196 Hugo Munsterberg pada tahun 1912 telah menerbitkan Psychology Industrial
Efficiency di Jerman sebagai suatu penemuan penting dalam aplikasi metode eksperimental untuk mempelajari pemilihan jabatan dan para pekerja. Kemudian
Lembaga Penelitian Stabilisasi Pengangkatan Kerja Minnesota di bawah pimpinan Donald G. Patterson, pada tahun 1931 meneliti tentang faktor-faktor psikologis dalam
penempatan kerja dengan menggunakan tes, wawancara, dan pola kecakapan kerja. Carl R. Rogers pada tahun 1942 mcngemukakan bahwasannya pendekatan
bimbingan karir terletak pada aspek kognitif klien di dalam memgambil keputusan, juga melibatkan motivasi, dinamika afektif, pemahaman dan penerimaan diri.
Kemudian Rogers menerbitkan karyanya yang berjudul Counseling and Psychotherapy.
Pendekatan yang paling dominan ialah Parsonian yang memusatkan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan antara keduanya. Model ini disebut teori Trait and
Factor yang menekankan pada penggunaan tes dan informasi jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah
kepribadian, hal ini yang banyak dianut oleh teori Client Centered. Sedangkan Behavioristik lebih menekankan kepada intervensi dalam proses pilihan krir, yang
menekankan pentingnya keterampilan membuat kebutusan karir dan tanggung jawab atas segala resiko dari putusannya itu.
5. Makna Karir
Di masa lalu, terminologi karir dipadang oleh masyarakat awam sebagai sebuah istilah yang eksklusif dan menjadi wacana di kalangan terbatas saja, misalnya
bagi orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, pejabat publik atau orang yang memegang jabatan struktural, bahkan menyempit di kalangan orang-orang yang
sukses di sektor bisnis, pemerintahan dan birokrasi karir. Pemaknaan lain tentang karir adalah pandangan bahwa karir identik dengan kenaikan pangkat atau golongan
197 secara reguler dan puncak karir terjadi ketika seseorang memegang jabatan
struktural. Persepsi tentang ‘karir’ seperti yang dipaparkan di atas tidak sepenuhnya benar
atau seluruhnya salah. Alasannya adalah banyak istilah yang sepintas memiliki kesamaan makna dengan karir, misalnya task, position, job, occupation, vocation,
avocation. Sejatinya karir memiliki spektrum makna yang lebih luas dan dalam dibandingkan istilah sejenis. Karir mengandung makna urutan okupasi, job dan
posisi-posisi yang diduduki sepanjang pengalaman kerja seseorang Tolbert, 1974. Sejalan dengan pendapat ini, Healy 1982: 5 mengemukakan bahwa karir
dapat didefinisikan as the sequence of major position occupied by a person throughout his
,
or her pre-occupational, occupational and post-occupational life. Kedua pengertian ini menunjukkan bahwa karir seseorang terjadi sejak masa
belajar, memiliki pekerjaan, dan saat pensiun. Permasalahan yang muncul adalah apakah posisi belajar, pekerja dan
pensiunan dapat dikatakan sebagai karir ? Itulah yang oleh Super 1976 disebut bahwa karir lebih bersifat person oriented. Posisi tersebut dapat dipandang
sebagai karir, bergantung pada pandangan seseorang mengenai karir dan perspektif mana yang ia gunakan. Yang paling penting adalah bagaimana
kualitas individu berperilaku pada setiap posisi tersebut Healy, 1982. Dengan asumsi ini dapat dikatakan bahwa kualitas perilaku pada posisi tersebut dapat
dirasakan dan bermakna bagi kehidupan individu itu sendiri dan lingkungannva. Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk
mendorong dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Banatuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan
penyesuai pekerjaan. Surya 1988 menegaskan bahwa karir erat kaitannya dengan pekerjaan,
tetapi mempunyai makna yang lebih luas daripada pekerjaan. Karir dapat dicapai melalui pekerjaan yang direncanakan dan dikembangkan secara optimal dan tepat,
198 tetapi pekerjaan tidak selamanya dapat menunjang pencapaian karir. Dengan
demikian pekerjaan merupakan tahapan penting dalam pengembangan karir. Sementara itu, perkembangan karir sendiri memerlukan proses panjang dan
berlangsung sejak dini serta dipengaruhi oleh berbagai faktor kehidupan manusia. Milgram 1979 menegaskan bahwa perkembangan karir merupakan suatu
proses kehidupan panjang dari kristalisasi indentitas vokasional. Suatu variasi luas dari kombinasi faktor keturunan, fisik, pribadi-sosial, sosiologis, pendidikan,
ekonomi, dan pengaruh-pengaruh budaya. Dalam bagian lain juga disebutkan bahwa karir adalah gaya hidup. Artinya bahwa karir adalah suatu makna utama dari ekspresi
kemampuan dan minat khusus yang secara intensif disadari sebagai implikasi dari pilihan pekerjaan untuk gaya hidup di masa mendatang. Dalam diskusi tentang karir
sebagai gaya hidup, isu-isu yang berlawanan dengan nilai-nilai pekerjaan yang menyenangkan sering kali muncul. Atas dasar ini, karir hakekatnya adalah bagaimana
memadukan antara kemampuan dengan nilai kesenangan sebagai satu kesatuan. Karir sebagai gaya hidup adalah bagian dari proses pengambilan keputusan pada semua
orang, dengan maksud agar tidak menimbulkan konflik antara kesenangan dalam pekerjaan dengan pemenuhan aspirasi dan dalam merealisasikan kemampuannya.
