Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri pengolahan pada triwulan II-2009 diperkirakan

K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 25

2.2. Sektor Industri Pengolahan Sektor Industri pengolahan pada triwulan II-2009 diperkirakan

mengalami pertumbuhan sebesar 0,90 yoy. Walaupun angka pertumbuhan ini relatif kecil, namun angka ini mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan angka pertumbuhan pada dua triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi. Mulai pulihnya sektor industri pasca dampak krisis keuangan global merupakan salah satu penyebab utama pertumbuhan pada sektor ini. Setelah beberapa periode yang lalu terjadi perlambatan pada sektor ini yang mengakibatkan kapasitas produksi pada beberapa industri mengalami penurunan, pada triwulan ini diperkirakan kapasitas produksi mulai meningkat. Kondisi tersebut diantaranya disebabkan oleh mulai membaiknya permintaan luar negeri terutama untuk produk TPT. Salah satu prompt indikator dari perkembangan sektor industri adalah perkembangan indeks produksi industri pengolahan minyak di Jawa Tengah Grafik 1.14. Terlihat bahwa indeks mengalami trend peningkatan rebound setelah sekitar tiga triwulan sebelumnya mengalami trend penurunan. Peningkatan pada produksi hasil olahan minyak bumi merupakan salah satu indikasi peningkatan aktivitas pada sektor industri. Indeks Produksi Industri Pengolahan Minyak di Jawa Tengah 119.86 131.99 115.10 121.20 140.93 140.52 141.70 141.69 121.27 100 110 120 130 140 150 160 II-07 III-07 IV-07 I-08 II-08 III-08 IV-08 I-09 II-09 Perkiraan Penjualan Listrik Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Prompt indicator lain dari perkembangan sektor industri pengolahan adalah perkiraan penjualan listrik di Jawa Tengah. Data perkiraan penjualan listrik dari PLN Jawa Tengah menunjukkan trend peningkatan pada triwulan ini. Listrik merupakan salah satu input utama yang dipergunakan oleh sebagian besar industri di Jawa Tengah. Sehingga dengan adanya trend peningkatan penjualan listrik tersebut Grafik 1.14 Indeks Produksi Industri Pengolahan Minyak di Jawa Tengah Grafik 1.15 Prakiraan Penjualan Listrik PLN di Jawa Tengah K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 26 merupakan indikasi pula adanya perkembangan positif pada sektor industri. Hasil liaison yang dilakukan oleh Bank Indonesia Semarang menemukan informasi bahwa penjualan listrik untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, termasuk untuk keperluan industri mulai meningkat. Sampai dengan akhir triwulan I-2009 permintaan listrik sudah mulai normal ke level 2500 MW dari sebelumnya sekitar 2100 MW. . , + , , , , , . 9 + . 9 + 6 4 4 : 4 4 ; 4 46 6 4 = Sumber : DSM Bank Indonesia + , , , , , . 4 4 ; 4 46 6 4 = Sumber : DSM Bank Indonesia Grafik 1.16 Perkembangan Nilai Ekspor Hasil Manufaktur Jawa Tengah Berdasarkan Klasifikasi ISIC Grafik 1.17 Perkembangan Volume Ekspor Hasil Manufaktur Jawa Tengah Berdasarkan Klasifikasi ISIC K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 27 Prompt indicator lain dari perkembangan sektor industri pengolahan adalah Perkembangan Ekspor Hasil Manufaktur Jawa Tengah Grafik 1.15. Dari data tersebut terlihat bahwa ekspor hasil manufaktur mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan yang lalu. Trend peningkatan terutama terjadi pada hasil industri furnitur, hasil industri tekstil serta hasil industri kayu dan produk kayu. Hal ini selaras dengan hasil liaison kegiatan survei langsung ke lapangan yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia Semarang pada triwulan II- 2009. Dari hasil liaison diperoleh informasi bahwa mulai terjadi peningkatan permintaan untuk produk berorientasi ekspor, terutama produk TPT. Prompt indicator lain dari pertumbuhan sektor industri adalah hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha SKDU triwulan II-2009. Secara umum hasil survei menunjukkan realisasi kegiatan usaha di sektor industri pengolahan mengalami perkembangan positif pada triwulan ini dibandingkan dengan hasil SKDU Triwulan I- 2009 dan triwulan IV-2008 Grafik 1.17. Hasil survei menunjukkan pula terdapat ekspektasi positif pelaku usaha terhadap perkembangan sektor ini pada triwulan mendatang. Kondisi ini merupakan suatu hal yang cukup menggembirakan, karena pelaku usaha memiliki optimisme terhadap perkembangan dunia usaha ke depan. Optimisme ini diharapkan dapat mendorong investasi dan pertumbuhan positif sektor industri yang pada akhirnya akan mendorong perkembangan PDRB secara keseluruhan. . . . . , , 1 2 Sumber : SKDU , KSS Bank Indonesia Grafik 1.18. Hasil SKDU – Sektor Industri Pengolahan K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 28 2.3. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran PHR Pada triwulan II-2009 sektor PHR diperkirakan tumbuh sebesar 5,82 yoy, mengalami peningkatan apabila dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2009 yang tercatat sebesar 4,57 yoy. Peningkatan pertumbuhan ini terutama didorong oleh faktor musiman yaitu musim liburan dan tahun ajaran baru yang jatuh pada akhir triwulan II-2009. Selain itu, aktifitas pemilu legislatif dan pemilu presiden juga turut mendorong peningkatan sektor ini. Peningkatan sektor PHR ini sejalan pula dengan hasil Survei Perdagangan Eceran periode triwulan II-2009 yang dilaksanakan oleh Kantor Bank Indonesia Semarang. Hasil survei menunjukkan bahwa pada triwulan II-2009 mulai terlihat adanya trend peningkatan indeks penjualan eceran, yang merupakan indikasi peningkatan aktifitas perdagangan di Jawa Tengah. Kondisi ini berbeda dengan periode beberapa bulan sebelumnya, dimana indeks riil penjualan eceran menunjukkan trend penurunan akibat krisis keuangan global. Namun seiring dengan kondisi perekonomian yang cukup stabil, didukung pula oleh situasi politik dan keamanan pasca pemilihan umum yang relatif kondusif serta adanya faktor musiman liburan dan tahun ajaran baru, maka indeks penjualan eceran mulai meningkat walaupun belum sebesar indeks pada kondisi yang sama tahun lalu. 60 80 100 120 140 160 6 2 0 0 6 7 8 9 10 11 12 1 2 0 0 7 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 0 0 8 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 0 0 9 2 3 4 5 6 Indeks -50 -40 -30 -20 -10 10 20 30 40 Indeks Riil Penjualan Eceran Perubahan Bulanan m-t-m Perubahan Tahunan y-o-y A ngka sementara Sumber : SPE Bank Indonesia Semarang Grafik 1.19. Perkembangan Indeks Riil Penjualan Eceran K AJIAN E KONOMI R EGIONAL P ROVINSI J AWA T ENGAH T RIWULAN II-2009 29 Prompt indicator lain dari peningkatan sektor PHR adalah peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit oleh bank umum di Jawa Tengah Grafik 1.18. Secara nominal, posisi kredit sektor PHR masih menunjukkan peningkatan, demikian pula kualitas kredit yang tercermin dari rasio NPLs juga memperlihatkan perbaikan. Kredit PHR NPL Kredit PHR Sumber : LBU Bank Indonesia

2.4. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan