Alat Peraga Geometri Alat Peraga

peraga tersebut belum efektif bahkan masih bisa menimbulkan miskonsepsi. Ini berarti bahwa mengembangan media atau alat peraga harus dilakukan secara cermat. Hasil pengembangan alat media atau alat peraga oleh seseorang yang tidak memiliki pemahaman konsep atau prinsip pada materi pokok tertentu akan diragukan keefektifannya.

2.1.7.2 Alat Peraga Geometri

1 Bentuk Alat Peraga Gambar 2.2 Bentuk Alat Peraga 2 Alat dan bahan a Kertas manila b Penggaris c Gunting d Pensil e Spidol f Gabus g Push pin 3 Langkah Pembuatan a Membuat dua garis sejajar pada satu lembar kertas manila polos yaitu garis gk b Membuat garis ketiga yang memotong garis g dan k, yaitu garis l c Memberi nama pada sudut-sudut yang terbentuk, antara garis g dan garis l yaitu A dan antara garis k dan l yaitu B. d Membuat sudut-sudut yang sama pada kertas manila polos kemudian dipotong mengikuti garis g, k, dan l sehingga terbentuklah sudut-sudut A 1 , A 2 , A 3 , A 4 , B 1 , B 2 , B 3 , dan B 4 . 4 Langkah Penggunaan a Menempelkan pada papan gabus alat peraga yang telah dibuat dengan Push pin. b Menyebutkan pasangan sudut-sudut sehadap yaitu 1 A  dengan 1 B  , 2 A  dengan 2 B  , 3 A  dengan 3 B  , dan 4 A  dengan 4 B  c Menyebutkan pasangan sudut-sudut dalam berseberangan yaitu 4 A  dengan 2 B  dan 3 A  dengan 1 B  d Menyebutkan pasangan sudut-sudut luar berseberangan yaitu 1 A  dengan 3 B  dan 2 A  dengan 4 B  e Menyebutkan pasangan sudut-sudut dalam sepihak yaitu 4 A  dengan 1 B  dan 3 A  dengan 2 B  f Menyebutkan pasangan sudut-sudut luar sepihak yaitu 1 A  dengan 4 B  dan 2 A  dengan 3 B  g Menghimpitkan potongan-potongan sudut yang telah terbentuk pada alat peraga yang sudah dipasang. h Mengambil salah satu pasangan sudut sehadap misalnya 1 A  dengan 1 B  , kemudian menghimpitkan kedua sudut tersebut. Karena pasangan sudut tersebut berhimpit maka dapat disimpulkan bahwa sudut sehadap memiliki sifat besar sudutnya sama. Melakukan percobaan menggunakan pasangan sudut sehadap lainnya. i Mengambil salah satu pasangan sudut dalam berseberangan misalnya 4 A  dengan 2 B  , kemudian menghimpitkan kedua sudut tersebut. Karena pasangan sudut tersebut berhimpit maka dapat disimpulkan bahwa sudut dalam berseberangan memiliki sifat besar sudutnya sama. Melakukan percobaan menggunakan pasangan sudut dalam berseberangan lainnya. j Mengambil salah satu pasangan sudut luar berseberangan misalnya 1 A  dengan 3 B  , kemudian menghimpitkan kedua sudut tersebut. Karena pasangan sudut tersebut berhimpit maka dapat disimpulkan bahwa sudut luar berseberangan memiliki sifat besar sudutnya sama. Melakukan percobaan menggunakan pasangan sudut luar berseberangan lainnya. k Mengambil salah satu pasangan sudut dalam sepihak misalnya 4 A  dengan 1 B  , kemudian menggabungkan kedua sudut tersebut. Karena pasangan sudut tersebut berpelurus maka dapat disimpulkan bahwa sudut dalam sepihak memiliki sifat jumlah besar sudutnya 180 . Melakukan percobaan menggunakan pasangan sudut dalam sepihak lainnya. l Mengambil salah satu pasangan sudut luar sepihak misalnya 1 A  dengan 4 B  , kemudian menggabungkan kedua sudut tersebut. Karena pasangan sudut tersebut berpelurus maka dapat disimpulkan bahwa sudut luar sepihak memiliki sifat jumlah besar sudutnya 180 . Melakukan percobaan menggunakan pasangan sudut luar sepihak lainnya. m Menuliskan hasil kesimpulan percobaan.

2.1.8 Ketuntasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 25 429

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL SOMATIC AUDITORY VIZUALIZATION INTELLECTUAL BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI SEGITIGA SMP NEGERI 1 SEMARANG

1 32 429

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP.

5 21 70

. Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Bawen Pada Materi Pokok Segitiga Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 1

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATERI SEGI EMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 PEGANDON.

0 0 122