Deskripsi Data Prosedur Perencanaan Penilaian
99 Data angket responden guru tentang prosedur perencanaan
penilaian terdiri dari 11 butir pertanyaan, hasil analisis deskriptif yang didapat yaitu Mi = 27,5 dan Sdi = 5,5. Ketercapaian dari
indikator ini dari ketiga pendidik yang melaksanakan yaitu sebesar 86,36. Pengkategorian distribusi skor prosedur perencanaan
penilaian masing-masing pendidik dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Kategori Skor Prosedur Perencanaan Penilaian
No Rentang Skor Kategori Frekuensi F
F
1 X ≥ 35,8
Sangat Baik 3 100
2 30,3 sd 35,8 Baik
3 24,8 sd 30,3 Cukup Baik
4 19,3 sd 24,8 Kurang Baik 0
5 19,3
Tidak Baik
Gambar 4. Diagram Pie Prosedur Perencanaan Penilaian Dari Gambar 4. diagram pie tersebut diketahui bahwa
prosedur pembuatan perencanaan penilaian dari ketiga guru mata pelajaran PDTO 100 pada kategori sangat baik. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur perencanaan penilaian mata pelajaran PDTO dilaksanakan dengan sangat baik.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian
kurikulum serta dari dokumen terkait diperoleh informasi bahwa
100
Prosedur Pembuatan Rencana Penilaian
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Tidak Baik
100 sekolah mewajibkan para pendidik untuk membuat perencanaan
penilaian dengan membuat buku kerja guru. Dengan adanya buku kerja tersebut sekolah telah mewajibkan pendidik untuk membuat
perencanaan sesuai dengan prosedur. Buku kerja memuat semua rencana proses pembelajaran selama satu semester termasuk
rencana-rencana penilaian yang akan dilakukan. Buku kerja tersebut harus dikumpulkan kepada pihak sekolah sejak awal
semester untuk dikoreksi dan sebagai bahan pemantauan terhadap kinerja guru dalam merencanakan proses pembelajaran. Dengan
demikian pendidik harus membuat perencanaan penilaian sesuai dengan prosedur dari sekolah.
Dari angket terbuka didapat tujuan yang dibuat oleh pendidik. Tujuan penilaian dari mata pelajaran PDTO yang dibuat
pendidik yaitu mengukur tercapainya kompetensi, mengetahui tingkat penguasaan materi, mengetahui hasil kemajuan belajar
siswa, memberi umpan balik proses belajar mengajar, mengetahui kesulitan belajar siswa, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Pada pengumpulan dokumentasi tujuan ini tidak ditemukan atau tidak tertulis. Tujuan juga tidak dicantumkan dalam buku kerja yang
dikumpulkan pada sekolah. Dari dokumentasi didapat hasil analisa silabus yang dibuat
oleh pendidik. Hasil analisa tersebut terlampir. Sementara itu analisa kebutuhan dilakukan oleh pendidik dan hasilnya dapat
dilihat pada angket terbuka. Kekurangan dalam pembelajaran yaitu keterbatasan bahan praktik, dan waktu pembelajaran yang
101 berkurang akibat suatu acara atau kegiatan tertentu. Solusi yang
dilakukan yaitu diganti dengan pemberian tugas dan untuk waktu yang berkurang dengan mengganti waktu lain namun mengurangi
materi tambahan. Dalam angket terbuka yang diisi pendidik terdapat
identifikasi kompetensi yang akan dinilai. Melakukan identifikasi terhadap kompetensi yang akan dinilai termasuk dalam langkah
dalam merencanakan penilaian. Identifikasi yang telah dibuat oleh pendidik mata pelajaran PDTO yaitu kemampuan mengidentifikasi
alat ukur, membaca alat ukur, menggunakan alat ukur, dan memilih alat ukur.
Dari dokumentasi yang dikumpulkan peneliti, identifikasi kompetensi tersebut dalam format program penilaian. Dalam
mengidentifikasi kompetensi pendidik membuat dokumen buku program penilaian yang ada pada buku kerja. Dengan adanya
identifikasi tersebut maka pendidik akan lebih mudah dalam membuat kisi-kisi penilaian karena kompetensi yang akan dinilai
sudah ditentukan. Dilihat dari dokumentasi pendidik telah membuat kisi-kisi penilaian. Kisi-kisi yang dibuat oleh pendidik mata pelajaran
PDTO yang ada dalam buku kerja adalah kisi-kisi untuk MID semester. Komponen yang tertera pada kisi-kisi yaitu Standar
kompetensi kompetensi dasar, materi pelajaran, indikator, bentuk soal dan nomor soal.
Dokumentasi menunjukkan pendidik telah membuat kriteria penilaian yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Penentuan KKM
102 harus dilakukan saat pembuatan rencana pembelajaran. Penentuan
KKM didasarkan pada kompleksitas, daya dukung dan intake. Hasil yang diperoleh oleh pendidik mata pelajaran PDTO dalam
menentukan KKM yaitu dengan nilai 76,67. Nilai tersebut merupakan skor yang diberikan pendidik sebelum diolah menjadi
laporan penilaian. Hasil instrumen angket terbuka yang diisi pendidik
menunjukkan teknik-teknik penilaian yang digunakan pendidik dalam melakukan penilaian. Teknik penilaian yang digunakan oleh
pendidik mata pelajaran PDTO yaitu penilaian pengetahuan dengan tes tertulis dan lisan, penilaian sikap dengan pengamatan saat
presentasi dan selama pembelajaran, sedangkan penilaian keterampilan dengan tes praktik dan projek. Penentuan teknik
penilaian dibuat dalam dokumen buku program penilaian. Sedangkan instrumen dan pedoman penskoran disatukan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Pendidik telah membuat rencana penilaian semua kompetensi baik sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meskipun teknik yang digunakan belum bervariasi.
Waktu-waktu yang digunakan dalam pengambilan penilaian dibuat dalam rencana program semester. Dalam rencana program
semester tersebut telah direncanakan waktu-waktu yang akan digunakan untuk pembelajaran dan waktu untuk penilaian terutama
mid semester, ujian akhir semester, dan ujian praktik. Selain waktu untuk pengambilan nilai pendidik juga merencanakan waktu untuk
103 perbaikan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM. Pendidik
hanya merencanakan waktu untuk perbaikan namun perencanaan soal maupun tugas untuk perbaikan belum ada.