Metode dan Teknik Pengumpulan Data

67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi deskripsi data penelitian dan hasil pembahasan. Deskripsi data yang diperoleh merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dengan membuat klasifikasi data berdasarkan kategori dan subkategori ketidaksantunan. Sedangkan pada bagian pembahasan berisi uraian jawaban atas pertanyaan yang tertera dalam rumusan masalah.

4.1 Deskripsi Data

Data penelitian yang dianalisis berupa tuturan antaranggota keluarga pendidik di Kotamadya Yogyakarta selama bulan April hingga Juni 2013. Penelitian ini berjenis kualitatif, sehingga tuturan ini dapat dijadikan sebagai contoh untuk menggambarkan fenomena ketidaksantunan yang ada dalam keluarga pendidik. Data yang diperoleh berupa tuturan ketidaksantunan berbahasa yang terbagi dalam lima kategori ketidaksantunan, yaitu: 1 melanggar norma; 2 mengancam muka sepihak; 3 melecehkan muka; 4 menghilangkan muka; dan 5 menimbulkan konflik. Tuturan yang telah diperoleh kemudian diidentifikasi berdasarkan lima kategori ketidaksantunan, yaitu melanggar norma, mengancam muka sepihak, melecehkan muka, menghilangkan muka, dan menimbulkan konflik. Setiap kategori ketidaksantunan tersebut mengandung subkategori ketidaksantunan yang berbeda-beda. Subkategori ketidaksantunan ini merupakan makna yang terdapat dalam tuturan ketidaksantunan berbahasa. Ada 14 subkategori ketidaksantunan yang ditemukan dalam kelima kategori ketidaksantunan tersebut, yaitu mengelak, kesal, mengancam, bertanya, meremehkan, menyindir, menyarankan, berjanji, menyuruh, menegur, melarang, menuntut, menyinggung, dan kecewa. Berikut ini adalah sajian data yang akan dianalisis dalam penelitian ini.

4.1.1 Melanggar Norma

Tuturan-tuturan di bawah ini merupakan data yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Peneliti menemukan tuturan yang termasuk dalam kategori ketidaksantunan berbahasa yang melanggar norma. Ketidaksantunan berbahasa ini berkaitan dengan melanggar norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat ataupun keluarga. Tuturan tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1: Data Tuturan Kategori Melanggar Norma No Tuturan Subkategori Kode 1. “Enggak kok, Bu” Mengelak A1 2. “Mi, mosok wes mahasiswa masih cium pipi.” Kesal A2 3. “Mbengi ki jam piro?” A3 4. “Kalau gak mau nyuci piring, makan aja pake tangan” Mengancam A4

4.1.2 Mengancam Muka Sepihak

Tuturan-tuturan di bawah ini merupakan data yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Peneliti menemukan tuturan yang termasuk dalam kategori ketidaksantunan berbahasa yang mengancam muka sepihak. Ketidaksantunan berbahasa mengancam muka sepihak dipahami dengan tuturan yang disampaikan secara tidak sengaja atau tidak sadar oleh penutur untuk bertutur tidak santun, tetapi mitra tutur merasa tersinggung dibuatnya. Tuturan tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini. Tabel 2: Data Tuturan Kategori Mengancam Muka Sepihak No Tuturan Subkategori Kode 1. “Kalo diomongin tu mbok ngerti. Ibu tu pening lho.” Kesal B1 2. “Rencanamu selesai studi kapan?” Bertanya B2 3. “Kamu, nilaimu sampe gak?” Meremehkan B3 4. “Luwehhh” B10 5. “Pacarmu kok item banget sih” Menyindir B4 6. “Ibumu gak modern gx mau beliin kaya gitu.” B5 7. “Lha kowe ki ngopo ket mau???” B11 8. “Kamu subur banget sih badannya.” B12 9. “Apa besok game itu ditanyakan dalam ujian?” B13 10. “Aku gak suka sandalnya, kasihin ke Bulek ajalah.” Menyarankan B7 11. “Bapakkan lagi sakit, ra iso opo-opo, aku aja yang ikut jalan-jalan.” B8 12. “Kamu tuh harus konsentrasi kalo naik mobil, gak kaya naik motor.” B6 13. “Lah, mengko” Berjanji B9 14. “Ambilin nasi lagi di tempat Bude, Dek. Awas, besok gak mas jemput.” Menyuruh B14

4.1.3 Melecehkan Muka

Tuturan-tuturan di bawah ini merupakan data yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Peneliti menemukan tuturan yang termasuk dalam kategori ketidaksantunan berbahasa yang melecehkan muka. Ketidaksantunan melecehkan muka ini diartikan dengan tuturan yang disengaja dan secara sadar dituturkan oleh penutur untuk menyinggung perasaan mitra tuturnya. Tuturan tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini.