3.3 Instrumen Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena itu instrumen utamanya adalah peneliti sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono 2011:222 bahwa
“dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”. Peneliti kualitatif sebagai human interest berfungsi menetapkan
fokus penelitian, memilih sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas
temuannya itu. Instrumen penelitian sesungguhnya juga adalah alat pengumpul data, atau
alat pemeroleh data Soewandi, 2008:1. Sebagai penelitian yang memakai teknik dokumentasi dalam pengumpulan data, maka penelitian ini memakai dokumen atau
catatan sebagai instrumen pengumpulan data. Suharsimi Arikunto 2010:203 menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah
diolah. Untuk itu, instrumen pengumpulan data yang dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah kartu data utama yang berisi data tindak tutur, konteks tuturan, fungsi
tuturan, tingkat kesantunan tuturan, dan penanda lingual kesantunan. Peneliti membuat kartu data langsung pada file-file di komputer sehingga setiap kali data
tuturan ditemukan, peneliti mencatatnyamengetiknya pada format kartu data yang tersedia pada file data.
Berikut ini adalah kartu data utama yang disiapkan peneliti untuk mencatat dan menginventarisasi keseluruhan data tuturan.
Tabel 6. Kartu Data Utama: Tuturan di Dalam Berita Surat Kabar ….
Bulan…
No Data
Tuturan Konteks
Tuturan Jenis Tindak
Tutur Tingkat
Kesantunan Penanda Lingual
Kesantunan
Setelah semua data tuturan dan konteks tuturan tercatat pada kartu data
utama ini, peneliti membuat identifikasi data tuturan atas jenis tindak tutur, tingkat kesantunan tuturan, dan penanda lingual kesantunan tuturan sesuai konteks tuturan.
Setelah semua data tuturan terkumpul, data tersebut diberi kode dan dimatrikulasi pada kartu data analisis seperti tergambar dalam Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Kartu Data Analisis Tindak Tutur Berita ….
Bulan …. No
Kode Data
Jenis Tindak Tutur Tingkat
Kesantunan Penanda Lingual Kesantunan
a b
c d
s n
ts lts
A B
C D
Cara kodifikasinya adalah sebagai berikut. Nama surat kabar masing-masing diberi nomor urut dengan angka romawi besar, yaitu Kompas I, Koran Tempo II,
Republika III, Media Indonesia IV, dan Jawa Pos V. Nama bulan terbitnya surat kabar tersebut diberi kode angka, yaitu 1 untuk bulan Juni, 2 untuk bulan Juli, dan
3 untuk bulan Agustus. Kode selanjutnya adalah nomor data tuturan pada setiap kartu data utama, yaitu 1, 2, 3, …dstnya. Data jenis tindak tutur diberi kode huruf
kecil yaitu a, b, c, dan d untuk masing-masing secara berurutan konvivial, kolaboratif, kompetitif, dan konfliktif. Data tingkat kesantunan tuturan telah terintegrasi pada
jenis tindak tutur yang menunjukkan santun tidaknya sebuah tuturan sehingga kode kesantunan tidak dicantumkan pada kode data. Data penanda lingual kesantunan
diberi keterangan singkatan untuk setiap penanda lingual kesantunan, yaitu A untuk diksi, B untuk gaya bahasa, C untuk pronomina, dan D untuk modalitas. Jadi,
bila ditemukan kode “I2.1.a.A”, kode ini dibaca “data tuturan pada berita surat kabar Kompas, bulan Juli, dengan nomor urut data 1 pada kartu data utama,
mengandung jenis tindak tutur konvivial dengan tingkat kesantunan santun dan penanda lingual kesantunannya adalah diksi
”. Identifikasi data berdasarkan kartu data utama dan kartu analisis data ini akan jelas terlihat pada bagian lampiran dari
penelitian ini. [Lampiran 1 dan Lampiran 2]
3.4 Metode Pengumpulan Data