konsep Balanced Scorecard dalam Pengukuran Kinerja Taman Aquarium Air Tawar Taman Mini Indonesia Indah. Sripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Saputra, G. R. 2007. Analisis Kinerja PT Dafa Teknoagro Mandiri, Ciampea, Bogor dengan Pendekatan Balanced Scorecard. Skripsi. Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sahputra, R. 2006. Analisis Kinerja PT Sang Hyang Seri Persero Pusat Jakarta Melalui Pendekatan Balanced Scorecard. Skripsi. Departemen Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian. Bogor. Bogor. Siregar. 2003. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta. Stones, J. A. F dan Freeman, R. E. 1994. Manajemen. Edisi Relima. Intermedia. Jakarta. Sugeng, Y. B. 2005. Sapi Potong, Pemeliharaan, Perbaikan Produksi, Prospek Bisnis dan Analisi Penggemukan. Penebar Swadaya. Jakarta. Tunggal, W. Amin. 2001. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Cetakan Kedua. Harvarindo. Jakarta. Yowono, S. E. Sukarno dan M, Ichsan. 2003. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard : Menuju Organisasi yang Berfokus Pada Strategi. Gramedia. Jakarta. Lampiran 1. Kuisioner Perbandingan Berpasangan RANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI INSTRUMEN MANAJEMEN STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN KINERJA PT PUSPETA AGRONUSA Oleh : ADI DJUMADI NIM : A14105503 Responden Nama :........................................................................................................... Jabatan :........................................................................................................... Bagian :........................................................................................................... PROGRAM STUDI SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 Tata Cara Pengisian Kuisioner h. Responden hanya mengisi kotak kosong disisi atas diagonal kotak yang dihitamkan berdasarkan skala kepentingan. i. Kolam jumlah, Bobot , dan kotak di sisi bawah diagonal kotak yang dihitamkan tidak diisi oleh responden dikosongkan. j. Mohon agar memberikan penilaian seobyektif mungkin agar dapat mengahasilkan pembobotan akurat. k. Skala kepentingan yang digunakan dalam pembobotan pada kuisioner ini adalah antara 1 sampai 5, dengan penjelasan sebagai berikut: 1= Jika indikator horizontal tidak penting dari indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal kurang penting dari indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal sama penting dari indikator vertikal 4 = Jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal 5 = Jika indikator horizontal sangat penting dari indikator vertikal l. Terima kasih atas kerjasamanya Pengolahan Hasil Kuisioner Pembobotan Keempat Perspektif PT Puspeta Agronusa

7.3. Pembobotan Perspektif Finansial PT Puspeta Agronusa