Variabel Minat Menggunakan Rekening Ponsel Y

Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Minat Menggunakan Rekening Ponsel Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan minat menggunakan Rekening Ponsel. Ketegori kecenderungan data variabel minat menggunakan dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil distribusi kecenderungan data variabel minat menggunakan Rekening Ponsel dapat dilihat pada Tabel 19 berikut: Tabel 19. Kategori Kecenderungan Data Variabel Minat Menggunakan Rekening Ponsel No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 Sangat Tinggi 29 X ≤ 36 25 26 2 Tinggi 25 X ≤ 29 30 31 3 Sedang 20 X ≤ 25 35 36 4 Rendah 16 X ≤ 20 7 7 5 Sangat Rendah 9 X ≤ 15 Total 97 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2014 7 9 26 18 12 11 7 7 5 10 15 20 25 30 Minat Menggunakan Rekening Ponsel Gambar 3. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Minat Menggunakan Rekening Ponsel Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori sangat tinggi sebanyak 25 responden 26, kategori tinggi sebanyak 30 responden 31, kategori sedang 35 responden 36, kategori rendah sebanyak 7 responden 7 dan kategori sangat rendah sebanyak 0 responden 0. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden tentang variabel minat menggunakan Rekening Ponsel adalah sedang karena mayoritas responden memberikan penilaian sedang. 2. Variabel Persepsi Kemudahan X 1 Hasil analisis deskriptif variabel persepsi kemudahan diperoleh nilai tertinggi max sebesar 44 dan nilai terendah min sebesar 18 dengan rata-rata sebesar 32,1 dan standar deviasi sebesar 5,1. 26 31 36 7 Minat Menggunakan Rekening Ponsel Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Cara mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess Sturgess Rule, yaitu jumlah kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3 log 97 = 7,6 dibulatkan menjadi 8. Rentang data sebesar 44 – 18 + 1 = 27. Dengan diketahui rentang data, maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 278 = 3,375 dibulatkan menjadi 3,38. Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi variabel persepsi kemudahan sebagai berikut: Tabel 20. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Kemudahan No Kelas interval Frekuensi Presentase 1 18 – 21,37 1 1 2 21,38 – 24,75 6 6 3 24,76 – 28,13 17 18 4 28,14 – 31,51 16 17 5 31,52 – 34,89 35 36 6 34,90 – 38,27 7 7 7 38,28 – 41,65 12 12 8 41,66 – 45,03 3 3 Jumlah 97 100 Sumber: Data primer diolah 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 4. HistogramDistribusi Frekuensi Persepsi Kemudahan Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan persepsi kemudahan. Ketegori kecenderungan data variabel persepsi kemudahan dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil distribusi kecenderungan data variabel persepsi kemudahan dapat dilihat pada Tabel 21 berikut: Tabel 21. Kategori Kecenderungan Data Variabel Persepsi Kemudahan No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 Sangat Tinggi 36 X ≤ 44 16 17 2 Tinggi 30 X ≤ 36 45 46 3 Sedang 25 X ≤ 30 29 30 4 Rendah 1 9 X ≤ 25 7 7 5 Sangat Rendah 11 X ≤ 19 Total 97 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2014 1 6 17 16 35 7 12 3 5 10 15 20 25 30 35 40 Persepsi Kemudahan Gambar 5. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Persepsi Kemudahan Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori sangat tinggi sebanyak 16 responden 17, kategori tinggi sebanyak 45 responden 46, kategori sedang 29 responden 30, kategori rendah sebanyak 7 responden 7 dan kategori sangat rendah sebanyak 0 responden 0. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden tentang variabel persepsi kemudahan adalah tinggi karena mayoritas responden memberikan penilaian tinggi. 2. Variabel Persepsi Kebermanfaatan X 2 Hasil analisis deskriptif variabel persepsi kebermanfaatan diperoleh nilai tertinggi max sebesar 48 dan nilai terendah min sebesar 20 dengan rata-rata sebesar 36,4 dan standar deviasi sebesar 6,3. 17 46 30 7 Persepsi Kemudahan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Cara mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess Sturgess Rule, yaitu jumlah kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3 log 97 = 7,6 dibulatkan menjadi 8. Rentang data sebesar 48 – 20 + 1 = 29. Dengan diketahui rentang data, maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 298 = 3,625 dibulatkan menjadi 3,63. Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi variabel persepsi kebermanfaatan sebagai berikut: Tabel 22. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Kebermanfaatan No Kelas interval Frekuensi Presentase 1 20 – 23,62 1 1 2 23,63 – 27,25 6 6 3 27,26 – 30,88 12 13 4 20,89 – 34,51 8 8 5 34,52 – 38,14 39 40 6 38,15 – 41,77 13 14 7 41,78 – 45,40 7 7 8 45,41 – 49,03 11 11 Jumlah 97 100 Sumber: Data primer diolah, 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Persepsi Kebermanfaatan Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan persepsi kebermanfaatan. Ketegori kecenderungan data variabel persepsi kebermanfaatan dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil distribusi kecenderungan data variabel persepsi kebermanfaatan dapat dilihat pada Tabel 23 berikut: Tabel 23. Kategori Kecenderungan Data Variabel Persepsi Kebermanfaatan No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 Sangat Tinggi 39 X ≤ 48 26 27 2 Tinggi 33 X ≤ 39 48 50 3 Sedang 27 X ≤ 33 15 16 4 Rendah 21 X ≤ 27 7 7 5 Sangat Rendah 12 X ≤ 21 Total 97 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2014 1 6 12 8 39 13 7 11 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Persepsi Kebermanfaatan Gambar 7. Pie Chart Kecenderungan Data Variabel Persepsi Kembermanfaatan Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori sangat tinggi sebanyak 26 responden 27, kategori tinggi sebanyak 48 responden 50, kategori sedang 15 responden 16, kategori rendah sebanyak 7 responden 7 dan kategori sangat rendah sebanyak 0 responden 0. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian responden tentang variabel persepsi kebermanfaatan adalah tinggi karena mayoritas responden memberikan penilaian tinggi.

3. Variabel Persepsi Risiko X

3 Hasil analisis deskriptif variabel risiko diperoleh nilai tertinggi max sebesar 32 dan nilai terendah min sebesar 8 dengan rata-rata sebesar 18,2 dan standar deviasi sebesar 6,3. 27 50 16 7 Persepsi Kebermanfaatan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Cara mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturgess Sturgess Rule, yaitu jumlah kelas interval= 1+3,3 log n, maka dapat diketahui jumlah kelas interval= 1+3,3 log 97 = 7,6 dibulatkan menjadi 8. Rentang data sebesar 32 – 8 + 1 = 25. Dengan diketahui rentang data, maka dapat diperoleh panjang kelas interval masing-masing kelompok yaitu 258 = 3,125 dibulatkan menjadi 3,13. Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi variabel risiko sebagai berikut: Tabel 24. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Risiko No Kelas interval Frekuensi Presentase 1 8 – 11,12 14 14 2 11,13 – 14,25 12 13 3 14,26 – 17,38 25 26 4 17,39 – 20,51 16 17 5 20,52 – 23,64 10 10 6 23,65 – 26,77 8 8 7 26,78 – 29,90 5 5 8 29,91 – 33,03 7 7 Jumlah 97 100 Sumber: Data diolah 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 8. HistogramDistribusi Frekuensi Persepsi Risiko Data tersebut kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan persepsi risiko. Ketegori kecenderungan data variabel persepsi risiko dapat dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil distribusi kecenderungan data variabel persepsi risiko dapat dilihat pada Tabel 25 berikut: Tabel 25. Kategori Kecenderungan Data Variabel Persepsi Risiko No. Kategori Interval Frekuensi Frekuensi Relatif 1 Sangat Tinggi 26 X ≤ 32 12 12 2 Tinggi 22 X ≤ 26 9 9 3 Sedang 18 X ≤ 22 21 22 4 Rendah 14 X ≤ 18 29 30 5 Sangat Rendah 8 X ≤ 14 26 27 Total 97 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2014 14 12 25 16 10 8 5 7 5 10 15 20 25 30 Persepsi Risiko

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan dan Kepercayaan Terhadap Penggunaan Mobile Banking

0 14 18

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko, Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking (Studi kasus pada Bank B

2 14 15

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko, Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking (Studi kasus pada Bank B

0 4 15

PENGARUH KUALITAS INFORMASI, PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN DAN COMPUTER SELF EFFICACY Pengaruh Kualitas Informasi, Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Dan Computer Self Efficacy Terhadap Minat Menggunakan Internet (Studi Empiris Pad

0 2 18

PENGARUH KUALITAS INFORMASI, PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN DAN Pengaruh Kualitas Informasi, Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Dan Computer Self Efficacy Terhadap Minat Menggunakan Internet (Studi Empiris Pada Mahasiswa Program Stu

0 3 15

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus

2 6 13

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Stu

0 2 18

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, KEPERCAYAAN DAN Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Kepercayaan Dan Computer Self Efficacy Terhadap Niatan Menggunakan E-Banking Pada Mahasiswa.

0 2 15

PENGARUH WORD OF MOUTH, MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN REKENING PONSEL CIMB NIAGA DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH WORD OF MOUTH, MANFAAT, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN REKENING PONSEL CIMB NIAGA DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 2 16