Pentingnya Pemahaman Peserta Didik dalam Bimbingan dan Konseling

56 Kegiatan Belajar 1 : ASPEK-ASPEK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

a. Pentingnya Pemahaman Peserta Didik dalam Bimbingan dan Konseling

Pemahaman akan objek yang akan dikerjakan dituntut hampir pada semua jenis pekerjaan. Demikian juga, manakala seorang pembimbing, dalam hal ini seorang guru MISD apabila hendak memberikan layanan bimbingan dan konseling, maka perlu pemahaman yang mendalam akan murid konseli yang akan dibimbingnya. Perkembangan perilaku yang efektif dapat dilihat dari tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan dalam setiap tahapan perkembangan. Oleh karena itu, untuk memahami karakteristik murid MISD sebagai dasar untuk pengembangan program bimbingan di MISD difokuskan kepada pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Mengkaji tugas-tugas perkembangan merupakan hal yang penting dan menjadi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu layanan bimbingan. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami murid secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakang pribadinya. Dengan data yang lengkap, pembimbing akan dapat memberikan layanan bimbingan kepada murid secara tepat atau terarah. Upaya memahami pribadi murid merupakan salah satu langkah layanan bimbingan yang harus dilakukan oleh pembimbing. Untuk memperoleh data murid yang lengkap, diperlukan teknik atau cara tertentu yang memadai. Pemahaman murid mencakup pemahaman tentang potensi, kemampuan, karakteristik, kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapinya. Pemahaman tersebut akan menjadi dasar memilih alternatif strategi dan teknik bimbingan yang diberikan kepada murid tersebut. 57 Pelaksanaan pemahaman individu dalam kegiatan bimbingan dan konseling, berkaitan erat dengan fungsi dari bimbingan dan konseling itu sendiri. Dalam fungsi BK, pemahaman individu understanding the individual dan pencegahan dan pengembangan preventive and development yaitu untuk dapat melakukan pencegahan murid MISD terhadap perilaku kegiatan ke arah yang negatif atau menyimpang terlebih dahulu perlu pemahaman terhadap potensi, kekuatan, kelemahan, kecenderungan-kecenderungan yang dimiliki oleh murid. Demikian juga untuk fungsi pengembangan, perlu pemahaman terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam diri murid dan yang ada di lingkungannya. Agar potensi-potensi dan kekuatan murid dapat tersalurkan dengan tepat dan berkembang optimal maka perlu pemahaman tentang kegiatan, program, objek, subjek, alat atau hal-hal lain yang ada di sekolah atau lingkungan yang lebih luas yang dapat dijadikan sumber dan sarana pengembangan dan penyaluran. Misalnya kegiatan kegiatan ekstra kurikuler sekolah, hendaknya dapat menyalurkan potensi dan kebutuhan murid-murid. Pemahaman individu juga mendasari pemberian bantuan penyesuaian diri. Bantuan penyesuaian diri merupakan upaya untuk mencari keselarasan atau harmoni antar aspek-aspek yang ada dalam diri murid, antara aspek dalam diri murid dengan luar diri murid, dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial, budaya, keagamaan, dll. Agar tercipta keselarasan perlu diketahui terlebih dahulu kondisi atau keadaan dari setiap aspek yang akan diselaraskan. Untuk itu diperlukan berbagai upaya pemahaman, pemahaman diri dan luar diri individu. Pemecahan masalah sangat terkait erat dengan proses pengembangan, penyaluran dan penyesuaian diri. Untuk pemecahan masalah yang tepat dan akurat, maka diperlukan upaya pemahaman akan macam-macam bentuk masalah yang dihadapi dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Terdapat keterkaitan kegiatan pemahaman individu dengan langkah-langkah bimbingan dan konseling. Secara umum, dalam pemberian layanan bimbingan dan 58 konseling ada tiga langkah utama, yaitu 1 diagnosis, 2 prognosis dan 3 treatment atau terapi. Diagnosis merupakan langkah untuk mengetahui ini masalah kesulitan yang dihadapi oleh murid dan berbagai faktor yang melatarbelakanginya. Dalam diagnosis, guru menganalisis masalah, menghubungkan satu gejala kesulitan dengan kesulitan lainnya, antara kesulitan dengan hal-hal yang melatarbelakanginya. Dari kegiatan diagnosis akan diperoleh ini masalah. Penyimpulan inti masalah dengan hal-hal yang terkait di dalamnya didasarkan atas data yang diperoleh melalui berbagai kegiatan pengumpulan data. Jadi langkah diagnosis sebenarnya merupakan langkah pemahaman murid tetapi lebih luas dan lebih lengkap sebab dalam pemahaman individu, data yang dihimpun dan dipahami lebih lengkap, mencakup semua aspek kepribadian, potensi, kekuatan, kelemahan, kesulitan, masalah dan hambatan yang dihadapi. Langkah selanjutnya, berdasarkan hasil diagnosis, guru melakukan prognosis dan treatment terapi. Dalam kegiatan prognosis, guru memperkirakan menentukan jenis bantuan yang diberikan berdasarkan atas jenis dan tingkat kesulitanmasalah yang dihadapi. Setelah itu dilaksanakan treatment terapi. Dengan demikian untuk dapat memahami murid secara komprehensif diperlukan pengumpulan data sebagai layanan pertama dalam kegiatan bimbingan dan konseling sebab untuk memberikan layanan-layanan lainnya seringkali diperlukan data terlebih dahulu.

b. Prinsip-Prinsip Pengumpulan dan Penyimpanan Data