D. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Kartono 1984:77 mengemukakan persepsi adalah pengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subjek dan objeknya belum
terbedakan satu dari yang lainnya baru ada proses memiliki tanggapan. Davidoff 1998:232 juga mengemukakan definisi persepsi yaitu
sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita
dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri. Sarlito 1992:45 mendefiniskan persepsi sebagai sejumlah
penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi otak sehingga manusia bisa mengenali dan menilai objek-
objek. Dari beberapa pernyataan di atas kita bisa mengambil suatu
kesimpulan bahwa persepsi adalah proses memahami, menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsang dari lingkungannya
melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang diinderakan.
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek yang
dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus. Tanggapan tersebut bersifat individual. Stimulus adalah segala sesuatu
yang mengenai reseptor sehingga organisme menjadi aktif Walgito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2004:87. Stimulus dapat berasal dari dalam dan luar diri individu. Namun, kebanyakan stimulus berasal dari luar diri individu.
Persepsi diawali dengan proses penginderaan, selanjutnya akan memunculkan aktivitas kognitif yang bersifat psikologis. Menurut
Irwanto dkk 1998:76-77 faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu: 1 Perhatian yang selektif; 2 ciri-ciri rangsang; serta 3 nilai-
nilai dan kebutuhan individu. Ketiga faktor dijelaskan sebagai berikut: 1 Perhatian yang Selektif
Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari
dunia sekitar. Rangasang atau stimulus yang diterima individu sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu hanya memusatkan
perhatian pada rangsang-rangsang tertentu. Perhatian sebagai langkah persiapan dalam pemusatan dari seluruh aktivitas individu terhadap
suatu objek atau sekumpulan objek Walgito, 2004:98. Perhatian pada suatu objek tergantung dari intensitas objek tersebut. Perhatian
memiliki intensitas yang secara intensif dan tidak intensif terhadap suatu objek. Perhatian dapat intensif apabila dikuatkan oleh
banyaknya rangsang yang diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang dikuatkan oleh rangsang tersebut Soemanto,
1998:100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Ciri-ciri Rangsang Dalam melakukan persepsi rangsang yang diterima harus kuat hingga
melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu Walgito 2002:46.
Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsang yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik
perhatian. Rangsang dengan perubahan dari keadaan statis akan lebih mudah diterima oleh individu. Rangsang dengan ukuran besar dan
diterima secara berulang-ulang, memudahkan individu untuk menerimanya Irwanto, dkk 1998:76.
3 Nilai-nilai dan Kebutuhan Individu Davidoff Walgito, 2004:89 mengemukakan bahwa persepsi bersifat
infividual sehingga persepsi individu yang satu dengan yang lain berbeda. Objek yang diterima oleh individu dapat berbeda satu
dengan yang lainnya dapat berbeda. Hal ini ditemukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan menjadi
perhatian individu dalam menerima rangsang yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengertian Persepsi Siswa Seorang guru bagi siswa merupakan salah satu komponen yang
penting dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu komponen penting di bidang pendidikan yang harus berperan aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang berkompeten, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti
khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada kedewasaan Sardiman,
1986:125 Guru merupakan orang yang penting statusnya di dalam kegiatan
belajar mengajar karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur dan mengemudikan bahtera kehidupan kelas. Bagaimana
suasana kelas berlangsung merupakan hasil dari kerja guru. Suasana kelas yang dapat “hidup”, siswa dapat belajar dengan tekun tetapi tidak
merasa terkekang. Di dalam melaksanakan tugas tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas dapat berjalan dengan mulus, siswa
dapat belajar tanpa hambatan dan dapat menguasai apa yang diajarkan guru dengan baik Suharsimi, 2005:293.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kompetensi Guru Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki
seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang
terkandung pada berbagai pengetahuan yang disertai dengan contoh- contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain
mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh.
Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai
modal dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun
2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan,
karena ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula memiliki
kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran peserta didik serta berhubungan sosial yang baik di dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1 Kompetensi Kepribadian Menurut Masidjo 2007, kompetensi kepribadian berarti
kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan.
Guru dalam
menjalankan tugasnya hendaknya dapat
mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya, mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut dan bertoleransi dengan penganut
agama lainnya. Guru juga mengembangkan sifat-sifat terpujinya dengan menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai
pendapat orang lain, sopan, dan tanggap terhadap pembaharuan. Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat bersikap dewasa
untuk menyelesaikannya, dan mempunyai kewibawaan yang tinggi di depan keluarga, rekan kerja, anak didik maupun masyarakat
sekitar. 2 Kompetensi Pedagogik
Menurut Masidjo 2007, kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi :
Pemahaman pada peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan potensi peserta didik.
Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi
rendahnya kualitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah,
struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya,
sehingga belajar para siswa akan berada pada tingkat optimal. Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan
padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus.
Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya. Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar
dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak memihak, cerdas dan memiliki rasa humor serta memperlihatkan
tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka
guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan.
Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran, menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid.
Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan
yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu
mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya
dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus- menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa
dari waktu ke waktu. 3 Kompetensi Profesional
Menurut Masidjo 2007, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar
nasional pendidikan. Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki
pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan diajarkan. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan
media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan
menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan kegunaan
sumber belajar. 4 Kompetensi Sosial
Menurut Masidjo 2007, kompetensi sosial adalah kemampuan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan
masyarakat sekitar. Seorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam
hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang
yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disegani oleh anak didiknya. Dengan sesama pendidik, guru harus menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan kemampuan
profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik maka akan tercipta kerja sama yang baik pula. Guru berlatih menerima dan
memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti perkembangan profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus sama-sama
menjalin hubungan yang baik agar bisa saling membantu apabila ada kesulitan dan masalah yang berhubungan dengan kependidikan.
Guru juga harus mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Lewat hubungan yang baik pula maka mereka akan bisa cepat menerima keberadaan, kewibawaan, dan peranannya sebagai
seorang guru sekaligus sebagai anggota di dalam lingkungan masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan menjalankan
norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan