Perencanaan penilaian keterampilan IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF (PDTO) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK N 2 PENGASIH.

146 keterampilan agar pendidik dapat mengaplikasikannya dengan benar. Dari hasil instrumen terbuka dan wawancara diperoleh informasi bahwa pendidik merencanakan penilaian keterampilan dengan teknik unjuk kerja, praktik, dan portofolio. Pendidik mata pelajaran PDTO telah menyiapkan jobsheet sebagai sarana penilaian unjuk kerja dan lembar penilaian yang akan digunakan untuk menilai ujian praktik. Penilaian unjuk kerja dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian dengan unjuk kerja sangat cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu. Instrumen yang digunakan bisa menggunakan daftar cek atau skala penilaian. Seperti penelitian yang berjudul Kesiapan Guru Madrasah dalam Mengimplementasi Standar Penilaian Kurikulum 2013 yang tercantum dalam buletin BNSP yang disusun oleh Bambang Suryadi 2014 89 pendidik telah mengetahui tes praktik dan 11 tidak tahu. Pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 Pengasih termasuk sudah mengetahui dan menerapkan tes praktik. Hasil angket dan wawancara menunjukkan perencanaan penilaian projek sudah dilakukan oleh pendidik mata pelajaran PDTO. Pendidik telah menyiapkan projek yang akan diberikan kepada peserta didik dan menyiapkan lembar penilaian yang akan digunakan untuk menilai projek tersebut. Projek yang diberikan yaitu pemeriksaan dan penataan alat ukur. Penilaian projek dapat 147 digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasi suatu hal secara jelas. Penilaian dilakukan sejak perencanaan, pelaksanaan hingga laporan hasil akhir. Instrumen yang digunakan adalah rubrik yang berisi kriteria penilaian. Pendidik membuat rencana projek sejak awal semester untuk menambah variasi teknik penilaian keterampilan. Seperti penelitian yang dicantumkan Bambang Suryadi 2014 dalam buletin BNSP 73 pendidik madrasah tahu penilaian dengan projek dan 27 tidak tahu. Pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 Pengasih sudah tahu dan sudah menerapkan penilaian projek tersebut. Dari instrumen angket diperoleh informasi bahwa pendidik mata pelajaran PDTO belum menyiapkan penilaian keterampilan dengan produk. Perencanaan penilaian keterampilan dengan produk masih terkendala terbatasnya sarana dan waktu. Pengetahuan pendidik tentang penilaian dengan teknik pembuatan produk juga menjadi kendala terlaksananya penilaian ini. Sehingga pendidik belum dapat merencanakan penilaian produk. Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi mapupun seni seperti: alat teknologi contohnya penghemat bahan bakar, indikator cuaca, dan barang-barang yang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam. Penilaian dilakukan sejak persiapan, pembuatan hingga hasil produk yang telah jadi. Pada 148 tahap persiapan penilaian meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. Tahap pembuatan penilaian meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. Tahap penilaian produk meliputi : penilaian produk yang dihasilkan sesuai kriteria yang ditetapkan misalnya berdasarkan tampilan, fungsi dan estetika. Dari instrumen angket didapat informasi bahwa perencanaan penilaian portofolio telah dilakukan oleh pendidik mata pelajaran PDTO. Pendidik merencanakan penilaian portofolio dengan laporan-laporan dan projek yang akan dikerjakan peserta didik. Perencanaan penilaian keterampilan telah menggunakan teknik yang bervariasi. Menurut Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik penilaian portofolio pada dasarya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk satu mata pelajaran. Penilaian hasil karya satu periode tersebut dinilai oleh pendidik dan peserta didik sendiri. Penelitian yang tercantum berjudul Kesiapan Guru Madrasah dalam Mengimplementasi Standar Penilaian Kurikulum 2013 dalam buletin BNSP oleh Bambang Suryadi 2014 menyebutkan 78 pendidik tahu penilaian dengan portofolio dan masih 22 pendidik yang tidak tahu. Pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 Pengasih telah menerapkan penilian portofolio.

5. Pembahasan Pelaksanaan Prinsip Penilaian Kurikulum 2013

149 Penilaian telah direncanakan oleh pendidik yang kemudian harus dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pembahasan pelaksanaan penilaian berdasarkan kurikulum 2013 meliputi pelaksanaan penilaian sesuai dengan prinsip penilaian, penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Menurut permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik aspek prinsip umum meliputi sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif. Dalam melaksanakan penilaian pendidik menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP, menerapkan belajar tuntas, berkesinambungan, terbuka, memberi umpan balik, dan memberi kesempatan remedi bagi yang belum memenuhi kriteria. Dari prinsip-prinsip tersebut kemudian dibandingkan dengan pelaksanaan penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik mata pelajaran PDTO di SMK Negeri 2 Pengasih. Hasil penelitian menunjukkan 66,70 pelaksanaan penilaian berdasarkan prinsip penilaian dalam kategori baik dan 33,30 dalam kategori sangat baik. Ketercapaian pelaksanaan prinsip penilaian sebesar 71,79 dari harapan 100. Ismiyatun 2013 telah meneliti komponen prinsip penilaian pada pembelajaran batik SMK di Yogyakarta, dalam penelitian disebutkan komponen prinsip penilaian autentik memiliki ketercapaian sebesar 65,78. Jika dibandingkan dengan penelitian tersebut hasil yang dipeoleh dari SMK N 2 Pengasih hampir mendekati dengan hasil penelitian Ismiyatun. Hasil penelitian