berbagai bentuk pameran, seminar maupun talk show. Alternatif ini dianggap sebagai kesempatan bagi pengelola dalam
memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan dan peluang untuk lebih banyak memperkenalkan agro outlet. Agro outlet
diperkenalkan secara langsung dengan menonjolkan keunggulan dan kemudahan yang sangat dibutuhkan pasar sasaran.
Sebagai salah satu unsur tujuan yang memiliki prospek terbaik dalam mendukung kegiatan promosi produk agro outlet
yaitu pengelola yang berperan sebagai marketer diharapkan dapat mendukung dan menarik calon peminat. Selain itu, marketer
diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah agar tertarik akan produk jasa agro outlet.
2. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal
Pengolahan data vertikal pada metode proses hirarki analitik PHA dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh setiap
elemen pada tingkat hierarki terhadap sasaran utama goal. Metode pengolahan vertikal tidak berbeda dengan metode pengolahan
horizontal. sebab pada pengolahan vertikal dimulai dari tingkat ketiga, keempat dan kelima. Hasil pengolahan data secara vertikal
dapat dilihat pada Lampiran 3.
a. Analisis Unsur Aktor terhadap sasaran utama
Hasil pengolahan vertikal menunjukkan bahwa dalam memutuskan kebijakan strategi promosi agro outlet sangat
ditentukan oleh para aktor yang berkepentingan. Berdasarkan hasil pengolahan vertikal terhadap pendapat para aktor didapatkan
bobot nilai tertinggi 0,279 oleh sekretaris daerah. Unsur aktor yang mempengaruhi kebijakan merupakan salah satu aktor yang
sangat berperan besar dalam penentuan langkah-langkah kebijakan strategis. Bobot nilai ini disebabkan oleh sekretaris
daerah yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap seluruh program prioritas pembangunan diwilayah pemerintahan DKI
Jakarta. Untuk susunan bobot dan skala prioritas dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Susunan bobot dan prioritas aktor yang berkepentingan dalam strategi promosi agro outlet Pasar Induk Kramat
Jati.
Unsur aktor Nilai bobot
Skala prioritas
SEKDA 0,279
1 KP DPRD
0,169 4
BAPPEDA 0,198
3 PAO
0,244 2
PAM 0,111
5 Sumber: Diolah dari Kuisioner Penelitian, 2012
Keterangan : SEKDA
: Sekretaris Daerah DKI Jakarta KPDPRD : Komisi Perekonomian DPRD DKI Jakarta
BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah PAO
: Pengelolah Agro Outlet PAM
: Pakar Agribisnis dan Manajemen Aktor kedua yang sangat mempengaruhi program agro outlet
dijatuhkan kepada pengelola. Sebab aktor ini terlibat dari awal perencanaan,
pembangunan dan
sampai pada
tahapan pemanfaatan serta pengembangan. Pengelola dianggap sebagai
aktor yang memiliki banyak informasi terkait kendala-kendala dan dipercaya mampu merancang strategi jitu dalam pengembangan
kedepan. Nilai bobot kedua dari unsur pengelola sebesar 0,244. Pengelola berperan sebagai pembuat konsep strategi pemasaran
dan kiat-kiat yang tepat dalam promosi. Selain itu, pengelola berkesempatan terlibat langsung dalam kegiatan pemasaran
kepasar sasaran. Aktor ketiga yang berpengaruh langsung adalah badan
perencanaan pembangunan daerah dengan nilai sebesar 0,198. Sebagai aktor yang dipentingkan dalam penyusunan program-
program pembangunan, dalam mendesain ulang strategi pengembangan kedepan guna mendukung target pasar sasaran,
maka aktor badan perencanaan pembangunan daerah tetap diminta pertimbangan analisis dan rekomendasi pemikiran. Rekomendasi
analisis persoalan pengelolaan agro outlet, diharapkan akan muncul pokok persoalan yang menjadi fokus penyelesaian.
Aktor keempat yang berpengaruh langsung dalam kegiatan agro outlet adalah komisi perekonomian bidang pertanian DPRD
DKI Jakarta dengan bobot nilai sebesar 0,169. Aktor ini dianggap sangat berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan
pemerintah yang terkait dengan kepentingan publik. Terkait hak interpelasi dewan dalam penyusun program, maka peran legislatif
dalam kebijakan pembangunan selalu menjadi strategis. Aktor terakhir yang masih berpengaruh ialah ahli
manajemenagribisnis dengan bobot sebesar 0,111. Seorang ahli manajemen yang dilibatkan dalam menganalisis strategi
pengembangan agro outlet, sangat diprioritaskan untuk memberikan masukan-masukan. Masukan tersebut menjadi kajian
pengembangan yang terukur untuk dipertimbangkan oleh pengelola dalam menyusun strategi jitu yang tepat dan efektif.
b. Analisis Unsur Tujuan terhadap Sasaran Utama