267 kemampuan berhubungan secara efektif dengan orang lain; ketiga, bimbingan di
MISD lebih banyak melibatkan orangtua peserta didik, mengingat pentingnya pengaruh orangtua dalam kehidupan anak selama di MISD; keempat, bimbingan di
MISD hendaknya memahami kehidupan anak secara unik; kelima, program bimbingan di MISD hendaknya peduli terhadap kebutuhan dasar anak, seperti
kebutuhan untuk matang dalam pemahaman dan penerimaan diri, serta memahami kelebihan dan kekurangan diri; keenam, program bimbingan di MISD hendaknya
meyakini bahwa usia MISD merupakan tahapan yang sangat penting dalam tahapan perkembangan anak.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat tugas yang harus diselesaikan peserta didik MISD dapat dijadikan sebagai panduan utama dalam
pengembangan program bimbingan di MISD.
b. Aspek Ketenagaan
Sehubungan dengan perlunya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling, maka pada umumnya guru MISD mempunyai tugas ganda, sebagai
pelaksana pelayanan bimbingan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran sesuai dengan target kurikulum yang harus dicapai. Sebenarnya guru MISD sebagai guru
kelas memiliki peluang-kesempatan luas untuk memahami karakteristik setiap peserta didik di kelasnya. Oleh karena itu, guru MISD perlu memiliki pemahaman yang
tepat dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan layanan bimbingan yang terintegrasi dalam pembelajaran. Pada akhirnya, guru MISD hendaknya dapat
menerapkan layanan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas; atau guru merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang
bernuansakan bimbingan dan konseling di kelasnya.
c. Aspek teknisprosedural
Prosedurteknik yang dapat dikembangkan dalam implementasi layanan bimbingan dan konseling pada peserta didik MISD adalah dengan melalui
268 pendekatan
terpadu atau
terintegrasi. Prosedur
ini memadukan
antara pendekatanteknik instruksional dalam pembelajaran dengan pendekatanteknik
interpersonal atau transaksional dalam bimbingan dan konseling. Agar guru MISD dapat memainkan peran gandanya secara profesional, maka di samping terampil
dalam menerapkan strategiteknik pembelajaran, juga perlu memiliki kemampuan dasar pada strategiteknik pelayanan bimbingan dan konseling. Dengan demikian,
maka guru MISD diharapkan dapat menerapkan layanan bimbingan secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran.
Guru menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan dapat memadukan layanan bimbingan ke dalam proses pembelajarannya itu, seperti melalui
pengelompokkan belajar, diskusi kelompok, permainan terpadu, tugas kerja kelompok, pengajaran unit atau pembelajaran tematik, dsb. Dalam penelitian yang
dilaksanakan Ni’mah 2000 di SD kelas rendah , dapat diterapkan layanan bimbingan pribadi-soial melalui KBM, dengan cara menggunakan metode
pembelajaran diskusi, kerja kelompok dan permainan, peserta didik dibimbing untuk belajar menyesuaikan diri dengan teman, bekerjasama, berbagi tugas, dan belajar
untuk berani tampil mengerjakan tugas di depan kelas.
d. Daya dukung lingkungan
Program pelayanan bimbingan di MISD akan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan pendidikan, jika didukung oleh pihak yang terlibat dalam
sistem yang ada di sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, orang tua, masyarakat dan pemerintah, baik dalam pendanaan maupun penyediaan fasilitas pendukung yang
diperlukan. Hal ini mengindikasikan, bahwa ciri layanan bimbingan di MISD itu tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan orangtua peserta didik di samping guru
kelas.
e. Organisasi Bimbingan di MISD