Sejaran Bimbingan Karir BBM BK DEPAG Jadi

195 Kegiatan Belajar 1 KONSEP DASAR BIMBINGAN KARIR

4. Sejaran Bimbingan Karir

Istilah dan kegiatan bimbingan karir bermula dari bimbingan jabatan atau vocational guidance yang mulai dipergunakan Frank Parson pada tahun 1908. Beliau membentuk suatu lembaga yang bertujuan membantu anak-anak muda untuk memperoleh pekerjaan. Pada tahun 1909, Frank Parson menerbitkan buku yang berjudul Choosing a Vocational. Dalam bukunya Frank Parson mengidentifikasi tiga variabel dasar dalam proses pengambilan keputusan karir, yaitu: individu, pekerjaan dan keterkaitan di antara keduanya. Pada saat itu, bimbingan karir dipandang sebagai proses untuk mendapatkan pekerjaan, dengan cara mencocokan ciri-ciri dan faktor diri individu dengan ciri-ciri dan faktor pekerjaan yang ada di lingkungannya. Selama ini Frank Parson dikenal sebagai tokoh dalam merintis bimbingan karir, padahal 1000 tahun sebelum beliau mengemukakan gagasannya itu telah ditemukan di daerah Basra bahwa ada tokoh-tokoh Islam klasik yang merintis kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tiga variabel dalam pengambilan keputusan karir. Oleh karena itu, praktik-praktik mencocokkan ciri-ciri individu dengan ciri pekerjaan telah berlangsung sejak lama, namun kala itu belum disebut sebagai bimbingan karir. Selanjutnya berkembang penggunaan istilah bimbingan karir, seperti pada tahun 1911 dibentuk Biro Jabatan dengan editor Frederick J. Alien yang menerbilkan Vocational Guidance News Letter sebagai jurnal pertama yang kemudian berganti nama mcnjadi Vocational Guidance Magazine, kemudian Occupation Guidance, dan berubah lagi menjadi Personal and Guidance Journal. 196 Hugo Munsterberg pada tahun 1912 telah menerbitkan Psychology Industrial Efficiency di Jerman sebagai suatu penemuan penting dalam aplikasi metode eksperimental untuk mempelajari pemilihan jabatan dan para pekerja. Kemudian Lembaga Penelitian Stabilisasi Pengangkatan Kerja Minnesota di bawah pimpinan Donald G. Patterson, pada tahun 1931 meneliti tentang faktor-faktor psikologis dalam penempatan kerja dengan menggunakan tes, wawancara, dan pola kecakapan kerja. Carl R. Rogers pada tahun 1942 mcngemukakan bahwasannya pendekatan bimbingan karir terletak pada aspek kognitif klien di dalam memgambil keputusan, juga melibatkan motivasi, dinamika afektif, pemahaman dan penerimaan diri. Kemudian Rogers menerbitkan karyanya yang berjudul Counseling and Psychotherapy. Pendekatan yang paling dominan ialah Parsonian yang memusatkan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan antara keduanya. Model ini disebut teori Trait and Factor yang menekankan pada penggunaan tes dan informasi jabatan. Pandangan lain menganggap bahwa masalah pemilihan dan penyesuaian karir adalah masalah kepribadian, hal ini yang banyak dianut oleh teori Client Centered. Sedangkan Behavioristik lebih menekankan kepada intervensi dalam proses pilihan krir, yang menekankan pentingnya keterampilan membuat kebutusan karir dan tanggung jawab atas segala resiko dari putusannya itu.

5. Makna Karir