Munandir 1996 menyatakan bahwa karir erat kaitannya dengan pekerjaan dan hal memutuskan karir bukanlah peristiwa sesaat , melainkan proses yang panjang
dan merupakan bagian dari proses perkembangan individu. Hoyt Gibson dan Mitchell, 1995 menjelaskan bahwa karir adalah totalitas dari pengalaman
pekerjaanjabatan seseorang sepanjang hidupnya. Dalam arti sempit karir adalah jumlah total dari pengalaman pekerjaanjabatan seseorang dalam kategori pekerjaan
umum, seperti sebagai pengajar, akunting, dokter, atau sales. Sementara itu Gibson dan Mitchell 1995 menjelaskan bahwa karir adalah
jumlah total dari pengalaman hidup dan gaya hidup seseorang. Secara konseptual, karir erat kaitannya dengan pekerjaan, perkembangan karir, pendidikan karir,
bimbingan karir, konseling karir, informasi pekerjaan, jabatan, dan pendidikan
199 jabatan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa antara karir, pendidikan karir, perkembangan
karir, dan konseling karir merupakan istiah-istilah yang saling berhubungan. Karena itu satu tanpa yang lain tidak akan efektif dan kurang bermakna. Dimaksudkan
dengan pendidikan karir adalah seluruh aktivitas dan pengalaman yang
direncanakan untuk menyiapkan seseorang dalam memasuki dunia kerja.
Perkembangan karir merupakan aspek dari totalitas perkembangan yang
mendasarkan pada belajar tentang, persiapan untuk, masuk ke, dan kemajuan dalam
dunia pekerjaan. Sedangkan konseling karir adalah aktivitas yang dimaksudkan
untuk menstimulasi dan memfasilitasi perkembangan karir sepanjang hidupnya. Aktivitas tersebut termasuk membantu dalam perencanaan karir, pengambilan
keputusan karir, dan penyesuaian karir. Dengan demikian, pendidikan karir akan menstimulasi perkembangan karir, sedangkan konseling karir akan memberikan arah
terhadap pendidikan dan perkembangan karir. Karir dapat dikatakan sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang
saling berhubungan; dalam hal ini seseoran memajukan kehidupannya dengan melibatkan berbagai perilaku, kemampuan, sikap. kebutuhan. aspirasi, cita-cita
sebagai satu rentang hidupnya sendiri the span of ones life Murray:1983. Definisi ini memandang karir sebagai rentangan aktivitas pekerjaan yang
diakibatkan oleh adanya kekuatan inner person pada diri manusia. Perilaku yang tampak karena adanya kekuatan motivatif, kemampuan, sikap, kebutuhan,
aspirasi. cita-cita adalah modal dasar bagi karir individu. Itulah yang oleh Healy 1982 disebut sebagai kekuatan karir power of caceer. Kekuatan karir ini akan
tampak dalam pengguasaan sejumlah kompetensi fisik, sosial. intelektual, spiritual yang mendukung kesuksesan individu dalam karirnya.
Sukses karir dapat pula dicapai melalui pendidikan, hobby, profesi, sosial-pribadi dan religi. Karir mencakup seluruh aspek kehidupan individu
Tohari. 1986: yaitu meliputi : 1 peran hidup life-roles, seperti sebagai pekerja, anggota keluarga dan warga masyarakat; 2 lingkungan kehidupan
200 life-.setiings. seperti dalam keluarga. lembaga-lembaga masyarakat, sekolah
atau dalam pekerjaan. dan 3 peristiwa kehidupan life-event, seperti dalam memasuki pekerjaan, perkawinan, pindah tugas, kehilangan peketjaan atau
mengundurkan diri dari suatu pekerjaan. Berdasarkan berbagai pendapat di atas. dapat disimpulkan bahwa karir
merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner
person. Perwujudan diri akan bermakna manakala ada kepuasankebahagiaan diri dan lingkungan. Kesuksesan individu dalam berkarir, akan tampak pada
ketenangan, kenyamanan, kestabilan dan kepuasannya dalam bekerja.
6. Makna Bimbingan Karir