Subjek 1 A Hal yang diperoleh setelah mengelola emosi

75 tua dan anak. Perasaan negatif dan positif di dalam keluarga memiliki pengaruh pada emosi anak. Salah satu hal yang mendorong subjek dapat meregulasi emosi yaitu adanya dorongan dari significant others. Skema 4.1 Regulasi emosi subjek A

b. Subjek 2 B

Emosi-emosi yang dirasakan subjek B yaitu sedih, tidak puas atas hasil dan kecewa saat tidak lulus ujian nasional. Sedih digolongkan dalam kategori kesedihan sedangkan tidak puas akan hasil dan kecewa Emosi: kesedihan dan kecewa proses regulasi emosi: 1. penyebaran perhatian 2. pemilihan situasi 3. Strategi regulasi emosi: 1. self blame 2. acceptance 3. possitive reappraisal Faktor yang mempengaruhi mengelola emosi : dorongan dari significant others Tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan: 1. adanya pemikiran terkait masalah baru yang akan muncul 2. adanya dorongan dari significant others 3. adanya keinginan untuk mncapai cita-cita 76 digolongkan dalam kategori kecewa Ali, 2011; Waskito, 2012. Selain itu, subjek juga merasa malu, sakit hati, dan merasa bersalah kepada orang tua yang digolongkan dalam kategori malu. Menurut Gross, terdapat lima tahapan dalam proses regulasi emosi yaitu pemilihan situasi, perubahan situasi, penyebaran situasi, perubahan kognitif, dan perubahan respon Widuri, 2010; Nurhera et al, 2013; Gross Jazzaieri, 2014. Proses regulasi emosi yang dilakukan oleh subjek B yaitu meliputi penyebaran perhatian, pemilihan situasi, dan perubahan situasi. Subjek B berdiam diri di kamar dan melakukan refleksi atas peristiwa tidak lulus UN yang dialami. Hal ini termasuk dalam proses regulasi emosi penyebaran perhatian konsentrasi. Dalam hal ini subjek memfouskan perhatian pada peristiwa tidak lulus UN dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai suatu teguran untuk semakin berusaha mencapai kesuksesan. Proses regulasi emosi yang dilakukan subjek yaitu pemilihan situasi. Pemilihan situasi meliputi tindakan menghindari atau mendekati objek dan situasi tertentu dalam upaya mengurangi atau meningkatkan emosi. Subjek B melakukan beberapa kegiatan yang tidak berhubungan dengan UN seperti membantu orang tua, bermain bola basket, futsal, dan mengikuti kegiatan rohani. Beberapa kegiatan tersebut merupakan salah satu cara subjek dalam upaya mengurangi emosi.