Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

tersebut sesuai tanggal dan bulan penerbitannya untuk mempermudah identifikasi dan klasifikasi ketika proses pencatatan berlangsung. Keempat, peneliti membaca teks- teks berita tersebut dan secara cermat dan teliti menemukan tuturan-tuturan langsung calon gubernur, calon wakil gubernur, dan para pendukung tokoh politik, tim sukses, tokoh organisasi massa, dan simpatisan. Kelima, peneliti mencatat mengetik setiap tuturan dan konteks tuturan pada kartu data utama yang sudah disiapkan di dalam file komputer. Keenam, peneliti secara simultan dalam proses mencatat, langsung mengidentifikasi dan mengklasifikasi setiap tuturan berdasarkan jenis fungsi tindak tutur, tingkat kesantunan tuturan, dan penanda lingual kesantunan. Ketujuh, setelah semua data tuturan terkumpul, peneliti meringkas identifikasi dan klasifikasi data tuturan tersebut dalam bentuk matriks data pada kartu analisis data yang sudah disiapkan di dalam file komputer. Kedelapan, peneliti menganalisis data tuturan tersebut untuk selanjutnya memberi pemaknaan atau menginterpretasi data tuturan sesuai permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi data. Pada tahap ini dilakukan upaya mengelompokkan data, menyamakan data yang sama, dan membedakan data yang memang berbeda Mahsun, 2007:253. Bogdan dan Biklen 1982 dalam Moleong, 2008:248 menjelaskan analisis data kualitatif sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Teknik analisis data yang demikian menggunakan pendekatan induktif. Adapun proses analisis data itu berjalan sebagai berikut Seiddel, 1998 dalam Moleong: op.cit.. 1 Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, 2 Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, menisintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya, 3 Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. Data yang terkumpul dalam penelitian ini merupakan data berupa kata-kata, yaitu tuturan langsung yang terdapat di dalam surat kabar melalui hasil perekaman dan pencatatan dengan metode dokumentasi dan teknik simak bebas libat cakap. Sebelum melakukan analisis data dan pembahasan, proses yang dilewati peneliti adalah 1 menginventarisasi dan mencatat tuturan langsung dan konteks tuturan dari calon gubernur dan wakil gubernur serta para pendukung di dalam berita beberapa surat kabar nasional, 2 mengidentifikasi dan mengklasifikasi jenis tindak tutur, tingkat kesantunan tuturan, dan penanda lingual kesantunan tuturan [langkah 1 dan 2 terdapat pada Lampiran 1: Kartu Data Utama], 3 mengkodifikasi setiap data tuturan pada tabel matrikulasi data untuk mempermudah proses deskripsi dan analisis data, [langkah 3 terdapat pada Lampiran 2: Kartu Analisis Data], 4 menginterpretasi data dan memberi pemaknaan atas data tuturan untuk selanjutnya dideskripsikan dan dibahas sebagai temuan penelitian berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir yang telah disiapkan. Dengan itu, sebenarnya proses penelitian berlangsung secara simultan sejak studi pendahuluan, pengumpulan data, inventarisasi data, identifikasi dan klasifikasi data, kodifikasi dan matrikulasi data, dan sampai akhirnya interpretasi dan pemaknaan dalam proses analisis data dan pembahasan temuan. Berdasarkan uraian di atas, teknik analisis data yang terkait erat dengan topik permasalahan penelitian ini adalah dengan metode kualitatif dan metode analisis kontekstual. Metode kualitatif berkaitan dengan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dan berhubungan dengan tujuan utama penelitian ini, yaitu mendeskripsikan fenomena penggunaan bahasa, khususnya tuturan langsung calon gubernur dan wakil gubernur serta tim pendukung di dalam berita beberapa surat kabar nasional. Fenomena penggunaan bahasa ini secara khusus dianalisis dari aspek jenis-jenis tindak tutur, tingkat kesantunan tuturan, dan penanda lingual kesantunan yang terdapat dalam tuturan-tuturan tersebut. Metode analisis kontekstual berkenaan dengan cara analisis yang mendasarkan, memperhitungkan, dan mengaitkan identitas konteks-konteks yang ada Rahardi, 2005:16. Konteks yang dimaksudkan di sini adalah lingkungan fisik dan nonfisik di mana bahasa itu digunakan yang melibatkan segala situasi penutur dan mitra tutur dalam berkomunikasi atau konteks situasi tutur yang menyertai, melingkupi, dan melatarinya. Pemahaman konteks yang demikian sejalan pula dengan apa yang disampaikan oleh Kridalaksana 1993, yakni bahwa konteks itu adalah aspek-aspek lingkungan fisik atau lingkungan sosial yang berkaitan dengan tuturan. Untuk itu, analisis data dari penelitian ini terfokus pada tiga hal utama, yaitu 1 analisis data jenis-jenis tindak tutur, 2 analisis data tingkat kesantunan tuturan, dan 3 analisis data penanda lingual kesantunan yang terikat konteks tuturan. Analisis data jenis-jenis tindak tutur berdasarkan kerangka teori tindak tutur Geoffrey Leech 1983 yang mengklasifikasikan tindak tutur atas empat fungsi, yaitu 1 konvivial, 2 kolaboratif, 3 kompetitif, dan 4 konfliktif. Tuturan-tuturan itu berwujud kalimat dan kata sehingga analisis datanya adalah analisis atas kalimat dan kata tuturan-tuturan tersebut. Dengan data kalimat dan kata tuturan, Leech juga sebenarnya telah menunjukkan tingkat kesantunan masing-masing fungsi tindak tutur tersebut. Analisis data penanda lingual kesantunan merujuk pada teori kesantunan berbahasa Leech 1983, khususnya penggunaan gaya bahasa, seperti metafora, hiperbola, litotes, eufemisme, dan ironi; ungkapan penanda kesantunan menurut Rahardi 2005, dan indikator penanda lingual kesantunan menurut Pranowo 2009. Konsep-konsep penanda lingual kesantunan ini kemudian dilengkapi dengan pendapat dari para ahli lain, seperti penggunaan kosa kata dan tata bahasa Fairlclough, 2000; Fowler, 2006 dan penggunaan modalitas Fowler, 1986. Analisis data penanda lingual kesantunan ini berpusat pada aspek internal linguistik, seperti kata, frasa, dan kalimat yang digunakan dalam tuturan. Dengan demikian, wujud kata, frasa, dan kalimat tuturan itulah yang dianalisis dalam kaitannya dengan penanda lingual kesantunan tuturan.

3.6 Triangulasi Data