Subjek 3 C Hal-hal yang dilakukan untuk mengurangi emosi

72

5. Pembahasan

a. Subjek 1 A

Subjek A merasakan emosi negatif saat mengetahui tidak lulus UN. Emosi negatif yang dirasakan yaitu kecewa, tidak menerima kenyataan, sedih, dan putus asa. Peneliti menggunakan kategori emosi menurut Goleman Ali, 2011 untuk menggolongkan sedih dan putus asa ke dalam kategori kesedihan. Peneliti juga menggunakan Kamus Praktis Bahasa Indonesia Waskito, 2012 mengenai pengertian kecewa sehingga menggolongkan kecewa dan tidak menerima kenyataan dalam kategori kecewa. Hal-hal yang dilakukan subjek dalam upaya mengurangi emosi- emosi yang dirasakan yaitu dengan melakukan refleksi atas kegagalan yang dialami. Melakukan refleksi termasuk dalam proses regulasi emosi penyebaran perhatian Widuri, 2010; Nurhera, 2013; Gross Jazzaieri, 2014. Dalam proses ini, subjek mengalihkan perhatian yang dilakukan dengan distraksi atau konsentrasi. Hasil menunjukkan bahwa subjek melakukan proses penyebaran perhatian dengan melakukan konsentrasi yaitu mengarahkan perhatian kepada peristiwa yang dialami dan dikenal dengan istilah perenungan. Subjek juga tidak bersentuhan dan menghindari hal-hal yang berhubungan dengan UN seperti langsung pulang ke rumah, tidak pergi ke sekolah, dan melakukan pekerjaan rumah. Beberapa hal tersebut dilakukan subjek dalam upaya mengurangi emosi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 dirasakan. Hal ini termasuk dalam proses regulasi emosi pemilihan situasi yaitu tindakan menghindari atau mendekati objek dan situasi tertentu dalam upaya mengurangi atau meningkatkan emosi. Subjek juga berusaha untuk menguatkan diri dan menerima kenyataan bahwa ia tidak lulus ujian nasional. Hal tersebut termasuk dalam stategi regulasi emosi yaitu acceptance. Acceptance mengacu pada pola pikir yang pasrah dan menerima sesuatu yang terjadi pada dirinya. Meskipun demikian, acceptance berhubungan positif dengan perasaan optimis Nisfiannoor Kartika, 2004. Hal ini ditunjukkan oleh subjek A yang menerima kenyataan bahwa ia tidak lulus UN dan mengharuskan dirinya untuk tetap tegar dan semangat agar dapat mencapai cita-cita. Selain itu, subjek A juga memilki harapan untuk membuktikan diri menjadi yang lebih baik dan tidak mengulang kegagalan. Di sisi lain, subjek A menyalahkan diri sendiri karena tidak lulus ujian nasional. Hal ini termasuk dalam strategi regulasi emosi self blame. Self Blame berhubungan positif dengan depresi. Akan tetapi, hal tersebut tidak ditunjukkan oleh subjek A. Meskipun menyalahkan diri, subjek A mengharuskan dirinya untuk tetap tegar dan semangat agar dapat meraih cita-cita. Sobur 2003 menyatakan bahwa apabila seorang individu mengalami emosi negatif maka individu tersebut cenderung memberikan respon yang kurang tepat. Akan tetapi, respon tersebut tidak ditunjukkan oleh subjek A saat tidak lulus UN. Dalam hal ini, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 subjek A tidak melakukan tindak anarki, kemudian mengikuti ujian paket untuk melanjutkan pendidikan. Santrock 2002 mengatakan bahwa seorang remaja memiliki pemikiran yang lebih abstrak, logis, dan idealistis. Hal ini juga ditunjukkan oleh subjek A bahwa ia tidak memberikan respon yang kurang tepat karena memiliki pemikiran mengenai masalah baru yang akan muncul apabila ia memberikan respon tersebut seperti melukai orang lain dan akan ditangani oleh pihak berwajib. Wade Travis 2007 mengatakan bahwa emosi dapat memotivasi individu untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini didukung dengan pernyataan subjek bahwa manfaat yang diperoleh ketika mampu mengontrol emosi yaitu memiliki motivasi untuk meraih kesuksesan. Selain itu, subjek juga menjadikan peristiwa tidak lulus UN sebagai teguran, motivasi, dan tolok ukur untuk mewujudkan harapan-harapannya. Hal ini termasuk dalam strategi possitive reappraisal yaitu mengambil makna positif dari suatu kejadian. Steinberg 2002 menyatakan bahwa individu yang mengatribusikan kegagalan sebagai hasil dari kurangnya usaha maka ia akan menjadi lebih berusaha. Subjek A mengatribusikan peristiwa tidak lulus UN sebagai kurangnya usaha dalam belajar sehingga ia memiliki keinginan untuk lebih giat belajar, tidak ingin gagal, membuktikan diri menjadi yang lebih baik, dan mencapai cita-cita. Proses regulasi emosi juga dipengaruhi oleh hubungan antara orang