Asal departemen atau bagian Masa Kerja Responden Pengukuran Skor

3. SMASederajat 26 65 4. Sarjana MudaDiploma 7 17,5 5. Sarjana S1 ke atas 6 15 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitan 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas responden berpendidikan terakhir SMASederajat sebanayak 26 orang atau 65, responden dengan pendidikan terakhir Sarjana MudaDiploma sebanyak 7 orang atau 17,55. Kemudian di ikuti dengan responden Sarjana S1 ke atas sebanyak 6 orang atau 15 dan responden yang berpendidikan SLTPSederajat sebanyak 1 orang atau 2,5.

d. Asal departemen atau bagian

Asal departemen maupun bagian, merupakan penempatan seseoramg oleh pihak perusahaan. Setiap perusahaan pasti memiliki bagian-bagian ataupun departemen. Seseorang hendaknya ditempatkan pada posisi dan jabatan yang sesuai dengan kemampuannya. Jadi tidak ada kesalahan dalam mengatur dan menjalankan pekerjaan nantinya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan asal departemen atau bagian No. DepartemenBagian Frekuensi Persentase 1. Administrasi dan Umum 11 27,5 2. Teknik 21 52,5 3. Peralatan - - 4. Keamanan - - 5. Produksi - - 6. LK3 4 10 7. Lain-lain 4 10 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang bekerja di bagian LK3 memiliki jumlah yang sama dengan responden yang bekerja dibidang selain yang tersebut pada tabel di atas yaitu sebesar 4 orang atau 10. Begitu juga dengan responden yang berasal dari bagian administrasi dan umum sebanyak 11 orang atau 27,5. Dan responden yang berasal dari bagian teknik sebanyak 21 orang atau 52,5.

e. Masa Kerja Responden

Masa kerja merupakan berapa lama seseorang bekerja di suatu tempat. Ini sangat erat kaitannya dengan pengalaman kerja yang ia miliki, tentu akan jauh berbeda hasil yang ia kerjakan dibandingkan dengan seseorang yang belum pernah bekerja. Oleh karena itu, masa kerja seseorang juga menentukan dalam pencapaian produktivitas kerja. Tabel 5. Lamanya bekerjamasa kerja responden No. Masa kerja Tahun Frekuensi Persentase 1. 14 10 32 2. 11 – 20 6 15 3. 20 20 50 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui responden yang memiliki masa kerja kurang atau sama dengan 10 tahun berjumlah 14 orang atau 32, responden yang memiliki masa kerja antara 11 – 20 tahun sebanyak 6 orang atau 15, sedangkan responden yang memiliki masa kerja lebih dari atau sama dengan 20 tahun berjumlah 20 orang atau 50.

4.2 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Variabel X

Keselamatan kerja merupakan program yang sangat penting dijalankan oleh suatu perusahaan khususnya perusahaan yang bidang pekerjaannnya rentan mengalami kecelakaan kerja. Dalam variabel ini terdapat indikator-indikator anatara lain sebagai berikut:

4.2.1 Ketersediaan alat-alat pelindung

Tersedianya alat-alat pelindung di tempat kerja khususnya dalam pekerjaan yang memiliki resiko tinggi terjadi kecelakaan merupakan hal yang sangat penting. Penting maksudnya untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat bekerja. Tabel 6 . Jawaban responden mengenai ketersediaan alat pelindung seperti masker, penutup kepala, dan lain-lain No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Cukup 40 100 2. Kurang cukup - - 3. Tidak cukup - - Jumlah 40 100,00 Sumber: Hasil Penelitian 2012 Dari tabel dapat diketahui bahwa responden yang menjawab mengenai lengkapnya alat pelindung seperti masker, penutup kepala dan lain sebagainya di tempat kerja ada sebanyak 40 orang atau 100. Maka dapat dikatakan bahwa alat pelindung seperti masker, penutup kepala, safety belt, sepatu kerja dan lain-lain di tempat kerja sudah cukup tersedia dan sangat lengkap. Dan tidak ada responden yang menjawab bahwa alat-alat pelindung di tempat kerja kurang cukup bahkan tidak cukup sama sekali di tempat kerja. Alat-alat pelindung yang mereka miliki juga harus mempunyai standard keamanan di saat mereka bekerja. PT. PLN Persero tidak menggunakan alat-alat pelindung bagi karyawan yang tidak sesuai dengan standard keamanan nasional. Berikut ini jawaban responden yang menjawab bahwa sarana untuk mendukung keselamatan dan keamanan kerja di tempat kerja. Tabel 7. Jawaban responden mengenai standard sarana untuk mendukung keselamatan dan keamanan kerja di tempat kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Sudah sesuai standard 39 97,5 2. Kurang sesuai standard 1 2,5 3. Tidak sesuai standard - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab mengenai standar sarana untuk mendukung keselamatan dan keamanan kerja di tempat kerja ada sebanyak 39 orang atau 97,5 yang menyatakan bahwa standard sarana yang digunakan sudah sesuai dengan standard yang mendukung keselamatan dan keamanan kerja di tempat kerja. Hal ini berarti sarana pendukung keselamatan dan keamanan di tempat kerja sudah sesuai dengan standard PT. PLN Persero. Dan hanya 1 orang atau 2,5 responden yang menjawab kurang sesuai dengan standard keamanan dan keselamatan kerja.

4.2.2 Pembinaan SDM melalui pendidikan dan training

Pembinaan terhadap karyawan perlu dilakukan misalnya dengan melakukan pendidikan dan training, karena dengan diadakannya hal ini karyawan akan semakin dibekali dengan keterampilan dan keahlian yang lebih baik lagi dan akan sangat bermanfaat saat melakukan pekerjaan. Setiap karyawan di wajibkan untuk mengikuti pendidikan diklat yang diselenggarakan oleh PT. PLN Persero itu sendiri, karena dengan mengikuti pendidikan diklat tersebut manajer akan lebih mengetahui keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan serta agar tidak terjadi kesalahan di dalam melakukan penempatan kerja karyawan sesuai dengan bidang yang mereka miliki. Pendidikan diklat dilaksanakan selama 3,5 bulan. Di dalam jangka waktu inilah para karyawan dibekali ilmu-ilmu keterampilan dan untuk mengasah keahlian yang mereka miliki lebih baik lagi. Sedangkan training adalah masa percobaan karyawan dalam melaksanakan tugas. Di dalam masa training ini dilaksanakan selama 6 bulan 9 hari, dimana masa training ini manajer benar-benar melihat bagaimana hasil kerja yang mereka lakukan setelah melaksanakan pendidikan diklat. Tabel 8. Jawaban responden mengenai keikutsertaan melalui pendidikan dan training No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. 5 kali 5 12,5 2. 1 – 4 kali 29 72,5 3. 4 kali 6 25 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel dapat diketahui jawaban responden bahwa mayoritas responden yakni 29 orang atau 72,5 telah mengikuti training sebanyak 1- 4 kali saja. Ini tergolong baik karena nantinya akan membantu dalam proses pekerjaan maupun bagi perusahaan. Kemudian di ikuti dengan responden yang mengikuti training sebanyak 4 kali sebanyak 6 orang atau 25, dan sisanya yang menjawab 5 kali sebanyak 5 orang atau 12,5. Semua responden menjawab bahwa mereka telah mengikuti pendidikan dan training. Responden yang menjawab 5 kali dan 4 kali bukan karena karyawan tersebut malas mengikuti pendidikan dan training melainkan adanya perbedaan dalam pembagian tugas. Karena pembagian tugas yang berbeda inilah sebagian karyawan terutama karyawan baru beranggapan bahwa mereka tidak mengikuti pendidikan SDM. Karena ketidaktahuan mereka di dalam jadwal pelatihan diklat yang sedang dilaksanakan. Dan berikut tabel jawaban responden yang menjawab bahwa pendidikan SDM melalui pendidikan dan training bermanfaat bagi karyawan dalam proses pekerjaan. Tabel 9. Jawaban responden mengenai manfaat pendidikan dan training No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Bermanfaat 38 95 2. Kurang bermanfaat 2 5 3. Tidak bermanfaat - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang menjawab bermanfaat sebanyak 38 orang atau 95, sedangkan yang menjawab kurang bermanfaat sebanyak 2 orang atau 5. Responden yang menjawab kurang bermanfaat karena pendidikan SDM yang mereka dapatkan di dalam pendidikan diklat dan training kurang sesuai atau kurang tepat dengan yang mereka dapatkan selama mengikuti pelatihan diklat.

4.2.3 Pengetahuan dan Keterampilan kerja karyawan

Setiap karyawan penting memiliki pengetahuan dan keterampilan kerja agar nantinya tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan. Pengetahuan dan keterampilan kerja karyawan dapat diperoleh dengan mempelajari secara individu atau lewat pelatihan khusus yang diikuti dan yang berkaitan dengan tugasjabatannya. Tabel 10. Jawaban responden mengenai sikap karyawan dalam mematuhi ketentuan keselamatan kerja yang diberlakukan oleh PT. PLN Persero UPT Medan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Baik 35 87,5 2. Kurang baik 5 12,5 3. Tidak baik - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 35 orang atau 87,5 sudah benar-benar taat dalam mematuhi ketentuan-ketentuan keselamatan kerja yang diberlakukan perusahaan. Dan sisanya sebanyak 5 orang responden atau 12,5 yang menjawab kurang baik. Responden yang menjawab kurang baik karena kurang mengetahui ketentuan keselamatan kerja yang diberlakukan. Responden yang menjawab kurang baik adalah karyawan yang baru saja bekerja di PT. PLN Persero. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari karyawan sudah taat pada ketentuan keselamatan kerja yang diberlakukan oleh PT. PLN Persero UPT Medan. Selain ketentuan-ketentuan keselamatan kerja karyawan juga di tuntut untuk paham akan tugas atau bidang yang dikerjakan. Berikut jawaban responden yang menjawab mengenai pemahaman mereka akan tugas yang dikerjakan. Tabel 11. Jawaban responden mengenai pemahaman karyawan akan tugas atau bidang kerja yang dikerjakan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Paham 37 92,5 2. Kurang paham 3 7,5 3. Tidak paham - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab paham akan tugas atau bidang kerja yang dikerjakan sebanyak 37 orang atau 92,5. Responden yang menjawab paham akan tugas atau bidang kerja yang dikerjakan karena tugas yang diberikan sesuai dengan pendidikan diklat yang mereka dapatkan selama mengikuti pelatihan. sedangkan responden yang menjawab kurang paham akan tugas yang dikerjakan sebanyak 3 orang atau 7,5. Hal ini justru sebaliknya tugas yang mereka dapatkan tidak sesuai yang mereka dapatkan selama mengikuti pelatihan.

4.2.4 Jaminan Kecelakaan kerja dan Frekuensi Kecelakaan Kerja

Perusahaan perlu memberikan jaminan keselamatan dan keamanan kerja bagi setiap karyawannya agar karyawan merasa aman dan nyaman saat melakukan pekerjaan. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan apa yang harus dibutuhkan karyawannya agar dapat meminimalisir kecelakaan yang ada di tempat kerja. Tabel 12. Jawaban responden mengenai jaminan keselamatan dan keamanan kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Menjamin 39 97,5 2. Kurang menjamin 1 2,5 3. Tidak menjamin - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel dapat diketahui bahwa perusahaan sudah menjamin keselamatan dan keamana kerja responden. Ada sebanyak 39 orang atau 97,5 responden yang menjawab bahwa PT. PLN Persero UPT Medan telah menjamin keselamatan dan keamanan para karyawannya. Sedangkan sebanyak 1 orang atau 2,5 yang menjawab bahwa kurangnya menjamin jaminan keselamatan dan keamanan kerja para karyawannya. Sesuai dengan hasil penelitian yang didapat oleh peneliti responden yang menjawab kurang menjaminnya jaminan keselamatan dan keamanan kerja adalah karyawan yang sama sekali belum pernah mendapatkan jaminan keselamatan dan keamanan kerja yang diberikan oleh PT. PLN Pesero. Perusahaan juga memberikan jaminan kecelakaan ataupun tunjangan apabila terjadi kecelakaan pada jam kerja. Berikut jawaban responden yang menjawab apakah PT. PLN Persero UPT Medan benar-benar memberikan jaminan kecelakaan atau pun tunjangan terhadap karyawannya. Tabel 13. Jawaban responden mengenai Jaminan dan Tunjangan apabila terjadi kecelakaan pada jam kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Memberikan 37 92,5 2. Kurang memberikan 2 5 3. Tidak memberikan 1 2,5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel dapat diketahui bahwa responden yang menjawab ada sebanyak 37 orang atau 92,5 yang menyatakan bahwa perusahaan benar memberikan jaminan kecelakaan ataupun tunjangan bagi karyawannya bila terjadi kecelakaan pada saat jam kerja. Sedangkan responden yang menjawab kurang memberikan jaminan ataupun tunjangan ada sebanyak 2 orang atau 5, dan responden yang menjawab tidak memberikan ada sebanyak 1 orang atau 2,5. Responden yang menjawab kurang diberikannya jaminantunjangan dan tidak diberikan jaminantunjangan bukan karena perusahaan tersebut tidak memberikan mereka jaminantunjangan sepenuhnya melainkan kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan pada saat jam kerja hanya kecelakaan kerja yang ringan saja. Perusahaan yang sudah memberikan jaminan kecelakaan maupun jaminan kesehatan untuk keamanan para karyawan tidak luput dari yang namanya kecelakaan. Kecelakaan sangat sering terjadi selama pekerjaan sedang dilaksanakan. Terjadi kecelakaan dapat terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja dilakukan oleh para karyawan. Berikut jawaban responden yang menjawab mengenai tingkat kecelakaancidera yang menimpa karyawan. Tabel 14. Jawaban responden mengenai tingkat kecelakaancidera yang menimpa karyawaan pada saat jam kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ada 21 52,5 2. Cukup tinggi 5 12,5 3. Tidak ada 14 35 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada sebanyak 21 orang atau 52,5 responden yang menjawab adanya tingkat kecelakaan yang terjadi pada saat jam kerja berlangsung, sedangkan 14 orang atau 35 responden yang menjawab tidak ada kecelakaan yang terjadi dan sebanyak 5 orang atau 12,5 yang mengatakan cukup tinggi. Sesuai dengan hasil penelitian, responden yang menjawab ada dan cukup tingginya tingkat kecelakaancidera yang menimpa karyawan karena kurangnya kualitas peralatan dan kualitas sumber daya manusia itu sendiri sehingga kecelakaan yang terjadi selama 5 tahun belakangan tingkat kecelakaan terus meningkat.

4.2.5 Adanya kelengkapan unit perusahaan seperti alat pemadam kebakaran, kotak P3K, dan lain-lain.

Unit perusahaan seperti alat pemadam kebakaran, kotak P3K dan lain-lain sebagainya merupakan sarana yang penting yang harus dimiliki perusahaan, khususnya perusahaan yang pekerjaannya rentan terhadap bahaya kecelakaan. Tabel 15. Jawaban responden mengenai tersedianya perlengkapan unit perusahaan seperti alat pemadam kebakaran dan kotak P3K No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Menyediakan 40 100 2. Kurang tersedia - - 3. Tidak tersedia - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 40 orang atau 100 responden yang menjawab perusahaan sudah menyediakan perlengkapan unit perusahaan seperti alat pemadam kebakaran dan kotak P3K dan perlengkapan unit perusahaan sudah cukup lengkap. Perusahaankantor yang memiliki jumlah karyawan yang cukup besar harus menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Tabel 16. Jawaban responden mengenai peralatan kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Menyediakan 38 95 2. Kurang lengkap 2 5 3. Tidak menyediakan - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui responden yang menjawab bahwa perusahaan menyediakan peralatan kerja yang dibutuhkan ada sebanyak 38 orang atau 95 sedangkan yang menyatakan kurang lengkap sebanyak 2 orang atau 5. Hal ini dikarenakan tidak semua responden melakukan pekerjaan yang sama dilapangan. Inilah yang menjadi alasan mengapa responden menjawab kurang lengkapnya peralatan kerja yang telah disediakan oleh PT. PLN Persero itu sendiri.

4.2.6 Beban kerja yang seimbang

Beban kerja yang diberikan suatu perusahaan haruslah disesuaikan dengan bakatkemampuan yang dimiliki karyawannya. Agar terdapat keseimbangan antara pekerjaan yang dilakukan dengan kemampuan yang dimiliki. Tabel 17. Jawaban responden mengenai beban kerja yang diberikan sesuai dengan bakat dan kemampuan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Sesuai 36 90 2. Kurang sesuai 4 10 3. Tidak sesuai - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari 40 responden, ada 36 orang atau 90 responden yang menjawab bahwa beban kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan sudah sangat sesuai dengan bakatkemampuan yang mereka miliki dan tidak adanya paksaan atau ketidakteraturan dalam memberikan posisijabatan. Dan sisanya sebanyak 4 orang atau 10 responden menjawab kurang sesuai dengan bakatkemampuan yang dimiliki.

4.2.7 Jaminan kesehatan kerja bagi karyawan

Setiap karyawan pasti mengharapkan adanya jaminan kesehatan yang baik dari perusahaan tempat ia bekerja, karyawan harus merasa dirinya aman dan dilindungi oleh perusahaan jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan kerja. Jaminan kesehatan kerja merupakan salah satu faktor produktivitas kerja seorang karyawan. PT. PLN Persero tidak menggunakan JAMSOSTEK. Jadi, apabila ada karyawan yang mengalami kecelakaan atau pun sakit ketika sedang menjalankan tugas, maka langsung dirujuk ke Rumah Sakit setempat ataupun Rumah Sakit yang telah ditunjuk oleh PT. PLN Persero dan segala biaya ditanggung oleh perusahaan. Tabel 18. Jawaban responden mengenai pemberian jaminan kesehatan yang baik bagi karyawan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Memberikan 40 100 2. Kurang memberikan - - 3. Tidak memberikan - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 40 orang atau 100 responden menjawab bahwa perusahaan memberikan jaminan kesehatan bagi para karyawannya. Dan tidak satupun karyawan yang menjawab kurang ataupun tidak memberikan jaminan kesehatan.

4.2.8 Pelayanan kesehatan kerja bagi karyawan

Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh karyawan sebaiknya dilakukan secara teratur dan berkala, ini sangat penting untuk mencegah dan menghindari timbulnya penyakit pada karyawan khususnya saat bekerja. Namun yang terjadi pada PT.PLN Persero adalah bahwa hanya setiap karyawan yang merasa dirinya sedang sakit yang melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit setempat yang telah dirujuk oleh perusahaan. Pemeriksaan biasanya rutin dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan sekali. Tabel 19. Jawaban responden mengenai pemeriksaan kesehatan bagi karyawan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ada, teratur 33 82,5 2. Kurang teratur 5 12,5 3. Tidak pernah 2 5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari 40 responden yang menjawab ada dan teraturnya pemeriksaan kesehatan bagi karyawan sebanyak 33 orang atau 82,5, sedangkan 5 orang atau 12,5 responden menjawab kurang teratur dan sebanyak 2 orang atau 5 yang menjawab tidak pernah dilakukannya pemeriksaan kesehatan bagi karyawan secara teratur. Hal ini memperlihatkan bahwa para karyawan PT.PLN Persero melakukan pemeriksaan secara rutin dalam kurun waktu 6 bulan sekali.

4.2.9 Kebersihan Lingkungan di tempat kerja

Kebersihan lingkungan ditempat kerja harus senantiasa dijaga agar karyawan yang bekerja merasakan suasana yang nyaman saat bekerja. Lingkungan kerja juga menentukan kualitas kerja seorang karyawan. Untuk itu sudah seharusnya karyawan menjaga kebersihan lingkungan tempat dia bekerja. Tabel 20. Jawaban responden mengenai kebersihan lingkungan tempat kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ya, sering 35 87,5 2. Kurang 5 12,5 3. Tidak - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari 40 responden yang menjawab ya, sering ada 35 orang atau 87,5, sedangkan 5 orang atau 12,5 responden menjawab kurang menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja. Hal ini memperlihatkan bahwa lingkungan kerja di PT.PLN Persero selalu terjaga dalam kondisi yang bersih guna menciptakan kenyamanan dalam bekerja. Tabel 21. Jawaban reponden mengenai keadaan suhu atau penerangan ditempat kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Baik 37 92,5 2. Kurang baik 3 7,5 3. Tidak baik - - Jumlah 40 100,00 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 37 orang atau 92,5 menyatakan bahwa keadaan suhu atau penerangan ditempat kerja baik, sedangkan 3 orang atau 7,5 menjawab kurang baik. Sesuai dengan hasil penelitian dilapangan responden yang menjawab kurang baik karena karyawan merasa keadaan suhu yang kurang baik. Keadaan suhu udara dan sistem penerangan di tempat kerja sangat penting bagi produktivitas kerja karyawan. Untuk itu, perusahaan yang menerapkan sistem K3 sudah seharusnya memperhatikan keadaan suhu dan sistem penerangan diruangan tempat para karyawan bekerja sesuai dengan syarat-syarat keselamatan yang berlaku di dalam Undang-Undang No. 1 Pasal 3 tahun 1970 bahwasannya karyawan harus memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai, menyelenggarakan suhu, udara dan lembab udara yang baik. Tabel 22. Jawaban reponden mengenai jumlah ventilasi, kipas angin atau AC Air Conditioner sudah memenuhi persyaratan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Memenuhi 36 90 2. Kurang memenuhi 4 10 3. Tidak memenuhi - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari 40 responden sebanyak 36 orang atau 90 responden menyatakan bahwa jumlah ventilasi, kipas angin, AC pada ruangan tertutup sudah sangat memenuhisesuai dengan syarat pertukaran udara yang baik. Dan sebanyak 4 orang atau 10 responden menyatakan kurang memenuhinya jumlah ventilasi, kipas angin, AC. Karena jumlah ventilasi yang kurang jadi pertukaran suhu agak sedikit terganggu ditambah lagi AC yang tersedia pun sangat kurang tersedia.

4.2.10 Fasilitas Kesehatan bagi karyawan

Sebuah perusahaan besar terutama di bidang pekerjaan berat harus mempunyai atau menyediakan fasilitas kesehatan yang baik bagi setiap karyawannya, karena pekerjaan ini tergolong berat dan menyangkut nyawa seseorang maka sudah seharusnya perusahaan memberikan fasilitas kesehatan yang lebih bagi karyawannya. Tabel 23. Jawaban responden mengenai ketersediaan Rumah Sakit. Klinik dan balai perawatan medis bagi karayawan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ya, cukup 32 80 2. Kurang 2 5 3. Tidak ada 6 15 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 32 orang atau 80 menyatakan ya, cukup perusahaan menyediakan sarana medis bagi para karyawan seperti Rumah Sakit, klinik, atau balai pengobatan perawatan medis. Sedangkan 6 orang atau 15 menjawab tidak ada sarana kesehatan yang diberikan perusahaan bagi karyawan, dan 2 orang atau 5 responden yang menjawab kurangnya sarana kesehatan yang diberikan. Alasan responden yang menjawab kurang karena karyawan tersebut merasakn karena kurangnya Rumah Sakit yang ditunjuk oleh perusahaan. Sehingga karyawan yang bertempat tinggal yang jauh dari perkotaan merasa kesulitan menjangkau Rumah Sakit yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Tabel 24. Jawaban responden mengenai program perlindungan khusus yang disediakan perusahaan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Lengkap 32 80 2. Kurang 6 15 3. Tidak 2 5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas diketahui reponden yang menjawab lengkap sebanyak 32 orang atau 80 sedangkan 6 orang atau 15 menjawab kurang lengkap, dan 2 orang atau 5 responden menjawab tidak adanya program perlindungan khusus yang disediakan karyawan. Responden yang menjawab kurang lengkap bahkan tidak adanya program perlindungan khusus karena mereka melihat program perlindungan seperti sanitasi lingkungan, proteksi terhadap bahaya dan sejenisnya tidak berjalan dengan baik.

4.3 Produktivitas Kerja Karyawan Variabel Y

Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil kerja yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan. Dengan kata lain kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan semaksimal mungkin. Dalam variabel ini terdapat indikator-indikator antara lain sebagai berikut:

4.3.1 Sikap karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja

Setiap karyawan harus memiliki sikap atau pikiran untuk selalu meningkatkan kualitas kerja dan senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan dalam setiap pekerjaan dan untuk kedepannya selalu mendapatkan hasil kerja yang lebih baik. Hal ini sangat penting karena berpengaruh terhadap kualitas yang dihasilkan nantinya. Tabel 25. Jawaban responden mengenai usaha karyawan menjaga kualitas kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ya 40 100 2. Kurang - - 3. Tidak - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 40 responden yang menjawab ya ada 40 orang atau 100 yang menyatakan bahwa karyawan selalu berusaha menjaga kualitas kerja agar karyawan dapat terus meningkatkan hasil akhir yang maksimal dalam bekerja. Dan tidak satupun karyawan yang mengatakan bahwa karyawan tidak berusaha menjaga kualitas kerja yang mereka miliki. Jadi, di dalam hal ini karyawan dituntut untuk selalu berusaha, menciptakan dan menjaga kualitas yang ada di dalam diri mereka agar produktivitas kerja semakin meningkat. Tabel 26. Jawaban responden mengenai tuntutan kualitas yang dimiliki karyawan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ya 39 97,5 2. Kurang 1 2,5 3. Tidak - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 39 orang atau 97,5 responden yang menyatakan karyawan terus menuntut kualitas yang dimiliki karyawannya, sedangkan ada 1 orang atau 2,5 responden yang menjawab kurang. Di dalam perusahaan karyawan memang sudah seharusnya dituntut untuk selalu menjaga kualitas yang mereka miliki agar produktivitas kerja yang dilakukan semakin lama akan semakin terus meningkat.

