Pengertian Tujuan Pengertian BBM BK DEPAG Jadi

246

b. Pelayanan responsif responsive sevices

1. Pengertian

Pelayanan responsif adalah layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan dan menghadapi masalah yang memerlukan penanganan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menilmbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.

2. Tujuan

Pelayanan renponsif bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya, atau membantu peserta didik yang mengalami hambatan dan kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan pelayanan ini dapat juga dikekakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan dirasakan pada saat itu. Hal tersebut berkenaan dengan masalah-masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan belajar-pendidikan.

3. Foku pengembangan

Fokus pelayanan ini berhubungan dengan masalah pribadi-sosial, belajar atau pengembangan pendidikan, dan perencanaan karir. Dengan demikian, isi layanan responsif yaitu: 1 bimbingan pribadi-sosial; 2 bimbingan belajar, dan 3 bimbingan karir. Pelayanan responsif lebih bersifat prevenlif, meskipun dalam praktiknya dapat pula menjadi bantuan penyembuhan atau kuratif. Proses pelayanan responsif dirancang dengan menggunakan strategi relasi interpersonal, sehingga berlangsung interaksi antar pribadi yang bersifat membantu. Oleh karena itu, pelayanan ini 247 memiliki nilai terapeutik bagi peserta didik yang sedang mengalami masalah psikis. Fokus pelayanan responsif bergantung pada kebutuhan atau masalah peserta didik yang muncul. Kebutuhan dan masalah peserta didik itu berkaitan dengan keinginan untuk mengetahui sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya secara positif. Masalah peserta didik itu juga yang berhubungan dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan peserta didik, karena tidak terpenuhi kebutuhannya atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Untuk memahami masalah peserta didik pada umumnya tidak mudah diketahui secara langsung, namun dapat diidentifikasidifahami melalui gejala-gejala perilaku yang ditampilkannya. Masalah gejala-gejala perilaku bermasalah yang mungkin dialami peserta didik dan menjadi fokus pelayanan ini antara lain: a. merasa cemas menghadapi seseuatu; b. merasa rendah diri; c. berperilaku impulsif, yaitu melakukan sesuatu tanpa pertimbangan ayau alasan yang tepat; d. membolos dari madrasahsekolah; e. malas belajar; f. kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik; g. kurang bisa bergaul atau melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan; h. malas beribadah; i. prestasi belajar rendah. Untuk memahami kebutuhan dan masalah peserta didik MISD dapat dilakukan melalui asesmen dan analisis perkembangannya, dengan menggunakan berbagai teknik, misalnya inventori tugas-tugas perkembangan ITP untuk usia MISD, angket siswa, wawancara, pengamatanobservasi, sosiometri, daftar hadir siswa, leger, psikotes, dan daftar masalah atau alat ungkap masalah AUM. 248

c. Layanan perencanaan individual

1. Pengertian

Perencanaan individual adalah pelayanan bimbingan dan konseling yang bertujuan membantu seluruh peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkenaan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang terseduia di lingkungannya. Pemahaman peserta didik secara mendalam tentang segala karakteristik dirinya, penafsiran hasil asesmen serta, dan penyediaan informasi yang lengkap dan tepat, sehingga peserta didik mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik. Olah karena itu, layanan perencanaan individual berisikan bidang layanan pribadi-sosial, bidang pendidikan-belajar, dan bidang karir. Dengan terbantunya peserta didik dalam memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri, diharapkan ia dapat merencanakan dan mengimplementasikan rencananya itu secara terarah dan optimal.

2. Tujuan