Kategori ketidaksantunan Mengancam Muka Sepihak
Konteks: Tuturan terjadi di ruang keluarga pada sore hari. Tuturan terjadi di ruang keluarga antara ibu dan anak laki-lakinya. MT merokok tanpa
memperdulikan batuk-batuknya. Penutur menegur MT supaya berhenti merokok
. Cuplikan tuturan C4
P : “Kowe yo ra lenyeh, Kowe.”
MT : “Luweh.” Konteks: Tuturan terjadi antara ayah dan anak laki-lakinya di ruang
keluarga. MT adalah mahasiswa semester 8 yang belum selesai kuliah. MT bersikap santai menjalani kuliahnya. MT aktif dalam kegiatan kemahasiswaan,
terutama fotografi.
Wujud linguistik: C1 “Udah tau batuk tapi kok masih saja merokok.” C4 “Kowe yo ra lenyeh, Kowe.”
Wujud pragmatik: C1 Tuturan disampaikan dengan sedikit sinis. Penutur
sengaja menyinggung MT yang masih saja merokok meski sudah terbatuk-batuk.
C4 Tuturan disampaikan dengan datar tanpa merasa
bersalah. Penutur menyampaikan tuturan dengan cara sinis.
2 Subkategori Menyarankan
Cuplikan tuturan C2 MT : “De, ini anaknya teman-teman bapak do jadi juara.”
P : “Dah ni, Bapak ambil aja anaknya itu.”
Konteks: Tuturan terjadi saat berbincang-bincang di ruang keluarga. MT membandingkan penutur dengan anak orang lain. Penutur tidak suka
dibanding-bandingkan dengan orang lain. Tuturan terjadi antara ayah dan anak laki-lakinya di ruang keluarga pada malam hari
. Cuplikan tuturan C5
P : “Ngapain khotbah melulu, mereka yang denger pusing kepala, diem aja to, Ma.”
MT : “Gak gitu lah, Pa.” Konteks: Tuturan terjadi di ruang keluarga. Penutur menyindir MT karena
berbicara panjang lebar kepada MT lainnya. MT tersinggung karena dianggap sebagai pengkhotbah ketika menasihati anak-anaknya. Tuturan terjadi malam
hari di kamar kedua anak laki-lakinya ketika sedang menasihati mereka.
Wujud linguistik: C2 “Dah ni, Bapak ambil aja anaknya itu.” C5 “Ngapain khotbah melulu, mereka yang denger
pusing kepala, diem aja to, Ma.”
Wujud pragmatik: C2 Tuturan disampaikan dengan cara sinis. Penutur
berbicara dengan orang yang lebih tua. Penutur sengaja menyinggung MT karena merasa dibanding-
bandingkan.
C5 Wujud pragmatik: Tuturan disampaikan dengan
cara keras. Penutur berbicara dengan istrinya. Penutur menyinggung MT dengan sengaja.
3 Subkategori Menyindir
Cuplikan tuturan C8 P : “Kapok Diomongi ojo numpak motor ora nggugu, tibo to.
Diomongi ra keno sih.”
MT : Hanya tersenyum malu. Konteks: Tuturan terjadi di teras rumah. MT jatuh dari sepeda motor.
Penutur melarang MT naik motor karena masih SMP, kakinya belum terlalu sampai. MT tidak memperdulikan larangan penutur.
Cuplikan tuturan C12 P : “Serem banget sih make item-item kaya gitu, kaya setan.”
MT : “hehe...” Sambil pergi meninggalkan penutur Konteks: Tuturan terjadi di kamar tidur antara kakak beradik. MT suka
memakai eye liner. MT memakai eye liner lebih tebal dari biasanya hingga tampak menyeramkan. Penutur tidak suka jika MT memakai eye liner dengan
sangat tebal.
Wujud linguistik: C8 “Kapok Diomongi ojo numpak motor ora
nggugu , tibo to. Diomongi ra keno sih.”
C12 “Serem banget sih make item-item kaya gitu, kaya
setan.”
Wujud pragmatik: C8 Tuturan disampaikan dengan cara teriak. Penutur
merasa jengkel pada MT karena tidak mau menuruti nasihatnya. Penutur berbicara pada anaknya sendiri.
Penutur sengaja menyindir MT.
C12 Tuturan disampaikan dengan cara sinis. Penutur
sengaja menyinggung MT yang memakai eye liner.
4 Subkategori Melarang
Cuplikan tuturan C6 P : “Lha kowe ki palah arep lungo neng luar negri ki arep ngopo?”
MT : “Aduh, kok koyo ngene to palahan.” Konteks: Tuturan terjadi di ruang tamu antara ayah dan anak perempuannya.
MT mendapat tawaran mengajar di luar negeri. MT tidak boleh bekerja di luar tempat asalnya. Penutur melarang MT untuk menerima tawaran bekerja di
luar negeri
. Cuplikan tuturan C14
P : “Kae ki cah elek-elek, ra usah maen bola karo kono-kono.”
MT : “Ma????” meminta persetujuan dari mamanya. Konteks: Tuturan terjadi di teras rumah antara ayah, ibu, dan anak. MT mau
pergi bermain sepak bola dengan anak-anak di yang tinggal disekitar rumahnya. Penutur melarang MT bermain dengan teman-temannya itu.
Penutur menganggap teman-teman MT hanyalah anak kampung yang akan membawa dampak negatif dalam perkembangan MT.
Wujud linguistik: C6 “Lha kowe ki palah arep lungo neng luar negri ki
arep ngopo?”
C14 “Kae ki cah elek-elek, ra usah maen bola karo kono-
kono.” Wujud pragmatik: C6 Tuturan berupa sindiran kepada MT. Penutur
sengaja menyinggung MT karena mau pergi ke luar negeri. Penutur menyepelekan kemampuan MT. Penutur
mengganggap MT tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa mandiri di negeri orang.
C14 Tuturan disampaikan dengan cara tegas. Penutur
menyinggung MT. Penutur berbicara dengan anak kandungnya yang sedang meminta izin bermain bola
dengan teman-temannya.
5 Subkategori Menuntut
Cuplikan tuturan C10 MT : “Begini saja, motornya gak usah, langsung belikan mobil tapi
besok.”
P : “Ndak, mintanya sekarang”
Konteks: Tuturan terjadi di ruang tamu. Penutur meminta dibelikan mobil oleh MT. MT belum mengabulkan keinginan penuturkarena masih SMA.
Penutur adalah anak tunggal dari MT. MT berjanji akan membelikannya jika penutur masuk kuliah. Penutur memaksa MT untuk segera membelikan mobil.
Wujud linguistik: C10 “Ndak, mintanya sekarang” Wujud pragmatik: C10 Tuturan disampaikan dengan keras dan berteriak.
Penutur berbicara dengan orang yang lebih tua.
6 Subkategori Menyuruh
Cuplikan tuturan C11 P : “Kalo gak penting, gak usah di beli to, Ma.”
MT : “Terserah aku lah, Pak” Memasang raut wajah cuek Konteks: Tuturan terjadi di dapur. MT suka membeli barang-barang rumah
tangga. Barang-barang yang di beli MT jarang dipakai dan hanya disimpan di lemari sampai kotor-kotor.
Wujud linguistik: C11 “Kalo gak penting, gak usah di beli to, Ma.” Wujud pragmatik: C11 Tuturan disampaikan dengan cara sinis dan ketus.
Penutur sengaja menyinggung MT yang senang membeli barang-barang yang tidak terlalu penting dan akhirnya
tidak terurus.