4.3.2 Keahlian dan keterampilan karyawan di dalam bidang pekerjaan

Keahlian dan keterampilan merupakan suatu nilai tambahan dari karyawan itu sendiri. Jadi, perusahaan menjadi lebih mengetahui keahlian dan keterampilan apa saja yang dimiliki oleh karyawannya. Keahlian dan keterampilan menjadi tolak ukur dan penilaian bagi perusahaan untuk mengetahui keterampilan yang dimiliki oleh karyawan, apakah karyawan tersebut mampu dalam melaksanakan tugas yang akan diberikan nantinya. Tabel 27. Jawaban responden mengenai keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan di dalam bidang pekerjaannya No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Sesuai 34 85 2. Kurang sesuai 5 12,5 3. Tidak sesuai 1 2,5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebanyak 34 orang atau 85 responden menjawab sesuai, sedangkan ada sebanyak 5 orang atau 12,5 responden menjawab kurang sesuai dan di ikuti oleh jawaban responden sebanyak 1 orang atau 2,5 yang menjawab tidak sesuai. Responden yang menjawab sesuai karena apa yang telah mereka dapatkan selama pendidikan diklat maupun keahlian yang telah mereka miliki telah sesuai dengan bidang pekerjaannya, Sedangkan responden yang menjawab kurang sesuai bahkan tidak sesuai karena pendidikan diklat yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang mereka dapatkan. Tabel 28. Jawaban responden mengenai peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam bekerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Selalu 36 90 2. Kurang memuaskan 4 10 3. Tidak pernah - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebanyak 30 orang atau 90 responden yang menjawab selalu karena karyawan diminta untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam bekerja agar hasil kerja yang mereka lakukan selalu memberikan kepuasan terhadap manajer, dan sebanyak 4 orang atau 10 responden yang menjawab kurang memuaskan karena mereka merasa kurang meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki sehingga manajer kurang puas akan hasil kerja yang mereka lakukan.

4.3.3 Kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang di delegasikan sesuai dengan target

Target merupakan suatu pencapaian usaha yang dilakukan oleh karyawan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Setiap perusahaan memiliki target yang harus dicapai, untuk itu karyawan di tuntut kemampuannya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan agar mencapai target yang di inginkan oleh perusahaan. Tabel 29. Jawaban responden mengenai kemampuan karyawan menyelsaikan pekerjaan yang di delegasikan sesuai target No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Seimbang 35 87,5 2. Kurang seimbang 5 12,5 3. Tidak seimbang - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan dari hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab seimbang sebanyak 35 orang atau 87,5. Ini berarti setiap karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang hendak dicapai. Sedangkan ada sebanyak 5 orang atau 12,5 responden menjawab bahwa kurang seimbang antara kemampuan yang dimiliki dengan kemampuan mencapai target. Mengingat banyaknya over tugas yang diberikan kepada karyawan sehingga karyawan merasa kurang mampu menyelesaikan tugas sesuai target yang diinginkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh manajer agar hasil yang dicapai oleh karyawan dapat semaksimal mungkin. Tabel 30. Jawaban responden mengenai tugas yang diberikan selesai pada waktunya No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Selalu 28 70 2. Kadang-kadang 12 30 3. Tidak pernah - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 28 orang atau 70 responden yang menjawab tugas yang diberikan selesai pada waktunya, sedangkan responden yang menjawab 12 orang atau 30 responden kadang- kadang. Karena sulit untuk beberapa karyawan yang dapat menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sesuai dengan hasil pada tabel 29 bahwa ada beberapa karyawan yang kurang mampu menyelesaikan tugas karena banyaknya tugas yang diberikan. Tabel 31. Jawaban responden mengenai kuantitasbeban pekerjaan mempengaruhi hasil pekerjaan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ya 30 75 2. Kadang-kadang 8 20 3. Tidak pernah 2 5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 30 orang atau 75 responden yang menjawab ya kuantitasbeban pekerjaan akan mempengaruhi hasil pekerjaan yang telah dilakukan, sedangkan yang menjawab kadang-kadang ada sebanyak 8 orang atau 29 responden dan di ikuti responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 2 orang atau 5. Ini artinya bebankuantitas pekerjaan sangat mempengaruhi hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan. Bila tugas yang diberikan oleh manajer hanya sedikit maka karyawan dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai target yang diinginkan oleh atasan dapat di selesaikan dengan baik. Dengan begitu, karyawan dapat menjaga produktivitas kerja mereka dengan baik.

