Prosedur Perencanaan Penilaian IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF (PDTO) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 PENGASIH.
                                                                                132 ditentukan
sekolah maupun
pemerintah. Langkah-langkah
perencanaan  penilaian  meliputi  analisis  kebutuhan,  merumuskan tujuan  evaluasi,  mengidentifikasi  kompetensi  yang  akan  dinilai,
menentukan teknik penilaian yang akan digunakan, menyusun kisi- kisi,  mengembangkan  draf  instrumen,  dan  membuat  kriteria
ketuntasan minimal KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur perencanaan
penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik mata pelajaran PDTO di SMK  Negeri  2  Pengasih  100  pada  kategori  sangat  baik  dengan
ketercapain 86,36. Hasil wawancara kepada kepala sekolah SMK Negeri  2  Pengasih  yaitu  sekolah  telah  berusaha  mendukung
pendidik  agar  mempunyai  perencanaan  pembelajaran  yang  baik. Hal  ini  terlihat  dari  SMK  Negeri  2  Pengasih  telah  mewajibkan
pendidik untuk mengumpulkan berkas yang berisi perencanaan baik perencanaan  proses  pembelajaran maupun  perencanaan  penilaian
dalam  satu  buku  kerja  guru.  Perencanaan  yang  telah  dibuat pendidik akan dikoreksi kelengkapan dokumen. Kepala sekolah dan
wakil  kepala  sekolah  bagian  kurikulum  yang  bertanggung  jawab memantau  perencanaan  yang  dibuat  pendidik  dari  buku kerja.  Jika
ditemukan  berkas  yang  belum  lengkap  maka  pendidik  harus melengkapi  dokumen  tersebut.  Perencanaan  penilaian  yang
dokumennya  ada  dalam  buku  kerja  yaitu  penentuan  KKM,  buku program  penilaian,  teknik,  istrumen  dan  pedoman  penilaian  ada
dalam  masing-masing  RPP,  hasil  analisa  silabus,  pelaksanaan program  semester,  kisi-kisi  soal,  daftar  nilai  peserta  didik,  catatan
133 pemberian  tugas  peserta  didik,  analisa  hasil  belajar,  program
perbaikan  dan  pengayaan.  Sekolah  dengan  ketat  mengecek kelengkapan dokumen dalam buku kerja tersebut sehingga pendidik
bisa dipastikan memiliki perencanaan dalam mengajar. Ismiyatun  2013  pernah  melakukan  penelitian  tentang
mekanisme  dan  prosedur  penilaian  pada  pembelajaran  batik  di  5 SMK  di  Yogyakarta.  Prosedur  penilaian  yang  diteliti  oleh  Ismiyatun
mencakup  perumusan  kisi-kisi,  perumusan  indikator  pencapaian kompetensi,
penyusunan langkah-langkah
penilaian, telaah
instrumen, hingga pengolahan hasil penilaian. Hasil penelitian yang dilakukan  menunjukkan  prosedur  penilaian  pembelajaran  batik  5
SMK di Yogyakarta berada pada kategori baik dengan ketercapaian 60,96. Penelitian tersebut semakin menguatkan penelitian di SMK
Negeri  2  pengasih  bahwa  pendidik  telah  memahami  prosedur penilaian yang benar. Hasil penelitian Ismiyatun menunjukkan pada
hasil  yang  baik  sehingga  pendidik  hanya  perlu  belajar  agar  tidak hanya memahami namun juga menguasai prosedur penilaian.
Pendidik  mata  pelajaran  PDTO  di  SMK  Negeri  2  Pengasih 100  melakukan  prosedur  perencanaan  penilaian  dengan  sangat
baik. Menurut Zainal Arifin 2013:88 perencanaan evaluasi meliputi :  analisis  kebutuhan,  merumuskan  tujuan  evaluasi,  menyusun  kisi-
kisi, mengembangkan draf instrumen, uji coba dan analisis, merevisi dan  menyusun  instrumen  final.  Hal-hal  yang  dilakukan  pendidik
PDTO  SMK  Negeri  2  Pengasih  dalam  membuat  perencanaan penilaian yaitu :
134 a.  Membuat tujuan penilaian
Hasil  dari  angket  terbuka  menunjukkan  pendidik mata  pelajaran  PDTO  telah  membuat  tujuan  penilaian
yaitu  untuk  mengukur  ketercapaian  kompetensi  dan untuk  mengetahui  tingkat  penguasaan  materi  peserta
didik.  Sementara  tujuan  penilaian  secara  umum  yaitu untuk  mengetahui  kemajuan  belajar  siswa,  untuk
perbaikan  dan  peningkatan  kegiatan  belajar  siswa  serta sekaligus  memberi  umpan  balik  bagi  perbaikan
pelaksanaan  kegiatan  belajar. Tujuan  penilaian  ini
menjadi  dasar  untuk  menentukan  arah,  ruang  lingkup materi, jenismodel, dan karakter alat penilaian.
Dalam  Permendikbud  Nomor  104  Tahun  2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik disebutkan
tujuan  penilaian  yaitu  :  mengetahui  tingkat  penguasaan materi,
menetapkan ketuntasan
penguasaan kompetensi,  menetapkan  program  perbaikan  dan
pengayaan, serta memperbaiki proses pembelajaran. b.  Melakukan analisa silabus dan analisa kebutuhan
Dari  dokumentasi  yang  dikumpulkan  terdapat analisa  silabus  yang  mengurai  keterkaitan  SKL,  KI,  dan
KD.  Analisa  yang  dibuat  pendidik  menunjukkan kompetensi  yang  harus  dimiliki  peserta  didik  pada  tiap
indikator.  Sedangkan  dari  instrumen  angket  yang  diisi oleh  pendidik  didapat  hasil  analisa  kebutuhan  dalam
135 pembelajaran  yaitu  ketersediaan  bahan  praktik  yang
kurang,  dan  waktu  yang  tidak  kurang.  Solusi  yang direncanakan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan
mengganti  kegiatan  dengan  tugas  agar  penilaian  tetap bisa  dilakukan.  Dengan  melakukan  analisa  kebutuhan
maka  pendidik  akan  mengetahui  kekurangan  saat pembelajaran dan dapat memperbaikinya segera
c.  Mengidentifikasi kompetensi yang akan dinilai Dari  instrumen  angket  yang  diisi  oleh  pendidik
menunjukkan  pendidik  mata  pelajaran  PDTO  telah mengidentifikasi
kompetensi yang
akan dinilai.
Kompetensi  yang  akan  dinilai  yaitu  kemampuan mengidentifikasi  alat  ukur,  kemampuan  membaca  alat
ukur,  kemampuan  menggunakan  alat  ukur,  kemampuan memilih  alat  ukur.  Dalam  kurikulum  semua  jenis
kompetensi dan hasil belajar sudah dirumuskan oleh tim pengembang
kurikulum, seperti
kompetensi inti,
kompetensi  dasar,  hasil  belajar  dan  indikator.  Pendidik hanya  perlu  mengidentifikasi  kompetensi  mana  yang
akan dinilai. d.  Membuat  kisi-kisi  penilaian  dan  rencana  pelaksanaan
pembelajaran RPP Langkah  menyusun  kisi-kisi  yaitu  melakukan
analisis  silabus,  menyusun  kisi-kisi,  membuat  soal, menyusun  lembar  jawab,  membuat  kunci  jawaban,
136 menyusun pedoman penskoran. Pendidik menyusun kisi-
kisi  agar  materi  penilaian  representatif  dan  relevan dengan  materi  pelajaran  yang  sudah  diberikan  oleh
pendidik kepada peserta didik. Dari  angket  terbuka  didapat  data  bahwa  pendidik
telah  membuat  kisi-kisi,  namun  dilihat  dari  dokumen yang  ada  pendidik  hanya  membuat  kisi-kisi  untuk  ujian
tengah  semester.  Dalam  buku  kerja  sudah  ada  RPP yang  didalamnya  berisi  rencana  belajar  dan  evaluasi.
Dalam  RPP  tersebut  memuat  rencana  evaluasi  beserta instrumen dan pedoman penskorannya.
e.  Menentukan  teknik  dan  mengembangkan  instrumen penilaian
Teknik penilaian ada dalam bentuk tes dan non tes. Teknik  penilaian  dalam  bentuk  tes  pendidik  harus
membuat  instrumen  berupa  soal.  Sedangkan  untuk teknik  dalam  bentuk  non  tes  pendidik  dapat  membuat
instrumen  angket,  pedoman  observasi,  pedoman wawancara,  studi  dokumentasi,  skala  sikap,  penilaian
bakat, minat dan sebagainya. Dari  angket  terbuka  dan  wawancara  diperoleh
informasi pendidik mata pelajaran PDTO telah membuat instrumen  berupa  soal-soal  yang  ada  dalam  RPP  untuk
menilai dengan tes. Untuk menilai dalam bentuk non tes pendidik  juga  telah  membuat  pedoman  observasi  yang
137 ada  dalam  RPP.  Teknik  penilaian  akan  dibahas  lebih
dalam dalam masing-masing kompetensi. f.  Menentukan kriteria ketuntasan minimal KKM
Dalam  Permendikbud  Nomor  104  Tahun  2014 menyatakan  penilaian  mengacu  pada  kriteria,  penilaian
terhadap  peserta  didik  tidak  dibandingkan  dengan peserta  didik  lainnya  namun  dibandingkan  dengan
capaian kompetensi yang dipersyaratkan. Dari  angket  dan  wawancara,  pendidik  mata
pelajaran  PDTO  telah  menentukan  kriteria  ketuntasan minimal  KKM  yang  berdasarkan  pada  daya  dukung,
intake  dan  kompleksitas.  Dari  perhitungan  tersebut pendidik  mendapat  nilai  KKM  untuk  mata  pelajaran
PDTO  yaitu  angka  76,67  sebagai  skor  sebelum  diolah pada proses pembuatan laporan penilaian.
                