Perencanaan Penilaian Pengetahuan IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF (PDTO) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 PENGASIH.

143 terhadap teknik penilaian yang digunakan untuk menilai pengetahuan yaitu tes tertulis 93, dan tahu 7 tidak tahu, tes lisan 92 tahu, dan 8 tidak tahu, pemberian tugas 92 tahu, dan 8 tidak tahu. Sebagian besar pendidik yang menjadi responden penelitian tersebut telah memahami teknik-teknik penilaian yang digunakan untuk menilai pengetahuan peserta didik. Pada Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 disebutkan teknik penilaian untuk menilai kompetensi pengetahuan yaitu dengan tes tertulis, observasi saat presentasi, tanya jawab atau percakapan, dan pemberian tugas. Teknik penilaian dengan tes tertulis menggunakan instrumen berupa soal. Bentuk soal tes tertulis dapat berupa memilih jawaban atau dengan mensuplai jawaban. Bentuk tes pilihan jawaban dapat berupa pilihan ganda, dua pilihan benar-salah; ya-tidak, menjodohkan, dan sebab akibat. Sedangkan bentuk soal tes mensuplai jawaban dapat berupa isian atau melengkapi, jawaban singkat, dan uraian. Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal yang mengharuskan siswa merumuskan jawabanya sendiri. Jawaban yang diharapkan dari peserta didik adalah gagasan peserta didik sesuai dengan pemahamanya dan menggunakan kata-katanya sendiri. Dari hasil angket dan wawancara menunjukkan pendidik telah menyiapkan soal-soal untuk menilai pengetahuan peserta didik. Soal-soal tersebut ada dalam setiap RPP lengkap dengan kunci jawaban dan pedoman penskoran. Soal yang dibuat sudah sesuai dengan materi dan bentuknya merupakan soal essay yang 144 mengharuskan peserta didik untuk merumuskan jawabannya sendiri. Hal ini seiring dengan penjelasan dalam Permendikbud Nomor 104 di atas. Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik penilaian yang dilakukan selain dengan tes adalah penilaian dengan non tes yaitu dengan observasi diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Dengan diskusi pendidik dapat mengamati peserta didik dan dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan. Peserta didik akan mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi dan guru dapat mengamati gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah yang digunakan. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang menunjukkan pengetahuan peserta didik dilihat dari penyampaian gagasanya selama diskusi. Dari hasil angket dan wawancara pendidik tidak menyiapkan diskusi untuk diambil nilai pengetahuannya. Diskusi yang direncanakan oleh pendidik untuk menilai sikap peserta didik saja. Pendidik tidak menyiapkan lembar observasi yang dapat digunakan untuk menilai pengetahuan dari diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Hasil angket dan wawancara menyebutkan pendidik telah merencanakan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Rencana tugas yang akan diberikan kepada peserta didik berupa artikel terkait pembelajaran. Artikel tersebut nanti akan 145 didiskusikan dalam kelas. Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil belajar oleh Pendidik menyatakan penilaian pengetahuan dengan tugas adalah pemberian tugas atau projek kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok yang dikerjakan di rumah. Dari tugas tersebut akan menambah penilaian pengetahuan bagi peserta didik.

4. Perencanaan penilaian keterampilan

Perencanaan penilaian keterampilan yang dilakukan pendidik yaitu menentukan teknik dan instrumen yang akan digunakan. Membuat instrumen penilaian berupa jobsheet dan lembar penilaian. Penilaian keterampilan menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 menggunakan beberapa teknik yaitu Unjuk kerja, projek, produk, portoflio, dan tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan 66,70 dalam kategori cukup baik dan 33,30 dalam kategori baik. Ketercapaian perencanaan penilaian keterampilan adalah 69,44 dari harapan 100. Bambang Suryadi 2014 dalam buletin BNSP mencantumkan hasil penelitian tentang kesiapan guru-guru madrasah dalam mengimplementasi standar penilaian untuk kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman guru terhadap teknik penilaian yang digunakan untuk menilai keterampilan yaitu tes praktik 89, dan tahu 11 tidak tahu, tes projek 73 tahu, dan 27 tidak tahu, pemberian penilaian portofolio 78 tahu, dan 22 tidak tahu. Hasil tersebut menunjukkan masih perlunya sosialisasi tentang teknik penilaian 146 keterampilan agar pendidik dapat mengaplikasikannya dengan benar. Dari hasil instrumen terbuka dan wawancara diperoleh informasi bahwa pendidik merencanakan penilaian keterampilan dengan teknik unjuk kerja, praktik, dan portofolio. Pendidik mata pelajaran PDTO telah menyiapkan jobsheet sebagai sarana penilaian unjuk kerja dan lembar penilaian yang akan digunakan untuk menilai ujian praktik. Penilaian unjuk kerja dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian dengan unjuk kerja sangat cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu. Instrumen yang digunakan bisa menggunakan daftar cek atau skala penilaian. Seperti penelitian yang berjudul Kesiapan Guru Madrasah dalam Mengimplementasi Standar Penilaian Kurikulum 2013 yang tercantum dalam buletin BNSP yang disusun oleh Bambang Suryadi 2014 89 pendidik telah mengetahui tes praktik dan 11 tidak tahu. Pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 Pengasih termasuk sudah mengetahui dan menerapkan tes praktik. Hasil angket dan wawancara menunjukkan perencanaan penilaian projek sudah dilakukan oleh pendidik mata pelajaran PDTO. Pendidik telah menyiapkan projek yang akan diberikan kepada peserta didik dan menyiapkan lembar penilaian yang akan digunakan untuk menilai projek tersebut. Projek yang diberikan yaitu pemeriksaan dan penataan alat ukur. Penilaian projek dapat