K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
II-2009
85
II.2. Permasalahan KUR
Sebagai salah satu bentuk pembinaan terhadap bank pelaksana KUR, Bank Indonesia melakukan pertemuan koordinasi bank pelaksana dan Dinas Pelayanan
Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah. Pada pertemuan yang terakhir diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2009, terdapat 2 dua permasalahan KUR
sebagai berikut:
a. Melambatnya Pertumbuhan Realisasi KUR
Berdasarkan Addendum I MoU tanggal 14 Mei 2008, Pasal 2 ayat 8 yang menyebutkan bahwa “KreditPembiyaan yang dapat disalurkan oleh Bank
kepada setiap UMKMK yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Kredit adalah Kredit Pembiayaan Baru dan atau diberikan kepada Debitur Baru dan bukan
kepada Debitur yang sedang menerima Kredit Pembiayaan dari perbankan yang dibuktikan dengan hasil BI Checking pada saat permohonan Kredit
Pembiayaan diajukan.” Ketentuan tersebut turut menyebabkan melambatnya pertumbuhan realisasi KUR, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut,
bank pelaksana mengusulkan agar kredit konsumsi seperti KPR dan kredit
Realisasi KUR di Jateng
- 2.000.000
4.000.000
Posisi R
e a
li s
a s
i R
p J
u ta
Realisasi Kredit Rp Juta Jumlah Debitur
Realisasi Kredit Rp Juta 357.483 1.154.168 1.316.874 1.885.508 2.015.604 2.058.401 2.113.607 Jumlah Debitur
22.461 194.863 301.285 369.465 402.020 418.872 430.437
Mar 08 Jun 08
Sep 08 Des 08
Mar 09 Mei 09
Jun 09
Realisasi KUR Nasional
- 10.000.000
20.000.000
Posisi R
e a
li s
a s
i R
p J
u ta
Realisasi Kredit Rp Juta Jumlah Debitur
Realisasi Kredit Rp Juta 3.272.79 8.377.90 10.961.4 12.624.1 13.661.8 14.514.9 14.882.6 Jumlah Debitur
199.736 916.527 1.329.25 1.671.66 1.862.04 1.956.96 2.025.08 Mar 08
Jun 08 Sep 08
Des 08 Mar 09
Mei 09 Jun 09
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
II-2009
86
kepemilikan kendaraan bermotor dikecualikan dalam kriteria calon nasabah yang sedang menikmati kredit dalam mengajukan KUR, karena jenis-jenis
kredit tersebut merupakan kredit konsumsi yang dianggap mutlak diperlukan oleh UMKM untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tinggal dan transportasi
dalam melakukan usahanya.
b. NPL KUR