Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tiga hal, yaitu 1 deskripsi data, 2 hasil analisis data, dan 3 pembahasan temuan.

4.1 Deskripsi Data

Data yang diambil untuk penelitian ini adalah data tuturan langsung calon gubernur, wakil gubernur, dan para pendukung dalam konteks 1 pemilihan umum kepala daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2012, dan 2 berita di dalam beberapa surat kabar nasional, khususnya Kompas, Koran Tempo, Republika, Media Indonesia, dan Jawa Pos pada bulan Juni – Agustus 2012. Jumlah data yang terkumpul untuk dianalisis adalah 661 tuturan dengan rincian sebagai berikut. Tabel 8. Jumlah Data Tuturan Surat Kabar Nasional No Nama Surat Kabar Jumlah Data Perbulan Jumlah Data Juni Juli Agustus 1 Kompas 50 65 10 125 2 Koran Tempo 15 87 25 127 3 Republika 74 73 35 182 4 Media Indonesia 36 70 33 139 5 Jawa Pos 88 88 JUMLAH 174 393 103 661 Jumlah data yang terkumpul dari setiap bulan cukup bervariasi. Kecuali Jawa Pos, dari keempat surat kabar lainnya diperoleh data dari setiap bulan Juni- Agustus. Hal ini terjadi karena pada bulan Juni dan Agustus di dalam Jawa Pos tidak terdapat berita tentang pemilukada DKI Jakarta 2012. Untuk jumlah dan jenis tindak tutur tiap pasangan calon dan para pendukung tersaji pada tabel berikut. Tabel 9. Jumlah dan Jenis Tindak Tutur Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, dan Pendukung No Pasangan Calon dan Pendukung Jumlah dan Jenis Tindak Tutur JUMLAH Konvivial Kolaboratif Kompetitif Konfliktif 1 Foke-Nara 48 mempersilakan, mengajak, menghargai, menyanjung, meneguhkan, mengucapkan salam, meminta maaf, menyatakan janji, dan mengucapkan terima kasih 115 menyatakan, menjelaskan, menginformasikan, menyimpulkan, dan menyatakan pendapat 28 menyuruh, meminta, melarang, memprotes, mengkritik, menyangkal, menyindir 12 meremehkan, menuduh, mengancam, dan menantang 203 2 Hendardji- Riza 9 menyatakan janji, mengundang, mempersilakan, dan mengajak 14 menginformasikan, menyatakan, menjelaskan, dan menyatakan pendapat 11 meminta, mengkritik, menyuruh, menuntut, menyangkal, dan melarang - 34 3 Jokowi- Basuki 36 mengajak, menghargai, meyanjung, mempersilakan, meneguhkan, menyatakan janji, dan mengucapkan terima kasih 99 menginformasikan, menjelaskan, menyatakan, menyimpulkan, dan menyatakan pendapat 47 memprotes, mengkritik, meminta, menyindir, menyuruh, menuntut, dan melarang 20 mengancam, menantang, menuduh, mengecam, dan meremehkan 202 4 Hidayat- Didik 18 mengajak, meneguhkan, menghargai, menyanjung, mengucapkan salam, menyatakan janji, dan mengucapkan 43 menjelaskan, menginformasikan, menyatakan, menyatakan pendapat, dan menyimpulkan 26 mengkritik, menyindir, menuntut, meminta, menyuruh, dan melarang 12 menuduh, mengecam, menantang, dan mengecam 99 terima kasih 5 Faisal- Biem 7 mempersilakan, menyanjung, dan mengajak 13 menjelaskan, menginformasikan, menyatakan pendapat, dan menyatakan 10 meminta, menyindir, mengkritik, menyuruh, dan melarang - 30 6 Alex-Nono 13 mengajak, menyanjung, menyatakan janji, dan mengucapkan terima kasih. 42 menginformasikan, menjelaskan, menyimpulkan, dan menyatakan. 30 menyindir, melarang, mengkritik, menyuruh, menuntut, dan meminta. 8 mengancam, mengecam, dan menuduh 93 JUMLAH 131 326 152 52 661 Persentase tuturan 19.82 49.32 22.99 7.87 100 Jumlah terbanyak data yang terekam adalah tuturan pasangan Foke-Nara, yaitu 203 tuturan 30.71 dan tuturan pasangan Jokowi-Basuki, yaitu 202 30.56 , diikuti tuturan pasangan Hidayat-Didik, yaitu 99 14.98 dan tuturan pasangan Alex- Nono, yaitu 93 14.07 , dan terakhir tuturan pasangan Hendardji-Riza, yaitu 34 5.14 dan tuturan pasangan Faisal-Biem, yaitu 30 4.54 . Jika dibandingkan antara pasangan petahana Foke-Nara dengan penantang lima pasangan lain diperoleh data jumlah dan jenis tindak tutur seperti tersaji pada tabel berikut. Tabel 10. Jumlah dan Jenis Tindak Tutur Pasangan Petahana VS Penantang No Pasangan Calon dan Pendukung Jumlah dan Jenis Tindak Tutur Konvivial Kolaboratif Kompetitif Konfliktif 1 Petahana 48 mempersilakan, mengajak, menghargai, menyanjung, meneguhkan, mengucapkan salam, meminta 115 menyatakan, menjelaskan, menginformasikan, menyimpulkan, dan menyatakan pendapat 28 menyuruh, meminta, melarang, memprotes, mengkritik, menyangkal, dan menyindir 12 meremehkan, menuduh, mengancam, dan menantang maaf, menyatakan janji, dan mengucapkan terima kasih -menuntut -mengecam 2 Penantang 83 mengundang, mempersilakan, mengajak, meminta maaf, mengucapakan salam, menghargai, meyanjung, meneguhkan, menyatakan janji, dan mengucapkan terima kasih, 211 menginformasikan, menyatakan, menjelaskan, menyimpulkan, dan menyatakan pendapat 124 meminta, mengkritik, menyuruh, menuntut, menyangkal, memprotes, menyindir, dan melarang 40 mengancam, menantang, menuduh, mengecam, dan meremehkan, Data tuturan yang terekam selanjutnya diidentifikasi dan dikategorisasi berdasarkan aspek jenis tindak tutur, tingkat kesantunan, dan penanda lingual kesantunan tuturan. Dari segi jenis tindak tutur, yang terbanyak adalah jenis kolaboratif, yaitu 326 tuturan, diikuti jenis kompetitif 152 tuturan, jenis konvivial 131 tuturan, dan terakhir jenis konfliktif 52 tuturan. Hal ini dapat dicermati pada Grafik 1 berikut. Dari segi tingkat kesantunan tuturan, tingkat kesantunan tuturan calon gubernur, calon wakil gubernur, dan pendukung dapat diidentifikasi dan diklasifikasi 100 200 300 400 Grafik 1. Jenis Tindak Tutur Jenis Tindak Tutur atas tingkat kesantunan santun untuk tindak tutur konvivial 131 tuturan; tingkat kesantunan netral untuk tindak tutur kolaboratif 326 tuturan; tingkat kesantunan tidak santun untuk tindak tutur kompetitif 152 tuturan; dan tingkat kesantunan lebih tidak santun untuk tindak tutur konfliktif 52 tuturan. Tingkat kesantunan tuturan sangat erat kaitannya dengan jenis tindak tutur. Hal ini dapat dicermati pada Grafik 2 berikut. Penanda lingual kesantunan yang dipakai di dalam tuturan cukup bervariasi. Untuk memudahkan identifikasi data penanda lingual kesantunan tuturan, grafik berikut hanya menggambarkan jumlah pemakaian penanda lingual kesantunan tuturan santun atau tidaknya tuturan secara umum sebab dalam kenyataannya di dalam setiap tuturan terdapat berbagai jenis penanda lingual kesantunan tuturan. Untuk konteks penelitian ini, penanda lingual kesantunan yang dicermati yakni diksi, modalitas, gaya bahasa, dan pronominal. Penanda-penanda lingual ini dapat muncul sekaligus di dalam setiap tuturan. Berikut ini adalah grafik jumlah diksi atau pilihan kata 344 buah; penanda gaya bahasa 76 buah; penanda pronomina 52 buah; dan penanda modalitas 189 buah. 100 200 300 400 Santun Netral Tidak Santun Lebih Tidak Santun Grafik 2. Tingkat Kesantunan Tuturan Tingkat Kesantunan Tuturan

4.2 Hasil Analisis Data