Keefektifan Model Pembelajaran Model Pembelajaran Treffinger

1.4.2 Bagi Guru

1 Memberikan masukan kepada guru bahwa standar proses pembelajaran matematika tidak hanya meliputi problem solving, reasoning and proof, communication, representation, tapi juga meliputi creative thinking. 2 Sebagai masukan guru dalam pembelajaran matematika agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik.

1.4.3 Bagi Sekolah

1 Memberikan kontribusi bagi perbaikan kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya dalam pembelajaran matematika. 2 Sebagai bahan referensi tentang model pembelajaran yang baru untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik.

1.4.4 Bagi Peneliti

1 Memperoleh pengetahuan tentang kemampuan berpikir kreatif matematis. 2 Memperoleh wawasan tentang model Treffinger. 3 Mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik melalui model Treffinger berbantuan alat peraga.

1.5 Penegasan Istilah

Berikut merupakan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1.5.1 Keefektifan

Kefektifan berasal dari kata efektif yang artinya dapat membawa hasil atau berhasil guna, sehingga keefektifan didefinisikan sebagai keberhasilan KBBI, 2002: 374. Kefektifan dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu keberhasilan pembelajaran geometri dengan menggunakan model Treffinger berbantuan alat peraga. Penggunaan model Treffinger berbantuan alat peraga dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut Watkins, et. al., 2002: 4. 1 Kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran dengan model Treffinger berbantuan alat peraga dapat mencapai ketuntasan belajar. 2 Kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran dengan model Treffinger berbantuan alat peraga lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran dengan pembelajaran ekspositori.

1.5.2 Model Pembelajaran

Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pembelajaran merupakan suatu cara dan proses hubungan timbal balik peserta didik dan guru yang secara aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses di dalam mana perilaku diubah, dibentuk, atau dikendalikan Mappa, 1994: 12. Model pembelajaran merupakan strategi perspektif pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu. Model pembelajaran merupakan suatu perspektif sedemikian sehingga guru bertanggung jawab selama tahap perencanaan, implementasi, dan penilaian dalam pembelajaran Siswono, 2009: 16.

1.5.3 Model Pembelajaran Treffinger

Model Treffinger adalah suatu strategi pembelajaran yang dikembangkan dari model belajar kreatif yang bersifat developmental dan mengutamakan segi proses Sunata, 2008 : 10. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing tahap pembelajaran tersebut. 1 Tahap I tahap pengembangan fungsi-fungsi Divergen Pada tahap ini penekanannya keterbukaan pada gagasan-gagasan baru dan berbagai kemungkinan atau alternatif penyelesaian. Kegiatan-kegiatan pada tahap ini tidak mengarah kepada ditemukannya satu jawaban yang benar tetapi ada sejumlah kemungkinan jawaban dari penerimaan banyak gagasan dan jawaban yang berbeda. Teknik-teknik ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan gagasannya atau jawaban dalan memecahkan masalah. 2 Tahap II tahap pengembangan berfikir dan merasakan secara lebih kompleks Pada tahap ini penekanannya pada penggunaan gagasan dalam situasi kompleks disertai ketegangan dan konflik. Peserta didik diajak untuk meluaskan pemikiran mereka dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang lebih majemuk dan menantang serta mempersiapkan peserta didik untuk menjadi mandiri dalam menghadapi masalah atau tantangan dengan cara yang kreatif. Teknik-teknik yang digunakan pada tahap pengembangan berfikir dan merasakan secara lebih kompleks serta cognitive conflict yang menyertainya. 3 Tahap III tahap keterlibatan dalam tantangan nyata Pada tahap ini penekanannya pada penggunaan proses berfikir dan merasakan secara kreatif untuk memecahkan masalah secara bebas dan mandiri. Tujuan dari tahap keterlibatan dalam tantangan nyata adalah menerapkan konsep tentang materi yang diajarkan. Pada tahap ini, Peserta didik menggunakan kemampuan mereka dengan cara-cara yang bermakna untuk kehidupannya. Peserta didik tidak hanya belajar keterampilan berfikir kreatif, tetapi juga bagaimana menggunakan informasi ini dalam kehidupan mereka.

1.5.4 Model Pembelajaran Ekspositori

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 25 429

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL SOMATIC AUDITORY VIZUALIZATION INTELLECTUAL BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI SEGITIGA SMP NEGERI 1 SEMARANG

1 32 429

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP.

5 21 70

. Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Bawen Pada Materi Pokok Segitiga Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 1

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 122