Pembahasan Pelaksanaan Prinsip Penilaian Kurikulum 2013
149 Penilaian telah direncanakan oleh pendidik yang kemudian
harus dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pembahasan pelaksanaan penilaian berdasarkan kurikulum 2013 meliputi
pelaksanaan penilaian sesuai dengan prinsip penilaian, penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
Menurut permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik aspek
prinsip umum meliputi sahih,
objektif, adil,
terpadu, terbuka,
holistik dan
berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif. Dalam melaksanakan penilaian pendidik menggunakan Penilaian Acuan
Patokan PAP, menerapkan belajar tuntas, berkesinambungan, terbuka, memberi umpan balik, dan memberi kesempatan remedi
bagi yang belum memenuhi kriteria. Dari prinsip-prinsip tersebut kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan penilaian yang
dilaksanakan oleh pendidik mata pelajaran PDTO di SMK Negeri 2 Pengasih. Hasil penelitian menunjukkan 66,70 pelaksanaan
penilaian berdasarkan prinsip penilaian dalam kategori baik dan 33,30 dalam kategori sangat baik. Ketercapaian pelaksanaan
prinsip penilaian sebesar 71,79 dari harapan 100. Ismiyatun 2013 telah meneliti komponen prinsip penilaian
pada pembelajaran batik SMK di Yogyakarta, dalam penelitian disebutkan
komponen prinsip
penilaian autentik
memiliki ketercapaian sebesar 65,78. Jika dibandingkan dengan penelitian
tersebut hasil yang dipeoleh dari SMK N 2 Pengasih hampir mendekati dengan hasil penelitian Ismiyatun. Hasil penelitian
150 menunjukkan ketercapaian yang lebih dari 50, hal tersebut
menunjukkan pendidik telah mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian.
Tofik Rochadi 2014 membahas hasil penelitian lokakarya evaluasi
implementasi kurikulum
2013 yang
mengatakan pemahaman pendidik terhadap penilaian autentik dan aplikasinya
yaitu SMA 15 belum sesuai, 36 sesuai dan 49 sangat sesuai. Sedangkan SMK menunjukkan 6 belum sesuai, 33 sesuai, dan
61 sangat sesuai. Pendidik SMK telah banyak memahami penilaian autentik yang harus dilakukan untuk menilai dalam
penerapan kurikulum 2013. Dari instrumen angket terbuka diperoleh data bahwa
penilaian yang dilakukan pendidik berdasarkan data-data yang telah diperoleh. Data tersebut didapat dari penilaian-penilaian yang telah
dilakukan menggunakan berbagai teknik. Dengan perolehan data dari berbagai teknik akan menghasilkan nilai yang sahih karena
berdasarkan kemampuan yang terukur dengan teknik penilaian yang digunakan. Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014
menyebutkan penilaian yang sahih berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Pendidik
mata pelajaran PDTO telah melakukan penilaian sesuai prinsip penilaian yang pertama yaitu sahih.
Dari instrumen angket terbuka dan wawancara diperoleh informasi bahwa pendidik menggunakan penilaian acuan patokan
PAP sebagai prinsip pemberian nilai. Pendidik membuat patokan
151 penilaian tersebut dalam bentuk Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yang sudah ditetapkan dalam perencanaan. Selain KKM pendidik juga membuat pedoman penskoran agar mempermudah pendidik
dalam memberikan skor-skor terhadap peserta didik. Pedoman penskoran dibuat sejak perencanaan yang ada di dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Dengan adanya pedoman dan patokan yang jelas maka pendidik dapat menguragi subyektifitas
yang mungkin terjadi saat pendidik melakukan penilaian. Pendidik berusaha menerapkan penilaian yang objektif dengan adanya
pedoman penskoran dan kriteria penlaian. Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
pendidik tertera prinsip penilaian yang kedua yaitu objektif. Objektif berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. Dari dokumentasi diketahui, dalam pembuatan RPP pendidik
selalu mencantumkan penilaian yang akan dilakukan. Pendidik selalu membuat instrumen dan pedoman penskoran pada tiap RPP.
Namun dari hasil keterangan pendidik dan kepala sekolah yang didapat, tidak setiap pembelajaran pendidik mengambil penilaian.
Pendidik mencari waktu sendiri untuk mengambil penilaian. Kendala yang dihadapi pendidik sehingga tidak dapat mengambil penilaian
setiap pertemuan adalah waktu yang terbatas dan peserta didik yang banyak. Oleh karena itu pendidik tidak mampu untuk
mengambil penilaian pada tiap pertemuan. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik terpisah dengan aktifitas pembelajaran. Dalam
152 Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian hasil
Belajar oleh pendidik menyebutkan prinsip penilaian yang terpadu yaitu penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang
tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Namun pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 pengasih belum dapat melakukan
penilaian pada tiap pembelajaran. Dari instrumen angket diketahui bahwa pendidik sering
memberitahukan kepada peserta didik tentang penilaian yang akan dilakukan oleh pendidik. Informasi yang disampaikan pendidik
kepada peserta didik yaitu rencana pembelajaran, rencana ulangan atau ujian, dan rencana tugas. Selain itu pendidik juga
menyampaikan informasi mengenai hasil penilaian kepada peserta didik. Dengan pemberian informasi tersebut peserta didik dapat
mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran dan ujian. Hasil yang diperoleh juga disampaikan kepada peserta didik agar peserta
didik mengetahui kemampuannya masing-masing. Peserta didik diberitahu kekurangan dalam melakukan pekerjaan atau ujian agar
peserta didik dapat memperbaikinya. Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
menyebutkan prinsip penilaian terbuka yaitu prosedur penilaian kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui
oleh pihak yang berkepentingan. Pendidik telah melakukan prinsip penilaian terbuka seperti pada Permendikbud tersebut.
