200 life-.setiings. seperti dalam keluarga. lembaga-lembaga masyarakat, sekolah
atau dalam pekerjaan. dan 3 peristiwa kehidupan life-event, seperti dalam memasuki pekerjaan, perkawinan, pindah tugas, kehilangan peketjaan atau
mengundurkan diri dari suatu pekerjaan. Berdasarkan berbagai pendapat di atas. dapat disimpulkan bahwa karir
merupakan perwujudan diri yang bermakna melalui serangkaian aktivitas dan mencakup seluruh aspek kehidupan yang terwujud karena adanya kekuatan inner
person. Perwujudan diri akan bermakna manakala ada kepuasankebahagiaan diri dan lingkungan. Kesuksesan individu dalam berkarir, akan tampak pada
ketenangan, kenyamanan, kestabilan dan kepuasannya dalam bekerja.
6. Makna Bimbingan Karir
Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang berubah menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh
National Vocational Guidance Association NVGA pada tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya Herr and Cramer, 1979: 6. Pada tahun 1951, Donal Super mengajukan revisi terhadap definisi
bimbingan jabatan sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia
kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya dan masyarakat Herr and Cramer. 1979: 6. Atas dasar analisis itu. Super
Tennyson, et. al., 1974: 146 mengganti konsep vocational choice menjadi vocational development.
Kematangan vokasional menunjukkan pada tingkat perkembangan, yakni tingkat yang dicapai pada kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke
tahap kemunduran. Kematangan vokasional dipandang sebagai umur vokasional
201 yang secara konseptual sama dengan umur mental Super. 1975: 185-186. Sejak
tahun 1951 terjadilah pergeseran dari model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model karir.
Model okupasional terutama menekankan pada adanya kesesuaian antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba
menghubungkan dengan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut
dipertimbangkan. Sejalan dengan terjadinya pergeseran konsep vocational guidance
menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karir telah banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir. Rochman Natawidjaja 1990:
1 memberikan pengertian bimbingan karir sebagai berikut : “..Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk
mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri
tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut”.
Conny Semiawan 1986:3 memberikan definisi bimbingan karir lebih luas, yaitu seperti berikut:
“..Bimbingan karir BK sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan individu yang harus dilihat sebagai bagian integral dari
program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan
kognitif dan afektif, maupun keterampilan seseorang dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan
maupun perolehan pengetahuan dan keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki kehidupan, tata hidup dari kejadian dalam kehidupan
yang terus-menerus berubah; tidak semata-mata terbatas pada bimbingan jabatan atau bimbingan tugas”.
Mohamad Surya 1988:31 menyatakan bahwa bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-
202 baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh
keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya. Dengan mencermati uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
karir adalah suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan
masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya itu sehingga marnpu mewujudkan dirinya secara bermakna. Dengan demikian, bimbingan karir difokuskan untuk membantu
individu menampilkan dirinya yang memiliki kompetensikeahlian agar meraih sukses dalam perjalanan hidupnya dan mencapai perwujudan diri yang bermakna
bagi dirinya dan lingkungan di sekitarnva. Dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses
perkembangan yang berkelanjutan dalam membantu peserta didik mempersiapkan karirnya melalui intervensi kurikuler yang berkaitan dengan pengembangan
keterampilan, mengatasi masalah, pemahama diri, pemahaman lingkungan – informasi karir, pengambilan keputusan, dan perencanaan kartir.
4. Masalah dan Jalur Karir