4.3.4 Disiplin Kerja

Kedisplinan kerja merupakan suatu hal yang harus dibiasakan dan dilakukan dari sekarang oleh setiap karyawan, khususnya saat bekerja. Karena hal ini dapat menunjukkan sejauh mana karyawan tersebut dapat menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu tanpa mengurangi kualitas barangjasa. Tabel 32. Jawaban responden mengenai ketepatan waktu karyawan masuk dan pulang di tempat kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Ya 27 67,5 2. Kadang-kadang 12 30 3. Tidak pernah 1 2,5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan hasil tabel di atas bahwa sebanyak 27 orang atau 67,5 responden menjawab ya bahwa setiap karyawan selalu tepat waktu masuk dan pulang kerja, sedangkan responden yang menjawab kadang-kadang 12 orang atau 30 dan di ikuti oleh jawaban responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 1 orang atau 2,5. Ini artinya peran manajer dalam hal disiplin kerja karyawan perlu ditingkatkan, karena apabila manajer tidak memperhatikan tingkat kedisiplinan kerja karyawan maka hasil yang hendak dicapai oleh perusahaan pun akan menurun. Tabel 33. Jawaban responden mengenai kepatuhan karyawan dalam mengisi absensi sebelum masuk dan sepulang kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Selalu 38 95 2. Kadang-kadang 2 5 3. Tidak pernah - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan dari tabel di atas sebanyak 38 orang atau 95 responden yang menjawab selalu, dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang atau 5. Disini karyawan benar-benar harus tunduk dan patuh terhadap peraturan yang diberlakukan oleh perusahaan termasuk mengisi absensi agar karyawan selalu menjaga kedisiplinan mereka dalam bekerja. Disiplin merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh manajer. Tabel 34. Jawaban responden mengenai apakah karyawan memenuhi disiplin dalam proses dan prosedur yang dibebankan oleh pimpinan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Disiplin 35 87,5 2. Kurang disiplin 5 12,5 3. Tidak disiplin - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 35 orang atau 87,5 responden menjawab disiplin, mereka selalu disiplin dalam proses dan prosedur yang dibebankan oleh pimpinan dan di ikuti oleh jawaban responden yang menjawab kurang disiplin sebanyak 5 orang atau 12,5. Dalam ham hal ini manajer perlu dan seharusnya memberikan pengarahan kepada karyawan bagaimana proses dan prosedur yang dibebankan agar karyawan selalu senantiasa disiplin di dalam melaksanakan tugas yang dibebankan.

4.3.5 Keluhan dan Pujian atasan

Keluhan dan pujian merupakan salah satu sikap yang terkadang tanpa sengaja dilakukan oleh pimpinan. Keluhan merupakan suatu rasa kekesalan atau kemarahan yang tidak ditunjukkan oleh orang lain atas kesalahan yang telah dilakukan oleh orang lain. Sedangkan pujian adalah suatu bentuk penghargaan atau ucapan atas upaya yang dilakukan oleh karyawan yang diberikan oleh pimpinan atas pekerjaanperbuatan yang telah dilaksanakannya dengan baik. Tabel 35. Jawaban responden mengenai keluhan dari pimpinan atas hasil kerja No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Selalu 5 12,5 2. Kadang-kadang 28 70 3. Tidak pernah 7 17,5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan dari data tabel di atas responden yang menjawab selalu sebanyak 5 orang atau 12,5, sedangkan responden yang menjawab kadang- kadang sebanyak 28 orang atau 70, dan diikuti oleh responden lain yang menjawab tidak pernah sebanyak 7 orang atau 17,5. Ini artinya karyawan tidak dapat menjaga kualitas yang mereka miliki sehingga pimpinan manajer merasa bahwa hasil kerja yang mereka lakukan terus mengalami penurunan dan ini sangat berdampak kepada produktivitas kerja. Dan dalam hal ini pula perusahaan akan mengalami kerugian karena kurang memuaskannya hasil pekerjaan karyawan. Tabel 36. Jawaban responden mengenai keluhan dalam melaksanakan pekerjaan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Pernah 22 55 2. Kadang-kadang 15 35 3. Tidak pernah 4 10 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel di atas bahwa sebanyak 22 orang atau 55 responden menjawab pernah kalau karyawan mendapatkan keluhan dari pimpinan atas kurangnya kemampuan mereka dalam melaksanakan pekerjaan, sedangkan sebanyak 15 orang atau 35 responden yang menjawab kadang-kadang. Ini artinya karyawan dapat menyeimbangkan antara tugas yang diberikan dengan kemampuan yang mereka miliki. Dan diikuti oleh jawaban responden yang mengatakan tidak pernah ada sebanyak 4 orang atau 10. Tabel 37. Jawaban responden mengenai pujian dari pimpinan atas tugas yang telah dikerjakan No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Selalu 6 15 2. Kadang-kadang 27 67,5 3. Tidak pernah 7 17,5 Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Berdasarkan dari data tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 6 orang atau 15 responden menjawab selalu, sedangkan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 27 orang atau 67,5 responden dan di ikuti oleh jawaban tidak pernah sebanyak 7 orang atau 17,5 responden. Di dalam hal ini pujian yang diberikan oleh manajer memiliki nilai lebih bagi para karyawan. Meskipun bagi beberapa orang pujian tidak begitu penting, tetapi di dalam perusahaan khususnya pujian merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh manajer. Dengan adanya pujian yang diberikan oleh manajer karyawan pun akan semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja.

4.3.6 Keberhasilan dan kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan

Keberhasilan dan kegagalan adalah suatu fase dimana karyawan harus berusaha melaksanakan pekerjaan untuk lebih baik lagi. Untuk itu keberhasilan dan kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan merupakan suatu bagian yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tabel 38. Jawaban responden mengenai memperbaiki kesalahan atas hasil kerja yang telah diperbuat No. Jawaban Frekuensi Persentase 1. Selalu 38 95 2. Kadang-kadang 2 5 3. Tidak pernah - - Jumlah 40 100,00 Sumber : Hasil Penelitian 2012 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 38 orang atau 95 responden yang menjawab selalu. Bahwa para karyawannya selalu memperbaiki kesalahan atas hasil kerja yang telah mereka perbuat, sedangkan responden yang menjawab kadang-kadang ada sebanyak 2 orang atau 5.

4.4 Pengukuran Skor

Agar data – data yang diperoleh dapat dianalisa secara kualitatif maka setiap pertanyaan dari kuesioner diberikan kategori jawaban seperti dibwah ini : - Skor untuk kategori tinggi = 2,34 – 3,00 - Skor untuk kategori sedang = 1,67 – 2,33 - Skor untuk kategori rendah = 1,00 – 1,66 Sedangkan untuk menetapkan jawaban responden apakah tergolong rendah, sedang, dan tinggi maka ditentukan intervalnya sebagai berikut : 3 – 1 = 0,66 3 Dengan demikian diketahui skor dari setiap pertanyaan yang diberikan : - Alternatif Jawaban a diberi skor 3 - Alternatif jawaban b diberi skor 2 - Alternatif jawaban c diberi skor 1

A. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Variabel X

1. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap ketersediaan alat-alat pelindung yaitu 3,00. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 2. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap ketersediaan alat-alat pelindung diri sesuai standard yaitu 2,98. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 3. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap pembinaan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan training dalam hal keaktifan karyawan mengikuti training keselamatan kerja yaitu 1,98. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori sedang. 4. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap manfaat training yaitu 2,95. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori sangat tinggi. 5. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap pengetahuan karyawan tentang aturan-aturan dan ketentuan keselamatan kerja yaitu 2,88. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 6. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap pemahamanpengetahuan dan keterampilan kerja yaitu 2,93. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 7. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap jaminan keselamatan dan keamanan kerja karyawan yaitu 2,98. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 8. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap pemberian jaminan atau tunjangan kecelakaan yaitu 2,90. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 9. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap tingkat kecelakaan di PT. PLN Persero Unit Pelayanan Transmisi Medan yaitu 2,18. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori sedang. 10. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap peralatan kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas yaitu 2,95. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 11. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap perlengkapan unit perusahaan yaitu 3,00. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 12. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap beban kerja yaitu 2,90. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 13. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap jaminan kesehatan yaitu 3,00. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 14. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap pemeriksaan kesehatan yaitu 2,75. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 15. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap kebersihan lingkungan di tempat kerja yaitu 2,88. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 16. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap keadaan suhu atau penerangan yaitu 2,93. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 17. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap suhu udara pada ruangan tertutup yaitu 2,90. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 18. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap fasilitas kesehatan yaitu 2,65. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 19. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap program perlindungan terhadap bahaya dan kecelakaan yaitu 2,80. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi.

B. Produktivitas Kerja Karyawan Variabel Y

1. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap usaha menjaga kualitas pekerjaan yaitu 3,00. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 2. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap kualitas yang terbaik dalam pekerjaan yaitu 3,00. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 3. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap keahlian dan keterampilan dalam bidangnya yaitu 2,83. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 4. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan yaitu 2,90. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 5. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap waktu yang seimbang dengan pekerjaan yaitu 2,75. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 6. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap kemampuan menyelesaikan tepat waktu yaitu 2,70. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 7. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap kuantitasbeban mempengaruhi hasil pekerjaan yaitu 2,70. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 8. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap disiplin waktu kerja yaitu 2,65. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 9. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap tingkat kehadiran yaitu 2,95. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 10. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap disiplin memenuhi proses dan prosedur pekerjaan yaitu 2,88. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 11. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap keluhan dari atasan yaitu 1,95. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori sedang. 12. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap keluhan dari pimpinan yaitu 2,45. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi. 13. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap pujian dari pimpinan yaitu 1,98. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori sedang. 14. Untuk frekuensi jawaban responden terhadap memperbaiki kesalahan yaitu 2,95. Dimana jawaban responden untuk pertanyaan ini dapat dikatakan berada pada kategori tinggi.

BAB V ANALISA DATA

Tujuan dari penelitian ini telah diperlihatkan pada BAB I, dan untuk lebih mengetahui apakah tujuan dari penelitian tersebut tercapai atau tidak, maka perlu dilakukan beberapa langkah. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada PT PLN Persero Unit Pelayanan Transmisi Medan, terlebih dahulu dilihat apakah ada pengaruh antara variabel X program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel Y Produktivitas Kerja. Pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus korelasi product moment, selanjutnya untuk mengetahui besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan perhitungan korelasi determinasi.

1. Koefesien Korelasi Product Moment

Berdasarkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari responden, maka jika diterapkan dalam rumus akan diperoleh sebagai berikut : N = 40 ∑χY = 80646 ∑χ = 2141 ∑y² = 56892 ∑Y= 1506 ∑χ² = 114835

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Program Pelayanan Kesejahteraan dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan

1 68 161

Analsis Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan Pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Bah Jambi Sumatera Utara

4 96 90

Pengaruh Pengawasan Dan Jaminan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan

20 113 78

Pengaruh Penyesuaian Diri Dalam Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Pegawai PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Medan

9 130 77

Analisis Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 69 89

Tinjauan Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Padang.

0 1 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 43

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT PLN (PERSERO) UNIT PLTP ULU BELU TANGGAMUS LAMPUNG - POLSRI REPOSITORY

0 0 15

TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PT PLN (PERSERO) WS2JB AREA PALEMBANG

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN TRANSMISI (UPT) PEKANBARU Oleh : Angga Ananda Putra Dan Ruzikna Abstrak - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PR

0 0 15