Teknik Pengumpulan Skor Teknik Analisis Data

b. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah diteliti.

2.5 Teknik Pengumpulan Skor

Teknik penentuan skor adalah melalui penyebaran kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada responden, dimana pertanyaan yang diajukan kepada responden dimana setiap pertanyaan ditentukan skornya. Dari setiap alternatif jawaban A, B, C akan diberi skor berbeda: 1. Untuk jawaban alternatif A diberi skor 3 2. Untuk jawaban alternatif B diberi skor 2 3. Untuk jawaban alternatif C di beri skor 1 Untuk mengetahui atau menetukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban responden, maka dapat ditentukan intervalnya dengan perhitungan sebagai berikut: i = banyaknya bilangan skor tertinggi – skor terendah Maka diperoleh : i : 3-1 = 0,6 3 Dengan demikian, dapat diketahui : Responden untuk setiap variabel dan sub variabel yaitu : 1. Score untuk kategori tinggi : 2,34 – 3,00 2. Score untuk kategori sedang : 1,67 – 2,33 3. Score untuk kategori rendah : 1,00 – 1,66

2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif dengan uji statistik yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment, yang digunakan untuk mengkaji hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y. Dan untuk menguji pengaruh variabel bebas X dengan variabel terikat Y menggunakan metode statistik yang digunakan adalah regresi linear sederhana.

1. Koefisien Product Moment

Rumus Koefisien Korelasi Product Moment adalah Sugiyono, 2005:212 : ��� = � ∑ �� − ∑ �∑ � �{� ∑ � 2 − ∑ � 2 }{ � ∑ � 2 − ∑ � 2 } Keterangan : rxy =Angka indeks korelasi “r” Pearson Product Moment n =Populasi ∑ ��= Jumlah perkalian antara skor x dan y ∑ �= Jumlah skor x ∑ �= Jumlah skor y Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Nilai r positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain. b. Nilai r negatif menunjukkan hubungan variabel negatif artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya variabel yang lain. c. Nilai r sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisen korelasi, digunakan penafsiran interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu : Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,79 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi Dengan nilai r yang diperoleh dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh dapat berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotsis alternatif diterima.

2. Koefisien Determinant

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. D = rxy 2 D = Koefisien Determinant x 100 rxy = Koefisien Pearson Product Moment antara x dan y

3. Metode Analisis Statistik

Metode analisis statistik merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan dalam bentuk angka, di dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan memakai metode regresi linear sederhana. Dalam regresi, diteliti apakah dua variabel antara variabel bebas X dan variabel terikat Y saling berpengaruh. Menurut Situmorang et al 2010:140 rumus regresi linear sederhana adalah: Y = a + b X Dimana: X = Keselamatan dan kesehatan kerja Y = Produktivitas kerja a = Konstanta b = Koefisien regresi

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Profil Perusahaan

PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan pada awalnya didirikan tahun 1965 melalui Peraturan Menteri No. 1PRT65, dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Direksi Perusahaan Listrik Negara No. Kpts.009DIRPLN66 tanggal 14 April 1966, dalam kegiatan operasionalnya adalah Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi-I di dukung oleh empat Cabang dan satu Sektor meliputi : Cabang Medan, Cabang Pematang Siantar, Cabang Binjai, Cabang Sibolga dan Sektor Glugur yang sekarang berubah nama menjadi Unit Pelayanan Transmisi Medan PT. PLN Persero P3B Sumatera dengan kantor induk di Padang. Perubahan-perubahan struktur organisasi selalu mengikuti perkembangan antara lain Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi-I Sumatera Utara berubah nama menjadi perusahaan Listrik Negara Eksploitasi-II Sumatera Utara melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 51Kpts2969 tanggal 12 April 1969. Perusahaan Listrik Negara Eksploitasi-II Sumatera Utara kemudian berubah menjadi Perusahaan Listrik Negara Wilayah-II Sumatera Utara melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Perusahaan Listrik Negara Wilayah-II Sumatera Utara selanjutnya berubah menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Wilayah-II Sumatera Utara disesuaikan dengan Surat Keputusan Menteri PUTL No.01PRT1973 tentang Penetapan Perusahaan Listrik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Program Pelayanan Kesejahteraan dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

1 68 161

Analsis Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan Pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Bah Jambi Sumatera Utara

4 96 90

Pengaruh Pengawasan Dan Jaminan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan

20 113 78

Pengaruh Penyesuaian Diri Dalam Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Pegawai PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Medan

9 130 77

Analisis Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 69 89

Tinjauan Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Padang.

0 1 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 43

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PLTP ULU BELU TANGGAMUS LAMPUNG - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PT PLN (PERSERO) WS2JB AREA PALEMBANG

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN TRANSMISI (UPT) PEKANBARU Oleh : Angga Ananda Putra Dan Ruzikna Abstrak - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PR

0 0 15