30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Regulasi emosi merupakan proses merasakan, memelihara, dan mengelola emosi dalam upaya menyesuaikan diri dengan fungsi sosial
Zimmermann et al., 2014; Feng et al., 2009. Regulasi emosi juga merupakan kemampuan untuk tetap tenang saat berada di bawah tekanan
Rasyid, 2012. Selain itu, regulasi emosi memberikan dampak positif dalam upaya mengurangi respon yang kurang tepat Sobur, 2003. Dengan
demikian, regulasi emosi merupakan kemampuan dan proses seseorang dalam hal merasakan, memelihara, dan mengelola emosi agar dapat memberikan
respon yang tepat.
B. Jenis Penelitian
Peneliti akan menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara
mengeksplorasi, deskripsi, dan interpretasi terhadap pengalaman personal dan sosial dari partisipan penelitian. Tujuan penelitian kualitatif yaitu
memberikan uraian deskriptif mengenai fenomena yang diselidiki. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dalam bentuk laporan verbal naturalistik
seperti transkip wawancara atau pernyataan tertulis kemudian analisis yang dilakukan bersifat tekstual Smith, 2009.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis fenomenologi deskriptif. Metode ini digunakan oleh peneliti karena dapat
31
mengidentifikasi pengalaman manusia mengenai suatu fenomena secara lebih mendalam. Fenomenologi merupakan metode analisis dimana peneliti akan
berusaha menemukan makna yang terkandung di dalam sebuah fenomena. Partisipan dalam penelitian ini akan menjadi pihak pertama dalam
mendeskripsikan kehidupan yang dialami Smith, 2009. Selama proses ini berlangsung, peneliti diharapkan tidak melibatkan pengalaman pribadi.
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada bagaiamana regulasi emosi remaja yang tidak lulus UN memilih untuk tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan
pendidikan. Gambaran regulasi emosi yang akan dilihat yaitu emosi yang dirasakan saat mengetahui hasil UN dan proses regulasi emosi yang dilalui
untuk mengelola emosi sehingga tidak melakukan tindak anarki dan melanjutkan pendidikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi remaja
untuk melanjutkan pendidikan. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti, mengingat remaja memiliki emosi yang cenderung kurang stabil Panuju
Usnami, 1999. Selain itu, saat harapan individu tidak sesuai dengan kenyataan maka individu tersebut cenderung memberikan respon yang kurang
tepat sehingga kemungkinan remaja tersebut memiliki faktor-faktor pendorong untuk mengendalikan emosi sehingga tidak melakukan respon
yang tidak tepat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI