K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
II-2009
41
dalam  6  bulan  pertama  tahun  2009  terlihat  mengalami  perkembangan  yang  cukup rendah  dan stabil lihat Grafik 2.2. Namun demikian,  dengan kecenderungan inflasi
Jawa Tengah yang lebih tinggi dari inflasi nasional, maka pengendalian inflasi di Jawa Tengah  perlu  menjadi  salah  satu  program  prioritas  pemerintah  daerah,  Bank
Indonesia  dan  instansi  terkait  yang  tergabung  dalam  Tim  Pemantauan  dan Pengendalian Harga TPPH.
2.1.  Inflasi Berdasarkan Kelompok
Inflasi  berdasarkan  kelompok  barang  secara  kuartalan  menunjukkan kecenderungan  yang  makin  menurun,  setelah  mencapai  puncaknya  pada  bulan  Juli
2008.  Kelompok  makanan  jadi  dan  kelompok  kesehatan  menjadi  sumber  utama inflasi kuartalan Jawa Tengah triwulan ini. Sementara itu, kelompok bahan makanan
dan kelompok sandang yang mengalami deflasi menjadi penyebab rendahnya inflasi kuartalan triwulan ini.
2.1.1.  Inflasi Kuartalan qtq
Kenaikan  harga  tertinggi  pada  triwulan  ini  terjadi  pada  kelompok  makanan jadi 1,86,  diikuti  oleh  kelompok  kesehatan 0,66,  kelompok transpor 0,37
dan kelompok  perumahan 0,28. Dilihat  dari sumbangannya terhadap  laju inflasi, kelompok  makanan  jadi  memberikan  sumbangan  inflasi  sebesar  0,37,  sedangkan
kelompok kesehatan sebesar 0,09. Selanjutnya,  pembahasan  akan  diuraikan  berdasarkan  kelompok  barang  dan
jasa, sesuai dengan kriteria yang digunakan oleh BPS.
a. Kelompok Bahan Makanan
Kelompok  bahan  makanan  mengalami  perubahan  IHK  yang  menurun  pada triwulan ini atau terjadi deflasi.  Penurunan IHK kelompok bahan makanan terutama
disebabkan oleh penurunan IHK subkelompok sayur-sayuran -8,98, subkelompok bumbu-bumbuan  -6,48,  dan  subkelompok  ikan  segar  -3,41.  Sementara  itu,
subkelompok yang mengalami peningkatan IHK tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,86 dan subkelompok padi-padian 0,67.
Beberapa  komoditas  yang  memberikan  sumbangan  deflasi  dalam  kelompok bahan makanan antara lain adalah bawang merah, cabe merah, tomat sayur, bayam,
kangkung,  pisang,  semangka,  ikan  bandeng,  ikan  kembung,  dan  lele.  Sedangkan komoditas  yang  dominan  memberikan  sumbangan  inflasi  dalam  triwulan  ini  antara
lain adalah bawang putih, daging ayam ras, daging sapi, cabe rawit, apel, buncis, dan kacang panjang.
Pasokan  beras  pada  triwulan  II-2009  tercatat  mengalami  kenaikan  karena daerah  pemasok  masih  berada  dalam  periode  panen  tahap  II.  Berdasarkan  data
K
AJIAN
E
KONOMI
R
EGIONAL
P
ROVINSI
J
AWA
T
ENGAH
T
RIWULAN
II-2009
42
Perum Bulog Divisi Regional Divre Jawa Tengah, pengadaan stok pangan khususnya beras  oleh  Bulog  mengalami  peningkatan.  Stok  bahan  pangan  khususnya  beras
yang dimiliki Bulog Jateng sampai dengan Juni 2009 mencapai 480.673,13 ton atau
cukup  aman  untuk  memenuhi  konsumsi  masyarakat  selama  10  bulan.  Sedangkan total pengadaan beras sudah mencapai sekitar 92 dari prognosa tahun 2009 sekitar
640.000 ton.
b. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau