Kelas Eksperimen 2 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis .1 Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

4 Waktu pengerjaan yang kurang. Soal posttest yang terdiri atas tujuh butir soal hanya diberikan alokasi waktu pengerjaan selama 2 jam pelajaran 2 x 45 menit.

4.3.2.3 Kelas Eksperimen 2

Sama halnya seperti pada kelas kontrol, penelitian pada kelas eksperimen 2 juga dilakukan dalam empat kali pertemuan yang terdiri dari tiga kali materi dan satu kali posttest. Kelas eksperimen 2 merupakan kelas yang dikenai perlakuan berupa penerapan model Treffinger. Setelah materi pembelajaran disampaikan seluruhnya, peserta didik diberikan posttest kemampuan berpikir kreatif matematis untuk materi hubungan sifat sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga. Dari posttest tersebut, diperoleh hasil skor kemampuan berpikir kreatif yang dicapai oleh peserta didik mempunyai rata-rata sebesar 79,56 dengan skor terendahnya adalah 65 dan skor tertingginya adalah 90 dari rentang 0 sampai 100. Kriteria tuntas pada kelas eksperimen 2 sama dengan kriteria tuntas pada kelas kontrol. Peserta didik dikatakan tuntas jika nilai hasil belajar yang diperolehnya mencapai atau di atas KKM, yaitu 70 nilai 70. Meskipun hasil pengukuran kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik pada kelas eksperimen 2 lebih baik daripada kelas kontrol, namun pada pelaksanaan pembelajarannya terdapat beberapa kendala sebagai berikut. 1 Peneliti kurang bisa mengatur alokasi waktu pembelajaran, sehingga terkesan kekurangan waktu untuk menyampaikan materi. Penerapan model Treffinger pada kenyataannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga peneliti harus pandai membagi waktu untuk menyampaikan materi, menggali gagasan peserta didik, dan memberikan latihan-latihan soal kepada peserta didik. 2 Peserta didik cukup sulit membuktikan gagasannya mengenai materi hubungan sifat sudut yang terbentuk jika dua garis seajar dipotong oleh garis ketiga, karena materi tersebut membutuhkan suatu penjelasan konkrit. 3 Alokasi waktu pengerjaan posttest yang kurang. Sama seperti peserta didik pada kelas kontrol, peserta didik pada kelas eksperimen 1 pun merasa kekurangan waktu untuk mengerjakan soal post test. Dengan adanya kekurangan-kekurangan tersebut, peneliti merekomendasikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1 Peneliti meningkatkan kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik. Diantaranya dengan mempersiapkan materi pelajaran dan rencana pembelajaran dengan lebih baik lagi, lebih sabar dan perhatian dalam menghadapi peserta didik, menyadari akan adanya perbedaan kemampuan peserta didik dalam matematika sehingga peneliti dapat memberikan perlakuan yang berbeda pula tergantung kebutuhan. 2 Dalam pembelajaran yang menuntut peserta didik mempunyai gagasan- gagasan baru sebaiknya dibuat pembuktian konkrit misalnya materi hubungan sifat sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga menggunakan alat peraga. 3 Manajemen waktu yang lebih baik untuk pengerjaan soal posttest. Manajemen ini dapat dilakukan dengan menyusun soal dari tingkat kesukaran rendah ke tinggi. Dengan demikian, peserta didik akan terbantu secara moril ketika mengerjakan soal posttest.

4.3.2.4 Kelas Eksperimen 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 25 429

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL SOMATIC AUDITORY VIZUALIZATION INTELLECTUAL BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI SEGITIGA SMP NEGERI 1 SEMARANG

1 32 429

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP.

5 21 70

. Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Bawen Pada Materi Pokok Segitiga Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 1

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 122