Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Proses Bisnis Internal

memberikan bobot perspektif keuangan dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 27,77 persen yang merupakan bobot tertinggi dari perspektif lainnya. Hal ini menunjukan tingkat kepentingannya lebih penting dibandingkan perspektif lainnya. Perspektif pelanggan sebesar 25 persen, dan pespektif bisnis internal 19,44 persen.

7.2.1. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran memiliki bobot pengukuran terbesar diantara perspektif pelanggan dan proses bisnis internal. Perspektif keuangan memiliki bobot sebesar 27,77 persen. Tingginya bobot keuangan dapat dimaklumi mengingat PT Puspeta Agronusa merupakan sebuah perusahaan yang memiliki orientasi profit. Gambaran kondisi keuangan mendapat porsi besar dalam pengukuran kinerja perusahaan. Dalam perspektif keuangan, sasaran strategis untuk meningkatkan posisi keuangan, pertumbuhan profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan memiliki tingkat kepentingan yang sama yaitu 9,26. Indikator pada sasaran strategis pertumbuhan penjualan memiliki kepentingan lebih besar dibandingkan indikator lain, yakni memiliki bobot yang sama dengan sasaran strategis dengan nilai 9,26 persen.

7.2.2. Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan meraih bobot pengukuran sebesar 25 persen. Dalam perspektif pelanggan, sasaran strategis untuk tingkat kompetitif harga, penguatan citra produk dan layanan dan kepuasan pelanggan memiliki tingkat kempentingan yang sama yaitu dengan bobot akhir sebesar 8,33. Indikator hasil lag indicator sasaran strategis untuk tingkat kompetitif harga, yang terdiri dari dua indikator yaitu tingkat perbandingan harga produk sejenis dibandingkan kompetitor memiliki bobot tertinggi sebesar 5,46 bila dibandingakan dengan pangsa pasar hanya memiliki tingkat kepentingan sebesar 2,78, karena harga merupakan pemicu keberhasilan penjualan untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan.

7.2.3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal mendapatkan bobot sebesar 19,44 persen. Bobot tersebut adalah bobot terendah dari perspektif lainnya. Rendahnya bobot yang diberikan terhadap perspektif proses bisnis internal dipengaruhi pihak perusahaan tidak melakukan pengukuran perspektif ini. Penilaian tingkat kepentingan bagi sasaran perspektif ini yang terdiri dari orders fulfillment product, efektivitas dan efisiensi produksi dan proses perencanaan produksi memiliki tingkat kepentingan yang sama yaitu dengan bobot sebesar 6,47 persen. Indikator hasil pada sasaran strategi efektivitas dan efisiensi produksi memiliki dua indikator hasil yaitu capacity utilisation dan machine downtime rate dimana tingkat kepentingan dari indikator hasil tersebut memiliki kepentingan yang sama yaitu sebesar 3,32 persen.

7.2.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan