Intonasi Intonasi dalam bahasa Indonesia sangat berperan dalam pembedaan maksud Nada Muslich 2009:112 menjelaskan bahwa penuturan dalam bahasa Indonesia,
yang diperantikan secara intensional untuk membuat orang benar-benar kehilangan muka face lose
, atau setidaknya orang tersebut merasa kehilangan muka. Keempat, teori ketidaksantunan berbahasa menurut Terkourafi 2008,
yakni apabila ketidaksantunan tuturan penutur yang membuat mitra tutur merasa mendapat ancaman addressee terhadap kehilangan muka, tetapi penutur tidak
menyadari bahwa tuturannnya telah memberikan ancaman muka mitra tuturnya. Kelima, teori ketidaksantunan berbahasa menurut Locher and Watts, yakni lebih
menitikberatkan pada bentuk penggunaan ketidaksantunan tuturan oleh penutur yang secara normatif dianggap negatif, karena dianggap melanggar norma-norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
ketidaksantunan berbahasa ini menggambarkan fenomena ketidaksantunan berbahasa dalam ranah keluarga, khususnya keluarga pendidik di Kotamadya
Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap. Peneliti mengumpulkan tuturan keluarga
pendidik dalam berbagai situasi yang terjadi di dalam keluarga tersebut. Tuturan ini diperoleh dengan memerantikan metode simak, yakni menyimak pertuturan
langsung maupun tidak langsung di dalam keluarga pendidik. Teknik yang digunakan dalam penerapan metode simak ini adalah teknik observasi, catat,
rekam, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan secara terbuka maupun tersembunyi. Metode cakap adalah metode penyediaan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan percakapan. Teknik yang digunakan dalam menerapkan metode cakap ini adalah teknik pancing. Teknik pancing merupakan teknik dasar
yang digunakan dalam metode cakap, karena dimungkinkan muncul jika peneliti memberi stimulus pancingan pada informan untuk memunculkan gejala
kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti Mahsun, 2007:95. Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini secara
kontekstual, yakni dengan memerantikan dimensi-dimensi konteks dalam menginterpretasi data yang telah berhasil diidentifikasi, diklasifikasi, dan
ditipifikasikan. Konteks yang diperantikan adalah metode analisis kontekstual, yang artinya adalah cara analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan
dan mengaitkan konteks cf. Rahardi, 2004; Rahardi, 2006 dalam Rahardi, 2009:36. Hasil penelitian ini berupa wujud-wujud atau bentuk, penanda, dan
maksud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik dalam ranah keluarga pendidik di Kotamadya, Yogyakarta.