1.5 Kerangka Teori
Dalam penelitian ini diperlukan adanya kumpulan teori-teori yang akan menjadi landasan teoritis dan menjadi pedoman dalam melaksanakan penelitian.
Setelah masalah penelitian di rumuskan maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian Sugiyono, 2005 : 55.
Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berfikir untuk menggambarkan
dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilihnya. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teorinya adalah sebagai berikut:
1.5.1 Kebijakan Publik
Istilah kebijaksanaan atau kebijakan yang diterjemahkan dari kata policy memang biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah, karena pemerintahlah
yang mempunyai wewenang atau kekuasaan untuk mengarahkan masyarakat dan bertanggungjawab melayani kepentingan umum. Ini sejalan dengan pengertian
public itu sendiri dalam Bahasa Indonesia yang berarti pemerintah, masyarakat atau umum Abidin, 2004:17.
Menurut Carl. I. Friedrich dalam Dwijowijoto 2004:4 mendefenisikan kebijakan publik adalah suatu arah tindakan yang diusulkan pada seseorang,
golongan, atau pemerintah dalam suatu lingkungan dengan halangan-halangan dan
kesempatan-kesempatan, yang diharapkan dapat memenuhi dan mengatasi halangan tersebut di dalam rangka mencapai suatu cita-cita atau mewujudkan
suatu kehendak serta tujuan tertentu. Sedangkan menurut Dimock, kebijakan publik adalah perpaduan dan kristalisasi daripada pendapat-pendapat dan
keinginan-keinginan banyak orang atau golongan dalam masyarakat Soenarko, 2003:42-43.
Dalam melakukan kebijakan publik terlebih dahulu harus mengetahui proses kebijakan publik. James Anderson dalam Subarsono 2005:12-13 sebagai
pakar publik menetapkan proses kebijakan publik sebagai berikut: 1.
Formulasi masalah problem formulation: Apa masalahnya, apa yang membuat hal tersebut menjadi masalah kebijakan, dan bagaimana masalah
tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah. 2.
Formulasi kebijakan formulation: Bagaimana mengembangkan pilihan- pilihan atau alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah tersebut dan siapa
saja yang berpartisipasi dalam formulasi kebijakan. 3.
Penentuan kebijakan adaption: Bagaimana alternatif ditetapkan, persyaratan atau kriteria seperti apa yang harus dipenuhi, siapa yang akan melaksanakan
kebijakan, bagaimana proses atau strategi untuk melaksanakan kebijakan, dan apa isi dari kebijakan yang telah ditetapkan.
4. Implementasi implementation: Siapa yang terlibat dalam implementasi
kebijakan, apa yang mereka kerjakan dan apa dampak dari isi kebijakan. 5.
Evaluasi evaluation: Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak kebijakan dikur, siapa yang mengevaluasi kebijakan, apa konsekuensi dari adanya
evaluasi kebijakan, dan adakah tuntutan untuk melakukan perubahan atau pembatalan.
Proses kebijakan ini berperan untuk memastikan bahwa kebijakan yang hendak diambil benar-benar dilandaskan atas manfaat optimal yang akan diterima
oleh publik dan bukan asal menguntungkan pengambil kebijakan.
1.5.2. Implementasi Kebijakan 1.5.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan