Maksud Mengejek Maksud Ketidaksantunan

merasa kesal karena selalu disuruh-suruh oleh penutur dan harus menuruti semua yang dikatakan oleh penutur.

4.2.3.14 Maksud Kecewa

Penutur memiliki maksud kecewa terdapat dalam kategori ketidaksantunan menghilangkan muka pada tuturan D3. Maksud kecewa yang dirasakan oleh penutur ketika melihat hasil studi mitra tutur, anaknya sendiri masih kurang serius dalam belajarnya. Penutur mengungkapkan kekecewaannya kepada mitra tutur. Penutur telah mengeluarkan banyak biaya untuk studi mitra tutur, ternyata hasilnya mengecewakan. Mitra tutur merasa kesal dan tersinggung akan tuturan yang disampaikan oleh penutur.

4.2.3.15 Maksud Asal Bicara

Penutur yang memiliki maksud asal bicara sesuka hatinya ada dalam kategori ketidaksantunan menimbulkan konflik pada tuturan E2. Penutur menyampaikan tuturan yang membuat mitra tutur kesal dan terjadilah konflik di antara mereka berdua. Mitra tutur bertanya tentang rencana melanjutkan sekolah dimana, namun dengan cepat penutur menjawab tanpa memikirkan apakah tuturannya itu berkenan di hati mitra tutur. Maksud asal bicara tersebutlah yang menandakan ketidaksiapan penutur dalam menanggapi perkataan mitra tutur.

4.2.3.16 Maksud Menuduh

Menuduh seseorang yang melakukan suatu kecurangan adalah maksud penutur dalam kategori ketidaksatunan menimbulkan konflik pada tuturan E5. Penutur mengeluarkan tuturan yang bermaksud menuduh mitra tutur karena mitra tutur dianggap telah melakukan kecurangan dalam pengelolaan keuangan sekolah. Maksud tersebut tidak santun karena penutur menuduh mitra tutur tanpa adanya bukti yang kuat. Penutur menyinggung mitra tutur dalam suatu rapat bersama dewan guru lainnya di sekolah. Mitra tutur merasa sangat tersinggung dan marah atas tuduhan tanpa bukti tersebut. Tuturan tidak santun itu menimbulkan konflik antara penutur dan mitra tutur. Mitra tutur sampai menangis mendapat tuturan tersebut.

4.2.3.17 Maksud Mengingatkan

Penutur yang memiliki maksud mengingatkan mitra tuturnya ketika bercakap-cakap terdapat dalam kategori ketidaksantunan menimbulkan konflik pada tuturan E6. Pada tuturan tidak santun tersebut, penutur bermaksud mengingatkan mitra tutur karena mitra tutur berbicara terlalu panjang lebar tanpa melihat pada diri penutur itu sendiri. Tuturan tersebut tidak santun karena penutur membuat mitra tutur tersinggung dan tidak bisa menerima meski maksud penutur adalah untuk mengingatkan saja. Mitra tutur kesal karena menurut dia, mitra tutur juga suka berbicara panjang lebar dan tidak jauh berbeda dengannya.