Maksud dan Makna KAJIAN PUSTAKA

yang digunakan dalam metode cakap, karena dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulus pancingan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti Mahsun, 2007:95. Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini secara kontekstual, yakni dengan memerantikan dimensi-dimensi konteks dalam menginterpretasi data yang telah berhasil diidentifikasi, diklasifikasi, dan ditipifikasikan. Konteks yang diperantikan adalah metode analisis kontekstual, yang artinya adalah cara analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan dan mengaitkan konteks cf. Rahardi, 2004; Rahardi, 2006 dalam Rahardi, 2009:36. Hasil penelitian ini berupa wujud-wujud atau bentuk, penanda, dan maksud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik dalam ranah keluarga pendidik di Kotamadya, Yogyakarta. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan seperti berikut. HASIL PENELITIAN WUJUD LINGUISTIK DAN PRAGMATIK PENANDA KETIDAKSANTUN AN MAKSUD KETIDAKSANTUN AN FENOMENA KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA DALAM RANAH KELUARGA PENDIDIK TEORI KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA BOUSFIEL D 2008 CULPEPER 2008 LOCHER 2008 TERKOURA FI 2008 LOCHER AND WATTS 2008 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, data dan sumber data penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, metode dan teknik analisis data serta sajian hasil analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ketidaksantunan pragmatik dan linguistik dalam ranah keluarga ini merupakan penelitian berjenis deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mencoba untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang situasi, permasalahan, fenomena, layanan atau program, ataupun menyediakan informasi tentang, misalnya, kondisi kehidupan suatu masyarakat pada suatu daerah, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi, situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena, pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat Widi, 2010:47. Tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk memerikan secara konkret dan terperinci fenomena kebahasaan yang berkaitan dengan seluk-beluk ketidaksantunan berbahasa dalam ranah keluarga, khususnya keluarga pendidik di Kotamadya Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2007:6.

3.2 Data dan Sumber Data Penelitian

Sudaryanto 1993:3 dalam Mahsun 2006:19 memberi batasan data sebagai bahan penelitian, yaitu bahan jadi lawan dari bahan mentah, yang ada karena pemilihan aneka macam tuturan bahan mentah. Wujud data penelitian ini yaitu bermacam-macam wujud tuturan yang diperoleh secara natural dalam ranah keluarga yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang secara linguistik maupun nonlinguistik mengandung maksud yang tidak santun. Bentuk- bentuk kebahasaan yang bermakna tidak santun baik secara linguistik maupun nonlinguistik tersebut merupakan objek sasaran penelitian ini, dan sisa bentuk kebahasaan yang ada merupakan konteksnya. Dengan demikian, data dari penelitian ini ialah objek sasaran penelitian yang berupa bentuk-bentuk kebahasaan yang tidak santun bersama entitas kebahasaan yang mengikuti dan mengawalinya. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:172, sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data diperoleh. Sumber data merupakan tempat asal muasal data diperoleh. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari keluarga pendidik di Kotamadya Yogyakarta sebagai sumber lisan yang berupa tuturan- tuturan langsung. Selain itu, sumber data penelitian ketidaksantunan berbahasa ini juga dapat berupa rekaman hasil simakan tuturan para orangtua dan anggota keluarga yang diperoleh baik secara terbuka maupun tersembunyi, sehingga