Kurikulum SMK SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

9 Dan lain – lain yang masih dianggap perlu sesuai kondisi dan tuntutan setempat.

3. Kurikulum SMK

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga atau empat tahun, mulai dari kelas X sampai dengan kelas XI atau sampai kelas XII. Struktur kurikulum terdiri dari : a. Mata pelajaran dan alokasi waktu Mata pelajaran dibagi menjadi 3 kelompok program, yaitu : 1 Normatif, meliputi pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olagraga dan Kesehatan, serta Seni dan Budaya. 2 Adaptif, meliputi Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI dan Kewirausahaan. 3 Produktif, meliputi sejumlah mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan dan kompetensi kejuruan. Alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK mempunyai beberapa ketentuan, yaitu : 1 Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan dengan kebutuhan PK yang diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar. 3 Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan praktik di dunia usaha atau industri ekuivalen 36 jam pelajaran per minggu. 4 Jumlah kam kompetensi kejuruan sesuai dengan kebutuhan standar kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. 5 Pengembangan diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu. 6 Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik DU DI setara dengan satu jam tatap muka b. Pengaturan beban belajar dengan ketentuan : 1 SMK kategori standar menggunakan pengaturan bebab belajar sistem dalam paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester 2 Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum 3 Satuan pendidikan dapat menambah 4 jam pelajaran per minggu secara kesuluruhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Pemanfaatan jam pelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi 5 Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket 0 - 60 dari waktu kegiatan tatap muka c. Kenaikan kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing – masing direktorat terkait. d. Kelulusan Sesuai dengan kektentuan SP 192005 pasal 721 menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus setelah : 1 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran 2 Memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan 3 Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK 4 Lulus Ujian Nasional e. Penjurusan Penjurusan pada SMK didasarkan pada spectrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SMK BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki bidang keahlian bisnis dan manajemen. Kedua bidang ini memiliki dua program keahlian yaitu program keahlian akuntansi dan program keahlian administrasi perkantoran dengan menggunakan dua jenis kurikulum. Kurikulum yang pertama adalah kurikulum 2004, kurikulum ini dipakai oleh siswa kelas dua dan tiga. Kurikulum yang kedua yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang digunakan oleh siswa kelas satu. Kurikulum KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004. menurut PP No.19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 5 mengenai Standar Nasional Pendidikan NSP, kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikan. Kompetensi KTSP terdiri dari : 1 Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. 2 Struktur dan Muatan KTSP Struktur dan muatan KTSP yaitu mata pelajaran; muatan lokal; kegiatan pengembangan diri; pengaturan beban belajar, kenaikan kelas dan kelulusan; penjurusan; pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. 3 Kalender Pendidikan Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhsn peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana dalam Standar Isi yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mancapai lulusan pada jenjang dan jenia pendidikan tertentu. Kalender pendidikan ini mancakup pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun, minggu efektif, waktu efektif hingga pada hari libur, yaitu a Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan pembelajaran pada awal tahun b Minggu efektif, yaitu jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun dimana minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu c Waktu pembelajaran efektif, yaitu jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah kegiatan pengembangan diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal 4 Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam pengembangan silabus harus berpegang pada prinsip ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel dan menyeluruh. Adapun langkah – langkah dalam pengembangan silabus : a Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar b Mengidentifikasi materi pembelajaran c Mengembangkan kegiatan pembelajaran d Merumuskan indikator pencapain kompetensi e Penentuan jenis penelitian f Menentukan alokasi waktu g Menentukan sumber belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Organisasi SMK BOPKRI 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Hubungan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas, pemanfaatan media, dan metode pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi siswa : studi kasus siswa SMK Sanjaya Pakem dan YPKK 1 Gamping Yogyakarta.

0 1 222

Hubungan motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa SMK jurusan Akuntansi : studi kasus SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta.

0 6 167

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.

1 1 149

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

0 1 145

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 188

Hubungan motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa SMK jurusan Akuntansi : studi kasus SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta - USD Repository

0 0 165

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 118