1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur, tingkat kesantunan tuturan, dan
penanda lingual kesantunan tuturan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta dan para pendukung dalam berita beberapa surat kabar nasional pada bulan
Juni sampai dengan Agustus 2012. Ada lima surat kabar nasional yang dipilih, yakni Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Jawa Pos, dan Republika.
Pemilihan sumber data penelitian ini atas kelima surat kabar nasional, yaitu Kompas, Koran Tempo, Republika, Media Indonesia, dan Jawa Pos didasarkan pada
alasan bahwa kelima surat kabar nasional ini termasuk enam surat kabar yang memiliki oplah terbesar di Indonesia dan memiliki jangkauan pembaca luas di seluruh
Indonesia Wikan, 2005 dalam Yusuf, 2013. Di dalam catatan Media Directory Pers Indonesia 2006 berdasarkan penelitian Nielsen Media Research 2004 dan Media
Scene 2004-2005 kelima surat kabar tersebut menduduki sepuluh surat kabar dengan jumlah pembaca terbanyak di Indonesia. Secara khusus, ada beberapa alasan
yang dapat dikemukakan mengapa kelima surat kabar nasional ini dipilih sebagai sumber data. Pertama, berdasarkan studi pendahuluan, informasi terkait fenomena
bahasa, khususnya fungsi tuturan dan penanda lingual kesantunan terdapat dalam semua koran tersebut. Kedua, koran-koran tersebut merupakan media massa cetak
yang konsisten menggunakan bahasa Indonesia, meskipun ragam jurnalistiknya memiliki corak dan gaya yang khas. Ketiga, masing-masing surat kabar tersebut
mewakili pandangan dan ideologi pemberitaan yang khas secara nasional. Kompas
dikenal sebagai koran yang berwawasan nasional dengan visi humanisme yang membangun komunitas Indonesia yang lebih harmonis, toleran, aman, dan sejahtera
sesuai dengan cita-cita pendirinya Sularto, 2007:66. Koran Tempo merupakan perwakilan dari koran beraliran baru, dengan semangat jurnalisme fakta serta
mengusung pembaruan dalam konteks dan isi berita. Wawasan atau halauan koran ini bersifat nasionalis murni. Republika merupakan koran yang mengemban nilai-nilai
Islam Hamad, 2004 dalam Badara, 2012:62. Media Indonesia adalah koran nasionalis sekuler yang tidak condong pada visi agama tertentu kecuali cita-cita
perintis atau pendirinya. Koran Jawa Pos sebenarnya berskala regional Jawa-Bali, tetapi tetap menarik sebagai industri media terbesar kedua di Indonesia dengan visi
keislaman. Keempat, informasi terkait peristiwa politik, khususnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012 selama bulan Juni sampai
Agustus cukup banyak tersedia di dalam koran-koran tersebut. Dengan demikian, tuturan yang diambil sebagai data dalam penelitian ini dapat terwakili oleh setiap
koran tersebut. Kelima, secara praktis koran-koran tersebut dapat dijangkau. Dalam arti bahwa pada saat studi pendahuluan dan penelitian lanjutan, peneliti mudah
memperoleh data sebagai sampel dari koran-koran tersebut. Sumber data tuturan yang menjadi fokus analisis dari penelitian terdapat di
dalam kelima surat kabar nasional tersebut di atas. Yang menjadi acuan data adalah data tuturan langsung dari calon gubernur, calon wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta
dan para pendukung di dalam berita kelima surat kabar nasional tersebut pada bulan Juni sampai Agustus 2012. Berdasarkan data tuturan langsung tersebut, penelitian ini
selanjutnya mengkaji jenis-jenis tindak tutur, tingkat kesantunan tuturan, dan penanda lingual kesantunan tuturan setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
Provinsi DKI Jakarta tahun 2012 dan para pendukung.
1.7 Sistematika Penyajian