Dari instrumen angket dan wawancara pendidik dan kepala sekolah diperoleh keterangan bahwa penilaian yang dilakukan oleh
153 pendidik mencakup semua kompetensi baik sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Penilaian yang dilakukan menggunakan teknik yang sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Keseluruhan
kompetensi baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan telah diambil penilaiannya oleh pendidik meskipun teknik yang digunakan
belum terlalu bervariasi namun sudah mencukupi untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 disebutkan prinsip penilaian holistik dan berkesinambungan yang berarti penilaian oleh pendidik
mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik. Penilaian yang dilakukan pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 Pengasih sudah semua
aspek namun belum bisa dilakukan dengan terus menerus dan berkelanjutan pada tiap pertemuan, hanya waktu-waktu tertentu
saja. Dari kepala sekolah diperoleh keterangan bahwa penilaian
yang dilaksanakan oleh pendidik mata pelajaran PDTO telah mengikuti langkah-langkah yang disediakan sekolah. Sekolah telah
memberikan kebijakan untuk mengatur proses pembelajaran yang di dalamnya mencakup proses penilaian. Sekolah menetapkan
aturan yang harus dipenuhi pendidik sebelum proses belajar mengajar. Salah satunya yaitu dengan membuat perencanaan yang
sesuai dengan kriteria sekolah. Perencanaan tersebut yang selanjutnya dipakai oleh pendidik untuk pelaksanaan pembelajaran
154 dan penilaian. Pendidik melaksanakan penilaian sesuai dengan
rencana yang dibuat dan telah dikonfirmasikan kepada pihak sekolah. Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik disebutkan prinsip penilaian yang sistematis yaitu penilaian dilakukan secara terencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 pengasih telah melakukan penilaian
sesuai dengan prosedur yang diberikan pihak sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Dari keterangan pendidik, teknik dan prosedur yang digunakan pendidik telah mendapat persetujuan dari sekolah
melalui buku kerja. Pendidik menggunakan teknik dan prosedur yang sesuai dengan kriteria dari pihak sekolah. Dengan Teknik dan
prosedur yang
benar maka
hasil yang
didapat bisa
dipertanggungjawabkan sebab pendidik melaksanakan penilaian sesuai dengan perencanaan. Pendidik juga membuat laporan
penilaian sebagai pertanggungjawaban terhadap penilaian yang telah dilakukan oleh pendidik. Dalam Permendikbbud Nomor 104
Tahun 2014 disebutkan prinsip penilaian akuntabel yaitu penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
Pendidik mata
pelajaran PDTO
telah melaksanakan penilaian yang akuntabel.
Dari instrumen angket yang diisi oleh pendidik diperoleh informasi bahwa pendidik melaksanakan penilaian sesuai dengan
materi yang dipelajari. Pendidik juga memberikan umpan balik yang
155 bermanfaat untuk peserta didik agar terus belajar. Hasil penilaian
juga menjadi umpan balik bagi pendidik dan sekolah untuk mengevaluasi proses pembelajaran agar ada perbaikan-perbaikan
jika diperlukan.
Pendidik menyampaikan
tujuan penilaian,
menyampaikan informasi penilaian dan memberitahukan hasil yang diperoleh. Dengan demikian peserta didik akan belajar untuk lebih
baik lagi agar mendapat hasil yang baik. Pendidik juga menginterpretasi hasil yang diperoleh sehingga peserta didik akan
lebih termotivasi untuk belajar. Pendidik memberi kesempatan peserta didik untuk mengikuti
remedi bagi yang belum mencapai KKM. Pengayaan belum dilakukan oleh pendidik mata pelajaran PDTO di SMK Negeri 2
pengasih karena waktu yang terbatas. Seperti yang tercantum dalam artikel Tofik Rochadi 2014 lokakarya evaluasi implementasi
kurikulum 2013 bahwa pemahaman guru tentang remedi dan pengayaan SMA 22 belum sesuai, 35 sesuai, 43 sangat
sesuai, SMK 13 belum sesuai, 44 sesuai, 43 sangat sesuai. Hasil penelitian tersebut menunjukkan masih ada pendidik yang
belum memahami tentang perbaikan dan pengayaan. Seiring dengan penelitian tersebut pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN
2 Pengasih telah melakukan perbaikan namun tidak melakukan pengayaan. Pendidik masih perlu belajar untuk memahami
perbaikan dan
pengayaan yang
akan dilakukan
dalam pembelajaran kurikulum 2013.