Promosi Produk Bordir dan Konveksi Padurenan

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 90

2. Promosi Produk Bordir dan Konveksi Padurenan

Selain pelatihan, Bank Indonesia Semarang bersama Disperinkop Kabupaten Kudus juga mengupayakan promosi produk-produk Padurenan melalui pameran di Semarang dan Surabaya. Salah satu dampak yang diperoleh UMKM adalah wawasan baru mengenai harga produk, perluasan pasar, pengenalan trenselera pasar sekaligus mengenali tingkat persaingan produk sejenis. Selanjutnya, jejaring baru yang diperoleh dari desainer Ramli dan pakar bordir Hery Suhersono diharapkan juga dapat meningkatkan segmen pasar baru maupun omzet penjualan produk bordir Padurenan ini. Sejalan dengan upaya tersebut, untuk lebih mengenalkan desa Padurenan beserta produk bordir dan konveksinya, fasilitasi berikutnya yang akan dilakukan adalah melakukan launching desa produktif klaster bordir dan konveksi Padurenan ini yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2009. Dalam launching tersebut, akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Kudus, Bank Indonesia Semarang, Depnakertrans RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta Bank Jateng; dilanjutkan dengan lomba desain busana bordir dengan mengundang Hery Suhersono sebagai salah satu juri, pameran produk dan konveksi serta launching desain maket desa wisata. ♣ ♣ ♣ ♣ ♣ K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 91 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan pemerintah daerah dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan output daerah, mencapai pertumbuhan dan stabitas perekonomian daerah, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan daerah secara umum. Selain itu, APBD juga merupakan kebijakan operasional yang menjadi turunan dari strategi pembangunan pemerintah yang telah ditetapkan Renstrada, sehingga dapat terlihat arah keberpihakan pemerintah daerah. Berkenaan dengan anggaran daerah merupakan alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, maka APBD harus benar-benar menggambarkan angka-angka ekonomis yang mencerminkan kebutuhan masyarakat untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kesejahteraannya. Dalam APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2009, pendapatan daerah ditargetkan tercapai sebesar Rp5,21 triliun atau meningkat sebesar 1,73 dibandingkan tahun 2008. Angka tersebut terdiri atas Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar Rp3,63 triliun dan dana perimbangan sebesar Rp1,58 triliun. PAD Provinsi Jawa Tengah terdiri atas Pajak Daerah sebesar Rp2,95 triliun, Retribusi Daerah sebesar Rp125 miliar, Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp147 miliar, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp397 miliar. Sedangkan Dana Perimbangan terdiri atas Dana Bagi Hasil Pajakbukan Pajak sebesar Rp 530 miliar dan Dana Alokasi Umum DAU sebesar Rp 1,05 triliun. Pada tahun 2009 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus DAK dari Pemerintah Pusat sehingga pos ini besarnya 0 Grafik 4.1 dan 4.2. Target belanja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 adalah sebesar Rp5,37 triliun atu lebih rendah dibandingkan belanja pemerintah tahun 2008 yang sebesar Rp5,66 triliun. Belanja tersebut terdiri atas belanja tidak langsung sebesar Rp3,30 triliun dan belanja langsung Rp2,06 trilIun. Target belanja tidak K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 92 4 4 4 4 9 2 2 5 6 4 28 2 0 0 8 2 4 .4 4 5 9A 9 + 6 4 4 4 4 4 4 4 4 = 6 = = = = = 7 7 A7 + = 7 7 A7 + = 4 4 4 = 6 = = langsung terdiri atas belanja Pegawai sebesar Rp1,10 triliun, Hibah sebesar Rp87 miliar, Bantuan Sosial sebesar Rp424 miliar, Bagi hasil kepada KabKota sebesar Rp1,13 triliun, Bantuan Keuangan kepada KabKota sebesar Rp538 miliar dan BelanjaTidak Terduga sebesar Rp25 miliar. Sedangkan target belanja langsung terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp239 miliar, Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp1,30 triliun dan Belanja Modal sebesar Rp522 miliar Grafik 4.3 dan 4.4. Grafik 4.1 Komposisi PAD Pemprov Jateng 2009 Grafik 4.2 Komposisi Dana Perimbangan Pemprov Jateng 2009 Grafik 4.3 Komposisi Belanja Tidak Langsung Pemprov Jateng 2009 Grafik 4.4 Komposisi Belanja Langsung Pemprov Jateng 2009

4.1. REALISASI PENDAPATAN DAERAH