Konsep Dasar Bimbingan Pribadi-Sosial

107 Kegiatan Belajar 1 MAKNA BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

1. Konsep Dasar Bimbingan Pribadi-Sosial

Pada bahasan awal telah dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Bimbingan dan konseling adalah suatu proses usaha yang diberikan konselor guru untuk memfasilitasi membantu konseli individu murid agar mampu mengembangkan potensi atau mengatasi masalah. Potensi atau masalah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat area wilayah garapan Bimbingan dan Konseling, yaitu : Pribadi, sosial, akademik belajar dan karir. Secara berturut-turut dan mendalam keempat area tersebut akan dibahas secara medalam. Dalam Bahan Belajar Mandiri 3 ini, akan dibahas secara mendalam mengenai Bimbingan Pribadi Sosial. Bantuan dalam bimbingan adalah proses bantuan yang sifatnya memandirikan murid. Misalnya bantuan yang diberikan kepada seorang murid yang belum dapat menyeberang jalan raya. Pertama kali bentuk bantuan yang diberikan adalah dengan membantu dia menyeberang, tetapi berikutnya diberikan pengetahuan keterampilan melihat ke kanan kiri manakala mau menyeberang, jangan lari sekaligus sampai akhirnya murid tersebut dapat menyeberang jalan raya sendiri dengan selamat. Berkaitan dengan bimbingan pribadi sosial, pada intinya adalah membentuk pribadi yang matang dan mandiri para murid, dengan karakteristik sebagai berikut : − Pemahaman diri self understanding. Dalam hal ini, murid dapat memahami dirinya sendiri akan potensi yang dimiliknya serta permasalahan yang dihadapinya. Misalnya saja dapat diajukan kepada murid pertanyaan siapa saya who am I. Tentu saja jawabannya di sekedar nama, usia, tempat tinggal, tinggi badan, berat badan, urutan kelahiran, tetapi lebih jauh jawabannya apakah saya 108 termasuk murid yang pintar, sedang-sedang saja atau kurang potensi intelegensi, apakah bakat saya bahasa, hitungan, menggambar, baca puisi, menyanyi, dll, bagaimana kepribadian saya pemaaf, pemarah, periang, derwaman, suka menolong, egois, dan lain sebagainya. − Penerimaan diri self acceptance - Qona’ah. Dalam hal ini, murid hendaknya dapat menerima diri apa adanya potensi-potensi dan anugerah dari Allah, baik itu yang sesuai dengan harapan murid tersebut ataupun tidak perbedaan antara ideal self dengan actual self. Misalnya, seorang murid laki-laki menerima kondisi dirinya yang tidak ganteng, kulitnya hitam, rambutnya keriting, karena diberikan bimbingan pribadi sosial bahwa dalam dirinya ada kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan murid-murid lainnya, misalnya dia seorang murid yang cerdas atau pandai bergaul dan lain-lain. Setelah dapat menerima dirinya, maka murid tersebut akan mampu mengarahkan dirinya self direction untuk akhirnya mampu untuk memperbaiki dan mengembangkan dirinya self improvement. Pada akhirnya murid tersebut dapat menyesuaikan diri self adjustment baik dengan dirinya maupun dengan tuntutan lingkungan sosialnya. Pembahasan mengenai pribadi pun, dapat dilihat tidak hanya dari self tetapi dari murid sebagai individu person. Murid sebagai person dapat dilihat dari pendekatan teoritis yaitu apabila dilihat dari teori yang dikemukakan oleh Erikson yang menekankan pada pendekatan psikososial pada perilaku murid. Sedangkan teori Piaget dan Kohlberg, melihat perkembangan kognitif dan moral murid dibahas mengenai masalah equilibrium keseimbangan, intelegensi, skema pengetahuan murid. Murid juga dapat dilihat dari fase kritis dalam rentang kehidupan individu. Misalnya : − kemapanan pada kelekatan primer ketergantungan dan kepercayaan dalam hubungan dua arah antara anak dengan orang tua trust vs mistrust. 109 − Membedakan diri dengan nilai-lai yang ada dalam sistem keluarga sehingga memungkinkan munculnya permasalahan kemandirian vs malu-malu dan ragu pada diri murid autonomy vs shame and doubt, insiatif vs rasa bersalah yang sangat mendalam intiative vs guilt − Definisi pribadi self dalam system social sekunder atau lingkungan sekolah dan teman sebagai yang memungkinkan murid menghasil sustu kreativitas, apabila sebaliknya maka akan timbul rasa rendah diri industry vs inferiority. Pembahasan secara mendalam mengenai teori-teori perkembangan individu sudah Anda dapatkan pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Murid MISD tidak hanya dilihat sebagai pribadi, tetapi juga sebagai makhluk social, artinya sekolah sebagai lingkungan sekunder bagi murid akan memungkinan terjadinya berbagai transisi antar pribadi. Melalui proses sosialisasi, murid-murid akan berada dalam satu lingkungan yang baru, baik itu dengan teman sebayanya atau guru-gurunya. Dalam lingkungan ini, akan terjadi proses saling mewarnai, saling identifikasi dan saling mempengaruhi antara murid yang satu dengan yang lainnya atau antara murid dengan gurunya. Sebagai makhluk sosial, murid memerlukan orang lain untuk bersama-sama sharing, untuk memberi perhatian attention dan untuk mendengar keluhan atau pandangan orang lain responsivity. Selain itu, murid mempunyai kebutuhan untuk berafiliasi yaitu dorongan yang mencakup kebutuhan atau dorongan untuk setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok sebaya, mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, mencari kawan sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan, menulis pengalaman persahabatan, dsb. Departemen Kesehatan 2005: www.depkes.com , mengemukakan pengertian istilah pribadi sosial, yaitu setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologis maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik terhadap individu. Sejalan dengan pendapat tersebut, Chaplin 2000: 406 110 menyatakan bahwa pribadi sosial adalah sesuatu yang digunakan dengan menyangkut relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologi. Drever 1998 : 447 menegaskan dengan menyatakan sesuatu yang digunakan dengan menyangkut hubungan sosial, sehingga hubungan-hubungan ini ditentukan oleh lingkungan fisik. Sejalan dengan pengertian bimbingan dan konseling yang telah dikemukan dalam BBM 1, maka Nurihsan 2002: 21 menyatakan dengan jelas bahwa “ bimbingan dan konseling pribadi-sosial adalah bimbingan dan konseling untuk membantu individu murid dalam memecahkan persoalan pribadi-sosial”. Lebih terinci dikemukakan pengertian bimbingan dan konseling pribadi sosial adalah layanan bimbingan dan konseling untuk membantu murid agar menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri, sehat jasmani dan rohani serta mampu mengenal dengan baik dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling pribadi - sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah- masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh murid, dengan mempertimbangkan nilai value, keterampilan pengambilan keputusan untuk penyesuaian sosial yang memadai sebagai suatu keterampilan hidup life skills.

2. Karakteristik Pribadi-Sosial Murid MI SD