Perencanaan Penilaian Sikap IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF (PDTO) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 PENGASIH.
                                                                                138 teknik  dan  insrumen  yang  berbeda.  Hasil  penelitian  menunjukkan
perencanaan  penilaian  sikap  100  dalam  kategori  kurang  baik dengan ketercapaian 48,15.
Pendidik  mata  pelajaran  PDTO  di  SMK  Negeri  2  Pengasih merencanakan penilaian sikap hanya dengan satu teknik penilaian.
Dalam  perencanaan  penilaian  sikap  pendidik  harus  menyiapkan berbagai teknik dan instrumen. Teknik dan instrumen untuk menilai
sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik menurut Permendikbud Nomor  104  Tahun  2014  tentang  Penilaian  Hasil  Belajar  oleh
Pendidik  adalah  penilaian  dengan  observasi,  penilaian  diri, penilaian  teman  sebaya,  dan  penilaian  jurnal.  Salah  satu  prinsip
penilaian  kurikulum  2013  adalah  menggunakan  teknik  yang bervariasi,  maka  pendidik  harus  menyiapkan  berbagai  macam
teknik untuk mengambil penilaian sikap. Bambang
Suryadi 2014
dalam buletin
BNSP mencantumkan  penelitian  tentang kesiapan guru-guru madrasah  di
Jakarta dalam mengimplementasi standar penilaian untuk kurikulum 2013.  Dalam  penelitian  tersebut  disebutkan  pemahaman  guru
tentang  teknik  penilaian  yang  digunakan  untuk menilai  sikap.  Hasil penelitian  menunjukkan  pemahaman  guru  tentang  penilaian  sikap
dengan  teknik  observasi  83  tahu  dan  17  tidak  tahu,  teknik penilaian diri 83 tahu dan 17 tidak tahu, penilaian teman sejawat
80  tahu  dan  20  tidak  tahu,  penilaian  dengan  jurnal  57  tahu dan  43  tidak  tahu.  Dari  hasil  penelitian  tersebut  dapat  diketahui
139 bahwa  masih  ada  pendidik  yang  belum  mengetahui  teknik-teknik
yang digunakan dalam menilai sikap peserta didik. Dari angket terbuka yang diisi oleh pendidik dan wawancara
diketahui  bahwa  pendidik  mata  pelajaran  PDTO  melakukan observasi  dengan  skenario  melakukan  presentasi.  Pendidik
merencanakan akan mengamati peserta didik selama peserta didik melakukan  presentasi.  Indikator  yang  muncul  dalam  pedoman
observasi  yaitu  keaktifan,  kerjasama,  dan  toleransi.Dalam merencanakan  penilaian  observasi  pendidik  perlu  menyiapkan
instrumen  berupa  lembar  observasi.  Dalam  lembar  observasi memuat  sejumlah  indikator  perilaku  yang  terkait  dengan  mata
pelajaran maupun secara umum. Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun  2014  tentang  Penilaian  Hasil  Belajar  oleh  pendidik
menyatakan  penilaian  dengan  observasi  yaitu  dengan  melakukan pengamatan  peserta  didik  selama  proses  pembelajaran  dengan
format  penilaian  yang  berisi  indikator  perilaku  peserta  didik. Pendidik telah membuat perencanaan presentasi oleh peserta didik
untuk  mengambil  penilaian  sikap.  Seiring  dengan  penelitian  yang tercantum  dalam  buletin  BNSP  tentang  Kesiapan  Guru  Madrasah
dalam  Mengimplementasi  Standar  penilaian  yang  mendapat  hasil 83  guru  telah  mengetahui  penilaian  sikap  dengan  teknik
observasi. Dari instrumen angket menunjukkan pendidik mata pelajaran
PDTO  belum  bisa  membuat  instrumen  penilaian  diri.  Pemahaman seputar  penilaian  diri  masih  kurang  sehingga  penilaian  diri  belum
140 dapat terlaksana. Tidak ada perencanaan penilaian diri yang dibuat
oleh  pendidik  mata  pelajaran  PDTO.  Dalam  Permendikbud  Nomor 104  Tahun  2014  tentang  Penilaian  Hasil  Belajar  oleh  Pendidik
menyatakan  penilaian  diri  dilakukan  untuk  memberi  penguatan terhadap  kemajuan  proses  belajar  peserta  didik.  Peserta  didik
menilai  dirinya  sendiri  terkait  sikap  peserta didik tersebut.  Pendidik harus  menyiapkan  beberapa  hal  terkait  perencanaan  penilaian
dengan  penilaian  diri.  Pendidik  perlu  mengetahui  tujuan  penilaian diri, pendidik harus menentukan kompetensi yang akan dinilai, dan
menentukan  kriteria  penilaian  yang  digunakan,  serta  merumuskan format  penilaian,  dapat  berupa  daftar  tanda  cek,  atau  skala
penilaian.  Tofik  Rochadi  2014  menyampaikan  hasil  lokakarya evaluasi  implementasi  kurikulum  2013  bahwa  penelitian  yang
dilakukan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Organisasi dan Managemen Abdulloh Alkaf, Tjipto Sumadi dan Furqon mengatakan pemahaman
guru  tentang  konsep  dan  aplikasi  penilaian  diri  sekolah  SMA  36 belum  sesuai,  26  sesuai  dan  38  sangat  sesuai.  Sedangkan  di
SMK  20  belum  sesuai,  30  sesuai  dan  50  sangat  sesuai.  Hal tersebut  menunjukkan  perlunya  pelatihan  atau  sosialisasi  lebih
lanjut terkait dengan penilaian sikap dengan teknik penilaian diri. Dari  hasil  angket  dan  wawancara  pendidik  mata  pelajaran
PDTO belum memahami tentang penilaian teman sebaya sehingga, pendidik  tidak  menyiapkan  perencanaan  apapun  untuk  penilaian
teman  sebaya.Menurut  Permendikbud  Nomor  104  Tahun  2014 tentang  Penilaian  Hasil  Belajar  oleh  Pendidik,  penilaian  teman
141 sebaya  adalah  penilaian  antar  peserta  didik.  Peserta  didik  saling
menilai  satu  sama  lain  terkait  dengan  pencapaian  kompetensi. Instrumen  yang  digunakan  berupa  lembar  pengamatan,  dengan
peserta didik menilai 3 teman sebayanya atau sebaliknya. Penilaian ini  untuk  menambah  variasi  penilaian  sikap.  Pendidik  mata
pelajaran  PDTO  belum  bisa  membuat  instrumen  penilaian  ini  dan belum  menyiapkan  perencanaan  untuk  penilaian  sikap  dengan
teknik  penilaian  teman  sebaya.  Hal  ini  berbeda  dengan  penelitian yang  berjudul  Kesiapan  Guru  Madrasah  dalam  Mengimplementasi
Standar  Penilaian  Kurikulum  2013  yang  tercantum  dalam  buletin BNSP  yang  ditulis  oleh  Bambang  Suryadi  2014,  hasil  penelitian
menyebutkan  80  pendidik  mengetahui  penilaian  sikap  dengan teknik penilaian teman sebaya, dan 20 tidak tahu.
Dari  instrumen  angket  diperoleh  informasi  bahwa  pendidik mata  pelajaran  PDTO  tidak  menyiapkan  format  jurnal  untuk
penilaian  sikap  peserta  didik.  Penilaian  sikap  yang  dilakukan  oleh pendidik  mata  pelajaran  PDTO  hanya  menggunakan  observasi.
Perencanaan  penilaian  sikap  dilakukan  dengan  teknik  yang  tidak bervariasi karena pemahaman yang kurang dari pendidik mengenai
penilaian  sikap.  Menurut  Permendikbud  Nomor  104  Tahun  2014 tentang  Penilaian  Hasil  Belajar  oleh  Pendidik  jurnal  merupakan
kumpulan  rekaman  catatan  guru  dan  tenaga  kependidikan  di lingkungan  sekolah  tentang  sikap  dan  perilaku  positif  atau  negatif,
selama  di  dalam  dan  di  luar  proses  pembelajaran  mata  pelajaran. Penelitian
berjudul Kesiapan
Guru Madrasah
dalam
142 Mengimplementasi  Standar  Penilaian  Kurikulum  2013  yang
tercantum  dalam  buletin  BNSP  dan  disampaiakan  oleh  Bambang Suryadi  2014  menyatakan  53  pendidik  mengetahui  penilaian
dengan  jurnal  dan  47  tidak  tahu  penilaian  dengan  jurnal.  Hal  ini mendukung  penelitian  yang  dilakukan  di  SMK  N  2  Pengasih  pada
pendidik  mata  pelajaran  PDTO  yang  juga  belum  tahu  penilaian dengan jurnal.
                