143 untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-
tujuan tertentu, untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap dan perilaku tertentu.
Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :
1 tahap pembentukkan; 2 tahap peralihan;
3 tahap kegiatan; dan 4 tahap pengakhiran.
Tahap pembentukan temanya pengenalan, pelibatan, dan pemasukan sendiri. Tahap peralihan temanya pembangunan jembatan antara tahap pertama dengan tahap
ketiga. Tahap kegiatan temanya kegiatan pencapaian tujuan. Tahap pengakhiran temanya penilaian dan tindak lanjut.
6. Pengajaran Remedial.
Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya guru untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan murid atau kelompok murid tertentu lebih mampu
mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memeluhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang
tertencana, terorganisasi,
terarah, terkoordinasi,
terkontrol dengan
lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu
dan atau kelompok murid yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungannya Abin Syamsuddin Makmun, 1998 : 228.
Pengajaran remedial merupakan salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan
lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
144 Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif, dan
pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika setelah program PBM utama selesai diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada
murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya
diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsung PBM. Selain dengan pengajaran remedial, bimbingan belajar juga dapat dilakukan
oleh guru selama mengajar. Keberhasilan belajar murid akan lebih memadai apabila guru menerapkan peran bimbingan waktu mengajar Rochman, l988 : 43. Penerapan
peran bimbingan waktu mengajar yang dilakukan oleh guru adalah upaya bimbingan lain dalam bentuk membimbing murid menentukan tujuan yang hendak dicapainya,
membimbing murid dalam mencapai keberhasilannya dalam mencapai tujuan itu. Dalam melaksanakan peranan bimbingannya, baik secara umum maupun dalam
PBM, guru sering mengeluh karena tugasnya terlalu melimpah. Sebenarnya, apabila guru lebih memperhatikan murid dan bukan hanya memperhatikan pelajarannya, guru
itu akan menemukan bahwa proses belajar itu lebih penting daripada bahan pelajaran yang diberikannya. Guru akan lebih efektif, apabila memberikan perhatian yang lebih
besar kepada proses belajar dan proses perkembangan muridnya. Selanjutnya, apabila hal tersebut telah disadari oleh guru, maka dia akan
menyadari pula betapa pentingnya pelayanan bimbingan bagi murid yang sedang belajar. Guru akan menemukan bahwa pendekatan bimbingan akan meningkatkan
efektivitas mengajar.
7. Mengajar bernuansa bimbingan.