Pembahasan Pelaksanaan Penilaian Sikap
156 Penilaian sikap terdiri dari penilain sikap spiritual dan sikap
sosial. Teknik yang seharusnya digunakan untuk menilai sikap peserta didik ada berbagai macam. Menurut Permendikbud Nomor
104 Tahun 2014 teknik yang digunakan untuk menilai sikap yaitu observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan jurnal. Dilihat
dari perencanaan penilaian sikap, pendidik hanya merencanakan penilaian dengan observasi. Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan penilaian sikap 100 dalam kategori kurang baik. Ketercapaian pelaksanaan penilaian sikap adalah 23,81 dari
harapan 100. Dilihat dari perencanaan penilaian sikap yang telah dibahas
sebelumnya menunjukkan perencanaan penilaian sikap dalam kategori kurang baik. Perencanaan yang kurang baik akan
mengakibatkan pelaksanaan pun menjadi kurang baik. Dari keterangan pendidik pelaksanaan penilaian sikap sesuai dengan
perencanaan yang dibuat pendidik. Teknik yang digunakan untuk menilai sikap siswa hanya dengan pengamatan atau observasi.
Teknik lain tidak atau belum dapat terlaksana. Pengamatan yang dilakukan pendidik menjadi satu-satunya sumber data untuk menilai
sikap siswa. Observasi dilakukan dengan skenario presentasi, pendidik mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan materi
dan menanggapi pertanyaan dari peserta didik lain. Selama presentasi akan terjadi interaksi antar peserta didik, itu merupakan
kesempatan pendidik untuk menilai sikap sosial peserta didik. Untuk sikap
spiritual pendidik
mengamati peserta
didik setiap
157 pembelajaran maupun diluar pembelajaran. Pendidik mengandalkan
ingatan untuk menambah data untuk menilai peserta didik. Pendidik tidak menggunakan teknik lain hanya dengan observasi, oleh
karena itu pelaksanaan penilaian sikap masih dalam kategori cukup baik.
Menurut kepala sekolah SMK Negeri 2 Pengasih hal yang menjadi kendala dalam penilaian ini adalah kurangnya pengetahuan
pendidik dalam penilaian. Sekolah telah mengusahakan cara agar dapat membantu pendidik agar lebih paham tentang penilaian
kurikulum 2013 dengan mengadakan sosialisasi dari pengawas. Namun sosialisasi yang telah dilakukan belum fokus pada penilaian
saja, materi yang disampaikan masih umum. Sementara pendidik yang telah didiklat juga masih belum memahami tentang teknik-
teknik penilaian yang harus digunakan untuk menilai kompetensi peserta didik.
Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 disebutkan teknik penilaian yang digunakan dalam melakukan penilaian harus
bervariasi dan memeperoleh banyak data sehingga penilaian akurat. Namun pendidik hanya menggunakan satu teknik saja
sehingga data yang diperoleh pun terbatas.