36
2. Setelah memperoleh calon subjek, peneliti akan menjalin rapport
dengan setiap calon subjek secara personal kemudian menjelaskan kepada calon subjek mengenai kebutuhan peneliti untuk memperoleh
data sebagai pemenuhan tugas akhir 3.
Peneliti akan menjelaskan kepada setiap calon subjek secara personal mengenai topik dan tujuan penelitian
4. Menanyakan kesediaan calon subjek untuk menjadi subjek penelitian
5. Jika calon subjek bersedia menjadi subjek penelitian maka peneliti akan
menanyakan kesediaan waktu subjek untuk melakukan wawancara 6.
Peneliti akan melaksanakan wawancara sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta ijin
kepada subjek untuk menggunakan alat bantu rekam berupa handphone agar mempermudah peneliti untuk membuat verbatim
7. Peneliti mendengar hasil wawancara kemudian membuat verbatim lalu
memulai untuk menganalisis data 8.
Peneliti membaca verbatim secara berulang dan akan kembali melakukan wawancara apabila data-data yang diharapkan belum muncul.
9. Hasil analisis dibaca oleh subjek dan teman atau peneliti yang lebih ahli
untuk memperoleh kredibilitas penelitian
F. Prosedur Analisis Data
Analisis data dalam kualitatif menurut Bogdan dan Biklen dalam Meleong, 2014 adalah upaya yang dilakukan dengan cara mengorganisasi
data, memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
data tesebut, mencari dan menemukan pola, menemukan sesuatu yang penting dan yang dapat dipelajari, serta memutuskan sesuatu yang dapat diceritakan
kepada orang lain. Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
yaitu analisis fenomenologi deskriptif. Menurut Giorgi, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu:
1. Langkah pertama yang dilakukan yaitu membaca secara berulang
keseluruhan data yang telah diverbatim. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat memahami deskripsi pengalaman yang muncul.
2. Langkah yang kedua yaitu melakukan konstitusi terhadap data. Tahap ini
lebih menekankan pada rangkuman sehingga dapat memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah implisit. Konstitusi terhadap data
yang dimaksud yaitu dengan melakukan unit makna, karena yang menjadi tujuan dari analisis yaitu makna. Unit makna dapat dihasilkan
dari membaca data deskripsi secara berulang dan cermat. Setiap peneliti dapat memberikan tanda seperti garis miring dalam teks apabila peneliti
tersebut menemukan transisi makna. 3.
Langkah yang ketiga yaitu tranformasi. Dalam tahap ini, diperlukan sedikit
generalisasi pada
tingkatan tertentu
dengan maksud
menampakkan sesuatu yang implisit, khususnya dalam makna psikologi. Hal ini dilakukan dengan maksud membuat tampak pada makna-makna
psikologis yang berperan dalam pengalaman tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI