Dengan N
N Y
Y
t 2
2 2
dan N
N X
X
i i
i 2
2 2
Keterangan.
11
r = reliabilitas yang dicari
2 i
= jumlah varians skor tiap butir soal
2 t
= varians total n
= banyaknya butir soal N
= banyaknya peserta tes Arikunto, 2007 : 100
Harga
11
r kemudian dibandingkan dengan harga kritik r product moment dengan
dan taraf signifikan α = 5. Apabila harga
tabel
r r
11
, maka dikatakan instrumen tes reliabel.
3.5.2.3 Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks Arifin,
2013: 134. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index, besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
1,00 Arikunto, 2007: 207. Suatu tes tidak boleh terlalu mudah dan tidak boleh terlalu sukar. Soal
yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta
didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya Arikunto, 2007: 207.
Menurut Arifin 2011: 134 langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung tingkat kesukaran tes bentuk uraian sebagai berikut.
1 Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:
2 Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:
3 Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria tingkat kesukaran berikut:
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = mudah
4 Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan cara membandingkan
koefisien tingkat kesukaran dengan kriterianya.
3.5.2.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan peserta didik
yang tidak pandai berkemampuan rendah Arikunto, 2007: 211. Semakin tinggi daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan
peserta didik yang pandai dan yang kurang pandai. Menurut Arifin 2011: 133, untu menguji daya pembeda DP butir soal
dapat digunakan langkah-langkah sebagai berikut.
1
Menghitung jumlah skor tiap peserta didik
2
Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil
3 Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik
banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27
4 Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas
maupun kelompok bawah
5
Menghitung daya pembeda butir soal dengan rumus:
soal maksimum
Skor KB
X KA
X DP
Keterangan: DP
= daya pembeda
KA X
= rata-rata kelompok atas
KA X
= rata-rata kelompok bawah. 6
Membandingkan daya pembeda butir soal dengan kriteria sebagai berikut.
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek poor
0,20 DP ≤ 0,40
Cukup satisfactory
0,40 DP ≤ 0,70
Baik good
0,70 DP ≤ 1,00
Baik sekali excellent
DP bernilai negatif Tidak baik
3.5.3 Hasil Analisis Soal Uji Coba