tujuan keputusan kebijakan secara menyeluruh, 2 sumber daya kebijakan berupa dana pendukung implementasi, 3 komunikasi inter organisasi dan kegiatan
pengukuran digunakan oleh pelaksana untuk memakai tujuan yang hendak dicapai, 4 karakteristik pelaksanaan, artinya karakteristik organisasi merupakan
faktor krusial yang akan menentukan berhasil tidaknya suatu program, 5 kondisi sosial ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi hasil kebijakan, dan 6
sikap pelaksanaan dalam memahami kebijakan yang akan ditetapkan.
1.5.3 Keselamatan Kerja
1.5.3.1 Pengertian Keselamatan Kerja
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
accident atau nyaris celakaan near-miss. Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis
mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil
resiko terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara. Tempat- tempat kerja demikian tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian,
industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, jasa, dan lain-lain.
Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja,
mengingat risiko bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir.
1.5.3.2 Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui
Kansil, 1997:26. Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa, kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Dalam hal
ini, kecelakaan yang terjadi merupakan akibat langsung dari pekerjaaan atau terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan Kecelakaan kerja dapat terjadi
karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja atau perbuatan yang tidak selamat. Dengan kata lain kecelakaan kerja adalah setiap perbuatan atau kondisi
tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Ruang lingkup kecelakaan akibat kerja kadang-kadang diperluas, sehingga melingkupi juga kecelakaan yang
terjadi saat perjalanan atau transport ke dan dari tempat kerja.
Faktor penyebab kecelakaan dapat dilihat dari dimensi pokok, yaitu: 1.
Berkaitan dengan sistem kerja yang merupakan penyebab utama dan kebanyakan kecelakaan yang terjadi pada suatu organisasi baik dikantor
maupun di pabrik atau ditempat kerja lainnya.
2. Berkaitan dengan pekerjaannya selaku manusia biasa yang dalam hal akibat
dan sistem kerja, tetapi bisa juga bukan dari kelalaian manusianya selaku pekerja.
Pencegahan yang harus dilakukan untuk menghindari kecelakaan antara lain mencakup tindakan:
a. Memperhatikan faktor-faktor keselamatan kerja
b. Melakukan pengawasan yang teratur
c. Melakukan tindakan koreksi terhadap kejadian
d. Melaksanakan program diklat keselamatan kerja dan menghindari cara
kecelakaan dan menghadapi kemungkinan timbulnya kecelakaan Abdurrahmant, 2006:109.
1.5.3.3 Tujuan Keselamatan Kerja